Bab 10

1K 76 4
                                    

"Lama tidak bertemu, Ratu kegelapan, Zeref atau bisa aku bilang, keturunan Zeref, Zani Floren Del Zeref," ucap Ichsan sambil tersenyum kejam dan merentangkan tangannya.

Zani hanya menatap Ichsan dengan terkejut dan bingung.

                          ****

Suasana di sekitar bangunan Altar tiba-tiba menjadi tegang, Zani hanya menatap orang dibadapannya dengan terkejut.

Lalu pandangannya bertemu dengan beberapa orang yang tergeletak di depan gedung Altar, Zani langsung membulatkan matanya sempurna, saat mengetahui jika yang tergeletak di depan gedung Altar adalah Dinda, Ita, Oka, Anggi, dan Fira.

"Apa yang kau lakukan kepada mereka!" bentak Zani emosi.

Ichsan melirik orang-orang yang pingsan di belakangnya. "Aku hanya membuat mereka pingsan, karena mereka merepotkan," ucap Ichsan dingin.

Ucapan Ichsan sukses membuat Zani semakin emosi, Zani mulai berlari menyerang Ichsan.

"Faa," panggil Ichsan dingin.

Seperti bisa mengerti yang dimaksud Ichsan, Faa langsung mengangkat senjatanya dan mulai membidik kearah Zani.

Dor.

Jleb.

Suara tembakan yang langsung mengenai perut Zani, membuat Zani berhenti dengan raut muka terkejut.

Perubahan Zani dalam mode Zeref langsung lenyap dan mengembalikannya normal lalu Zani mulai terjatuh pingsan, sebelum Zani terjatuh dengan cepat Ichsan menangkap tubuhnya, dan Ichsan membawa Zani ala Bride style.

Tak berapa lama, Daniel datang dengan memasang air muka terkejut, karena melihat pemandangan yang sangat tidak nyaman.

"Wah wah wah, coba kita lihat siapa ini, Raja Langit, Daniel Rei Heaven," ucap Ichsan sinis dengan menggendong Zani.

"Ichsan!" ucap Daniel terkejut lalu mengalihkan pandangannya kepada wanita yang sedang di bawa oleh Ichsan.

"Master, apa perlu saya membunuhnya?" tanya Faldha sambil tersenyum keji memandang Daniel.

"Tidak perlu, kita mundur dulu, lagi pula kita harus membuka segel kegelapan agar bisa menguasai dunia," ucap Ichsan dingin dan mulai berbalik akan berjalan meninggalkan Daniel yang masih diam membeku.

"Berhenti!" teriak seseorang di belakang Daniel, dan langsung membuat Ichsan dan pasukannya berhenti sekaligus membuyarkan lamunan Daniel.

Daniel langsung memandang dua orang yang muncul di sisi kanan dan kirinya.

"Kioku, Aegil?" ucap Daniel pelan.

"Ya ampun Daniel, kenapa kau diam saja, apa kau bodoh," ejek Kioku sambil menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

"Apa?" tanya Daniel tidak mengerti.

"Yang Mulia, apa Anda akan membiarkan mereka membawa Yang Mulia Ratu?" tanya Aegil yang langsung membuat Daniel tersadar dan langsung memandang Ichsan.

"Dasar Raja bodoh, dia baru sadar," ejek Faldha santai.

Ichsan hanya memandang Daniel dengan dingin lalu berbalik dan berjalan pergi mendahului anak buahnya.

"Baiklah kalian urus mereka, kalian buat mereka luka-luka," perintah Ichsan.

"Tapi kenapa tidak sekalian saja kita membunuh mereka, Master?" tanya Faldha tidak terima.

"Karena aku masih ingin bermain dengan mereka nanti," ucap Ichsan santai sambil menyeringai dan menghilang dalam kegelapan.

"Tunggu, Zani!" teriak Daniel kencang sambil mulai berlari ingin mengejar Ichsan.

Heaven Kingdom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang