Bab 15

725 62 10
                                    

Cahaya mentari mulai muncul dan menggantikkan cahaya sang rembulan secara pelahan, kabut yang cukup tebal serta membuat udara di sekitarnya menjadi dingin, menutupi setiap jalanan di kerajaan Bumi, Kerajaan Saint.

Sepasang suami-isti masih tidur dengan nyenyak, mereka adalah Raja dan Ratu Kerajaan Saint, Izana dan Wulan.

Wulan mulai menunjukkan akan bangun lalu ia mulai membuka matanya perlahan, dan ia merubah posisinya lalu meregangkan badannya, setelah itu ia segera menyibak selimutnya.

Saat Wulan berdiri di sisi tempat tidurnya, ia merasa udara pagi sangat dingin, ia langsung mengambil selimut kecil lalu menutupi hampir semua tubuhnya kecuali kepalanya, karena gaun tidur yang ia gunakan sangat tipis.

Wulan mulai berjalan mendekat kearah jendela besar di kamarnya, Ia menikmati pemandangan pagi kerajaannya dengan tenang dan senang, tak lama ia seperti melihat sesosok pria berambut putih yang berlari dengan cepat menembus kabut, dan berlari dengan cepat menuju kerajaannya.

Wulan mulai menyipitkan matanya agar memperjelas sosok itu, saat sosok itu sudah jelas, Wulan mengenali sosok itu adalah Kioku, dengan cepat Wulan segera pergi ke kamar mandi untuk bersiap.

Beberapa menit kemudian, Wulan sudah selesai mengenakan armornya seperti biasa, ia segera keluar dari kamar mandi, begitu ia keluar, ia melihat Izana sudah bangun dan sedang membaca buku dengan tenang.

"Selamat Pagi, Yang Mulia," sapa Wulan santai sambil sedikit membungkukkan badannya lalu berjalan mendekat kearah Izana.

"Tidak biasanya kau pagi-pagi begini sudah bangun, ada apa?" tanya Izana santai tanpa mengalihkan pandandangannya.

"Tidak ada apa-apa, Yang Mulia, hanya saja tadi saat saya bangun, sepertinya Kioku sedang menuju kemari," jelas Wulan lembut.

"Kioku? Maksudmu, tangan kanan Raja Langit?" tanya Izana terkejut, dan langsung berdiri.

"Benar, Yang Mulia," jawab Wulan.

"Kena--"

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu memotong ucapan Izana. "Masuklah," perintah Izana lalu seorang pria berambut kuning dan berpakaian putih, masuk dengan tenang lalu membungkukkan badan sedikit.

 "Masuklah," perintah Izana lalu seorang pria berambut kuning dan berpakaian putih, masuk dengan tenang lalu membungkukkan badan sedikit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#Pemeran Septian-- sptnass

"Maaf mengganggu, Yang Mulia," ucap Pria itu sopan.

"Hai Ian, lama tidak bertemu," sapa Wulan santai.

"Ada apa, Septian?" tanya Izana cepat, memotong ucapan Septian, ketiaka ia akan membalas sapaan Wulan.

"Tangan kanan Raja dari kerajaan Heaven datang, ia ingin menemu Anda dan Yang mulia Ratu," jelas Septian sopan.

"Baiklah, terima kasih, kau boleh pergi," ucap Izana dan mengizinkan Septian pergi.

Heaven Kingdom [END]Where stories live. Discover now