Not confident

8.8K 592 77
                                    

Taeyeon begitu gelisah pagi ini. Semalampun tidurnya tidak berkualitas. Ia tidak bisa tidur nyenyak. Hingga tadi pagi saja taeyeon bangun lebih pagi dari biasanya. Ia bahkan sempat menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

Tiffany sudah menaruh curiga akan tingkah taeyeon pagi ini. Ini diluar kebiasaan istrinya. Ia hanya akan menunggu sampai taeyeon ingin berbicara.

" Sweety.. " Lihatkan, benar dugaan istrinya. Taeyeon memanggil panggilan manis dengan suara parau. Pasti ada kegundahan di balik suara itu. Tiffany segera membersihkan kedua tangannya setelah ia selesai mencuci piring bekas sarapan mereka lalu siap menghadapi istrinya.

" Wae?? " Ia melihat wajah taeyeon menunduk. Menggaruk-garuk belakang lehernya sejenak lalu berkata,

" Bagaimana jika aku tidak kerja hari ini? "

Tiffany menarik alisnya dengan ekspresi heran. I bersidekap sembari menghela nafas.

" Kenapa lagi hehm? "

" Aku merasa takut dan khawatir. "

" Takut kenapa? "

" Bagaimana jika mereka menyadari perubahanku? Aku bahkan belum terbiasa memakai celana dalam ketat ini. Belum lagi saat berjalan terasa ada bola yang terjepit. " Taeyeon menarik-narik celana bagian pahanya dengan ekspresi tidak nyaman.

" Apa kau akan telanjang saat masuk kantor? "

" Whaa..whaa.. " Taeyeon mengatup-ngatupkan mulutnya dengan ekspresi lucu, bagaimana bisa istrinya bertanya hal konyol seperti itu.

" Of course not. "

" Then?? "

" Maksudku bagaimana jika aku ingin ke toilet? Toilet apa yang harus aku pilih? Apakah aku tetap masuk ke dalam toilet wanita atau menyelundup masuk ke dalam toilet laki-laki. Itu terdengar ewwhh.. " Taeyeon terus saja melantur-lantur, bahkan tatapannya tidak pada istrinya melainkan memandang ke arah langit-langit sembari membayangkan apa yang ia katakan.

Grab!! YAH!! Taeyeon berteriak kaget saat istrinya tiba-tiba saja menangkup kedua buah dadanya.

" Kamu masih punya payudara yang tidak bisa ditutupi begitu saja. Kamu masih terlihat seperti perempuan normal, jadi tetap pergilah ke dalam toilet wanita. " Jawab tiffany lalu melepas tangkupan tangannya terhadap buah dada taeyeon.

" Lalu bagaimana dengan yang ini? " Taeyeon menunjuk ke arah selangkangannya. " Ini terlihat begitu menonjol. "

Grab!! YAH!! Taeyeon kembali terlonjak kaget, ia bahkan sedikit melompat menjauh terhadap tangan istrinya yang baru saja menangkup senjata barunya.   Kenapa dengan istrinya itu. Taeyeon bertanya-tanya dalam hati.

Tiffany terkikik geli melihat reaksi lucu istrinya.

" Kenapa kau begitu vulgar pagi-pagi begini. " Taeyeon dengan gerakan canggung langsung menutupi area selangkangannya. Melangkah mundur menghindari istrinya.

" Oh, ayolah. Kita sudah melakukan banyak hal vulgar bersama. " Tiffany masih terkikik sambil menutup mulutnya menahan tawa yang akan keluar.

Taeyeon cemberut kesal, kenapa istrinya seakan mengolok-ngolok bukannya menenangkan.

" Sorry babe. Bukan bermaksud menertawaimu. Aku hanya menemukan ekspresi wajahmu begitu menggemaskan kau tahu. " Tiffany tak tahan untuk mendekat ke arah istrinya dan mencubit pipi cabi taeyeon. Tapi taeyeon malah membuang muka terhadap tiffany, ia betul-betul kesal.

" Aww.. baby... mian. " Tiffany mengecupi pipi taeyeon beberapa kali sampai wajah cemberut istrinya hilang. Ia menangkup rahang taeyeon untuk memandang ke dalam matanya sedang tangan lainnya bertengger di bahu taeyeon.

" Ketakutan yang membuatmu cemas itu tidak akan terjadi jika kau bersikap seperti biasanya. orang-orang tidak akan menyadarinya. Jadi kau jangan khawatir. Lagipula celana yang kau pakai ini tidak ketat. " Tiffany mengecek celana yang dipakai taeyeon. Sedikit memeriksa apakah memang selangkangan taeyeon begitu terlihat menyembul.

" Tidak begitu kelihatan babe. Ini terlihat normal. Apa mau kubelikan celana yang lebih longgar lagi hehm? " Tiffany bertanya dengan nada lembut sembari mengusap bahu taeyeon. Bermaksud menenangkan istrinya.

" Kau membeli banyak kemarin. Itu sudah cukup. " Taeyeon tersenyum memandang mata istrinya. Ia sedikit lebih tenang.

" Come here let me give you kisses. " Tiffany menangkup kedua rahang taeyeon dan menempelkan bibirnya, merekahkan sedikit mulutnya untuk menangkap bibir atas taeyeon, tapi gerakannya malah terkecohkan saat taeyeon mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya, sampai sedetik kemudian tiffany sengaja membuka mulutnya untuk taeyeon masuki dengan lidahnya.

" Hehmm.. " Tiffany mendesah ke dalam mulut taeyeon, ciuman istrinya sedikit menuntut, bahkan kedua tangan taeyeon sudah bertengger di kedua belah bokong tiffany, meremasnya gemas.

" Tae-ah.. No. " Tiffany melepas paksa ciuman mereka yang semakin memanas, menahan bahu taeyeon agar tak mendekat, ia harus melakukannya karena ia tahu kemana arah ciuman ini bisa berlanjut, terlebih tangan taeyeon yang sudah masuk ke dalam rok yang dipakai tiffany.

" Waaeeee... " Taeyeon merajuk menghentak-hentakkan kakinya, ia mengerucutkan bibirnya.

" We have to work remember?? "

" come on sweety... quicky?? "

" No, Kim Taeyeon. " Tiffany berjalan menjauh dari istrinya. Bersiap-siap untuk masuk kantor. Ia tak ingin mendengar rengekan taeyeon yang berkata, " Ayolah 10 menit saja. " Tiffany hanya bisa memutar bola matanya tak percaya, mana mungkin taeyeon bisa terpuaskan hanya 10 menit. Tidak mungkin.

The Chosen One [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang