You love me, don't let go

6.6K 542 196
                                    

Entah sudah berapa lama aku disini. Aku duduk ditepi pantai dari terik panas matahari yang menyengat hingga kini matahari tenggelam ditelan lautan. Cahaya oranye matahari tenggelam di pantai memang sangat cantik. Namun hati ini pilu memandangi kecantikan itu.

Aku merasa gila. Argghhh!! Aku berteriak frustasi sambil mengacak-ngacak rambutku, lalu menjatuhkan diri pada permukaan pasir pantai yang cukup halus. Merengek dan menangis seperti anak kecil. Rasanya hidupku tak ada lagi artinya.

Air mataku sudah kering. Matahari juga sudah tenggelam sepenuhnya. Hatiku sedikit tenang seakan ombak telah membawanya pergi. Meski seperti mati rasa. Jiwaku seakan kosong, pikiranku berkecambuk jika sedikit saja mengingatnya. Aku beranjak bangun, bangun untuk menerima segala sesuatunya.

##

Brak! Aku menutup mobil untuk bersiap melajukan mobilku. Entah akan kemana tujuan mobilku pergi. Aku tidak tahu harus kemana. Aku tidak bisa pulang. Aku juga tidak ingin bertemu dengan makhluk yang kukenal seperti Yuri saat ini. Aku hanya butuh waktu sendirian. Namun saat ini perutku lapar. Mungkin aku akan mencari tempat ma.. khamjagiya!!

Taeyeon terkejut sampai ia menjatuhkan kunci mobil yang hendak ia masukkan pada lubang kunci mobilnya. Ia terkejut oleh suara keras dan nyaring ponselnya sendiri. Dengan gerak cepat ia meraih ponselnya yang sejak tadi tergeletak dikursi penumpang.

“ Yeoboseo?? “

“ KIM TAEYEON!! “ Teriakan ummanya tak kalah nyaring dari suara ponselnya hingga membuat Taeyeon langsung mengernyit dan reflek sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.

“ Umma.. “ Belum Taeyeon berkata lebih lanjut, ibunya itu langsung memotong kalimatnya dengan nada keras dan galak.

“ Dasar anak bodoh!! Cepat kau kembali ke rumah sakit sekarang juga!! Istrimu itu hampir saja bunuh diri!! Apa kau mau membunuhnya, Huh??! “

##

Aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan yang ku lajukan se-stabil mungkin. Aku harus tenang dan jangan gegabah. Meski pikiranku terus bergulat ingin sekali aku menyetir dengan kecepatan tinggi agar aku bisa cepat sampai ke rumah sakit. Namun aku tidak bisa mencelakakan diriku sendiri dengan keadaan yang sekarang ini sedang berantakan. Aku harus sadar diri.

Dengan pikiran yang tidak berhenti untuk membayangkan hal-hal buruk tentang Tiffany.
Suara umma terus terngiang-ngiang dalam pikiranku. Seperti suara alarm yang baterainya tidak pernah habis. Umma bercerita jika Tiffany mencoba bunuh diri dengan memecahkan vas bunga dan mengiris nadinya dengan pecahan kacanya. Oh Tuhan. Mataku menjadi berair sekarang. Aku tak bisa membayangkan Tiffany merasa kesakitan. Apalagi aku adalah penyebab utamanya dia sampai melakukan hal itu. Dasar Kim Taeyeon bodoh!!
Kau bilang kau tidak ingin kehilangan istrimu.
Kau bilang kau sangat mencintaimu istrimu.
Kau bilang kau ingin selalu menjaganya.
Tidak ingatkah tentang semua itu??
Hari dimana kalian bersumpah sehidup semati untuk saling menjaga. Saling memahami dan melengkapi. Saling menerima kekurangan dan kelebihan. Selalu disisi masing-masing disaat sakit dan sehat.

Kim Taeyeon kau sungguh bodoh. Hanya karena kau ketakutan akan kehilangan Tiffany, kau sampai hilang akal dan putus asa. Bahkan mulutmu sanggup mengatakan kata pisah pada istrimu. Kau benar-benar sudah gila! Aku sudah gila!

Ini semua karena aku termakan oleh kekhawatiranku sendiri. Ini semua karena aku cepat putus asa. Ini semua karena aku pengecut!!

##

Brag!

“ Fanny-ah!! “ Dengan wajah panik disertai keringat yang membasahi wajahnya, Taeyeon telah berlari-lari seperti seorang atlit agar ia bisa cepat sampai diruangan dimana istrinya dirawat.

Taeyeon langsung mendekat ke ranjang dimana istrinya sedang berbaring lemah, tak memperdulikan anggota keluarga lainnya yang berada diruang rawat selain penampakan istrinya ditempat tidur.

“ Fanny-ah.. mianeyoo.. “ Taeyeon menggenggam tangan Tiffany erat sambil menangis tersedu. Hatinya begitu sakit dan pedih menyaksikan istrinya kembali tidak sadarkan diri. Ia sungguh menyesal. Maafkan aku istriku. Aku jahat sekali bisa mengatakan kata berpisah denganmu.

Anggota keluarga seperti orang tua Taeyeon dan adiknya haeyeon beserta Daddy Hwang yang baru saja sampai setelah perjalanan panjangnya. Mereka segera menyingkir dari lokasi dan meninggalkan keduanya didalam ruangan.

“ Taetae-ahh... “ Suaranya lemah dan hampir tak terdengar. Namun Taeyeon bisa jelas mendengar istrinya memanggil namanya.

“ Fanny-ahh.. Aku disini sayang.. Aku disini.. “ Taeyeon menangkup wajah Tiffany dan menyetarakan wajah keduanya agar Tiffany bisa jelas melihat wajahnya.

“ Taetae-ah.. Jeongmal mianeyo.. Tolong jangan berpisah denganku.. Aku janji aku akan menurutimu. Aku juga akan keluar dari pekerjaanku. Tae baby tolong jangan tinggalkan aku... “ Suaranya hampir tertelan antara segukan dan tangisannya. Tiffany merasa rapuh dan hidupnya seakan hancur. Bagaimana bisa ia hidup tanpa Taeyeon disisinya? Apakah Taeyeon lupa jika ia masih mengandung anaknya? Bagaimana mungkin Taeyeon bisa meninggalkannya begitu saja. Bukankah mereka selama ini tidak pernah kehabisan untuk saling mencinta? Taeyeon-ah bukankah kau bilang jika aku istrimu yang sangat berharga?

“ Tidak.. Tidak fanny-ah.. aku juga pantas disalahkan. Aku sudah tidak waras saat mengatakan kata pisah denganmu. Maafkan aku yang bodoh ini, Fanny-ah.. “ Taeyeon mengecup permukaan tangan istrinya. Ia bisa melihat sendiri perban yang melingkari pergelangan istrinya. Taeyeon tidak tahu sedalam apa luka yang dibuatnya, namun ia yakin pastilah sangat sakit. Ya tuhan, itu semua karenaku.

##

Aku sebenarnya masih ingin berada disisi istriku yang masih terbaring diruang rawat ini. Namun umma memukul kepalaku dan menyuruhku untuk pulang agar aku bisa mandi dan mengambil beberapa pakaian untuk Tiffany. Umma juga terus mengomel jika aku bau keringat dan terlihat seperti gelandangan. Ya tuhan, umma.. apakah kata-katamu ada yang lebih menyakitkan dari itu? Teganya umma mengatakan seakan aku gelandangan pengangguran.

Mau tak mau bukan. Aku tetap pulang dan membersihkan diri. Sekaligus menyiapkan pakaian ganti untuk Tiffany.

##

“ Bukankah ini terlalu sempit?? “ Aku bertanya dalam kegelapan. Tiffany terus saja mengusap wajahku dengan tangan lembutnya. Tadinya aku ingin tidur disofa yang letaknya tak jauh dari tempat tidurnya. Namun Tiffany mengeluh jika ia tidak bisa tidur dan butuh kehangatan, jadi aku memeluknya saat ini. Berbagi kehangatan dalam tempat tidur rumah sakit yang tidak besar.

“ Anyeo.. Kau tidak nyaman?? “

“ Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, sayang.. Aku takut kamu merasa tidak nyaman karena tempat tidur ini kecil. Apa bayi kita tidak apa-apa? “ Taeyeon mengelus-ngelus lembut perut istrinya. Taeyeon harus sadar diri jika ia harus lebih berhati-hati kali ini. Dokter sudah memberitahu padanya jika Tiffany tidak boleh stress dan kelelahan. Saat ini kandungan istrinya itu lemah, dokter juga melarang untuk mereka berhubungan secara seksual sampai kandungan Tiffany benar-benar kuat. Jika perut Tiffany sudah mulai nampak membesar, artinya bayi yang dikandungnya berkembang menandakan kandungannya semakin kuat. Jadi Taeyeon butuh kehamilan istrinya sampai 5 bulan.

“ Tidak apa-apa. Mereka merasa hangat karena ada kamu. “ Tiffany semakin mendekap Taeyeon erat, mendekatkan tubuhnya sedekat mungkin dengannya. Ia hanya merasa amat rindu. Dan kelegaan atas masalah mereka yang sudah selesai. Tiffany merasa ini pelajaran berharga baginya. Ia tidak ingin kehilangan Taeyeon disisinya, jadi sebaik mungkin Tiffany akan bekerja keras untuk menjaga hubungan rumah tangga mereka sama seperti yang Taeyeon lakukan untuknya.

“ Tidurlah, hehm?? Ini sudah sangat larut. “ Taeyeon mengecup dahi istrinya pelan, membujuknya agar ia cepat tidur. Bukankah ia sudah berada disisinya dan memeluknya sekarang? Jadi Tiffany harus tidur saat ini juga.

“ Tapi jangan tinggalkan aku tidur sendirian.. “ Tiffany memohon dengan nada merengek. Ia tidak ingin Taeyeon jauh dari sisinya.

“ Iya aku akan menemanimu disini.. “ Taeyeon menangkup pipi istrinya kemudian mengecup bibirnya sekilas. Ciuman selamat malam. Kau butuh istirahat Fanny-ah..

##

“ Bukankah kau juga belum mandi?? “ Tiffany terus saja berusaha mendebat Taeyeon yang saat ini membantunya untuk mandi. Ia sudah ditelanjangi oleh Taeyeon. Air hangat juga sudah disiapkan oleh istri kecilnya itu.

“ Nanti aku mandi kalau sudah selesai memandikanmu, sayang.. “ Taeyeon menahan tangan Tiffany yang mulai menggapai ujung bajunya.

“ Mana bisa begitu. Ayo mandi bersama biar lebih cepat. “

“ Tidak.. tidak.. aku hanya akan memandikanmu saat ini. “ Taeyeon menggiring istrinya untuk lebih dekat dengan air hangat yang sudah ia siapkan.

“ Tapi nanti kau akan basah Taetae-ah. Ayo sekalian saja mandi bersama. “

Sigh. Taeyeon menghela nafas sembari menutup mata, istrinya sangat keras kepala. Apa istrinya tidak paham jika ia harus menahan hormonnya lebih lama jika Tiffany tidak juga segera mandi? Tiffany malah terus saja membujuk Taeyeon untuk mandi bersama. Apa istrinya itu ingin membunuhnya? Tiffany sudah tahu betul jika ia mudah tergoda akan kemolekan tubuhnya itu, Tiffany juga sudah tahu sendiri jika mereka tidak boleh melakukan hubungan seksual sampai waktu yang ditentukan. Ia takut hilang kendali dan malah asyik menikmati tubuh istrinya tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.

“ Sayang.. Kau tahu jika aku harus menahan diri bukan. Jadi aku.. “

“ Kita kan hanya mandi bersama Taeyeon! Bukan ingin bercinta! Kalau kamu tidak mau ya sudah. Sana keluar, aku bisa mandi sendiri. “ Tiffany tak tahan untuk tidak marah. Mood-nya jadi buruk sekarang. Tiffany tahu maksud baik Taeyeon. Ia juga tahu betul jika Taeyeon selalu kesulitan menahan libidonya. Namun ini hanyalah mandi bersama saja. Bukankah mereka selalu mandi bersama jika dirumah? Lalu hanya karena larangan dokter itu Taeyeon jadi tidak mau mandi bersamanya lagi?? Oh come on..

“ Ba.baik..baiklah sayang.. aigoo.. “ Moodswing istrinya keluar lagi. Bisa gawat kalau begini. Jika Tiffany sudah mengusirnya begini, Tiffany juga bisa-bisa tidak ingin makan jika ia marah seperti ini. Istrinya itu belum sarapan, makannya sekarang ia harus cepat dimandikan agar Tiffany bisa cepat-cepat sarapan.


Author note:

Hey guys.. yg blum follow.. follow me??😁😁😁 let's be friends lahh..

Jadi ada yg brani lagi buat minta drama?? #guabacokluhh😤😤

Karna aku gak mau prolong the drama.. yg lainnya juga lagi pada banyak yg sedih.. jadi aku sudahin dramanya
#enengjugagakkuadyalord😭😭

Baru 2 hari loh ya gue update.. follow gue gak luhh!! 😂😂😂

The Chosen One [ End ]Where stories live. Discover now