M&M -8

42 10 6
                                    

"Lo tau gak kenapa cewek gampang sensitif? Karena mereka gak mau kehilangan orang yang mereka sayang. Percaya sama gue." -Nando

{***}

"Moniiiiic," panggil Sella dengan nada manja. Monic menatap Sella dengan datar. Sella yang merasa didiamkan pun memberengut.

Monic sebenarnya sedang menahan dirinya untuk tidak sekedar memukul Sella. Monic benar-benar marah pada Sella.

Kemarin, Sella tidak ada kabar dan tidak ada bilang sama sekali pada Monic kalau ternyata ia tidak masuk kuliah. Monic marah. Karena Sella sudah berjanji untuk menemaninya jalan.

Atau mungkin sekedar menenangkan dirinya ditaman.

Sella memeluk lengan Monic dengan manja, "Mon, maafin gue deh. Abis kemaren gue-"

"Halah, urusin sono Dello. Awas, gue mau pergi," potong Monic dengan dingin. Monic menepis tangan Sella dengan kasar dan segera pergi dari hadapan Sella.

Sella mencebikkan bibirnya. Ini sudah terhitung kedua kalinya Monic marah padanya seperti ini. Tidak tanggung juga, Monic bahkan bisa mogok bicara pada Sella selama satu bulan full.

Monic berjalan dengan tidak santai. Sebenarnya tidak apa-apa Sella mau jalan dengan cowok manapun didunia ini, asal saja bilang pada Monic.

Kemarin itu Monic benar-benar menunggu Sella dari pukul dua belas siang sampai pukul empat sore ditaman kampus.

Monic bahkan tidak pernah melupakan Sella barang sedikit pun. Bahkan saat Monic sedang jalan berdua dengan cowok pun, Monic masih sempat-sempatnya menelepon Sella.

{***}

2 tahun sebelumnya.

Monic dan Sella sudah duduk dibangku kelas 2 SMA. Lagi-lagi Monic dan Sella satu kelas. Dan lagi-lagi Monic dan Sella duduk satu bangku.

Saat ini sedang jam istirahat. Monic sudah lebih dahulu sampai dikantin. Tadi disaat Monic mengajak Sella untuk pergi kekantin, Sella menolak dan ia bilang ada urusan sebentar dan akan segera menyusul Monic kalau urusannya sudah selesai.

Monic mengangguk. Akhirnya sekarang Monic duduk sendirian disini. Dimeja kantin tengah.

Waktu istirahat tinggal sepuluh menit lagi dan Monic masih menunggu Sella. Monic juga sudah mengirimi Sella banyak pesan. Bahkan Monic sampai spam chat.

Padahal Monic paling benci dengan yang namanya spam chat. Entahlah, hanya Sella yang bisa membuat Monic melakukan hal yang Monic benci.

Tepat saat bel berbunyi, Monic berdiri dan ingin beranjak kekelas. Monic berpikir bahwa Sella mungkin sudah berada dikelas. Tapi tiba-tiba, Monic melihat sepasang remaja datang dari arah koridor.

Mereka terlihat baru ingin makan. Monic sampai melotot. Sepasang remaja tersebut adalah Sella dan Dean. Sella terlihat sedang memeluk lengan Dean dengan mesra.

Monic mencoba menenangkan dirinya sendiri. Oke, tidak apa-apa. Menurut Monic, mungkin Sella sedang quality time dengan Dean. Monic memaklumi itu.

Monic keluar dari kantin dengan tampang bete. Monic hanya tidak percaya saja pada Sella. Monic bahkan sudah menunggu selama satu jam dikantin. Monic juga menahan risih dikala kakak kelas atau pun adik kelasnya menggodanya.

Monic & Memories✔Onde histórias criam vida. Descubra agora