M&M -25

30 10 101
                                    

"Monic yang dulu kemana? Udah mati, ya?" -Nando

{***}

Berdiam diri di kamar mungkin menjadi hobi baru bagi Monic. Sudah lebih dari satu minggu Monic mengurung dirinya dikamar. Sella dan John mungkin sudah tahu alasan Monic seperti itu, tapi tidak dengan keluarga Monic.

Setiap kali Sella ataupun John ditanya, mereka hanya menjawab,

"Kayaknya cuma Monic yang bisa jelasin. Saya bukannya tidak mau, hanya ini privasi Monic."

Siang ini, tepatnya pada pukul dua siang, John dan Sella kembali mengunjungi Monic. Keluarga Monic senang-senang saja, karena hanya John dan Sella yang bisa mengajak Monic berbicara.

Tidak-tidak, lebih tepatnya John dan Sella bisa membuat Monic merespon sesuatu. Seperti misalnya, setiap kali ditanya, Monic hanya menjawab dengan gelengan atau anggukan.

Kali ini, John dan Sella tidak datang berdua, mereka berdua mengajak Nando. Untuk apa? Karena Sella berpikir, mungkin saja Nando bisa membuat Monic sadar. Secara, Nando adalah mantan pacar Monic untuk yang pertama.

"Yaudah, kalian langsung masuk aja gih, gue udah nyerah ngadepin Monic. Diem mulu dikamar, udah kayak patung. Mending patung mah bisa dibawa-bawa, lah Monic, badan segede gambreng gitu gimana mau dibawa-bawa?" Mereka bertiga mengangguk dan segera naik kelantai dua, tepatnya kekamar Monic.

Kedua orang tua Monic hari ini sedang berlibur. Tidak jauh, hanya ke Bandung. Bukannya mereka tidak sayang pada Monic, hanya saja mereka penat mengurusi urusan kantor.

Di dalam kamar seperti biasa, rapi, bersih, dan Monic hanya duduk diam dikasur sembari bersandar pada headboard kasur. Arah pandang Monic selalu tertuju pada balkon kamarnya.

John dan Sella langsung menghampiri Monic dan berbasa-basi sebentar. Nando sendiri sedang melihat-lihat isi kamar Monic. Lalu, pandangannya tertuju pada Monic yang sedang dipaksa untuk makan oleh Sella.

"Mon, makan sedikit aja, ya? Kasian perut lo kalo misalnya lo gak makan. Udah mana lo gak makan, lo juga gak minum. Lo mau cepet mati kah?" paksa Sella yang sedang memegang piring dan menyuapkan satu sendok pada Monic.

John menatap Sella dengan tajam, "Bego, ya gak gitu juga. Bego dipelihara," desis John dengan pelan. Sella sendiri menatap John dengan malas dan kembali memaksa Monic.

Nando tersenyum tipis melihat hal itu. Ya emang sebenernya Monic udah cinta mati sama Theo, ya mau lo paksa dia sampe lo jungkir balik juga bakalan susah lah, goblok, batin Nando.

Dengan mantap, Nando berjalan kearah kasur Monic. Entah karena kaget atau apa, Monic menatap Nando dengan sendu. Yang ditatap malah menatap Monic dengan datar.

"Gue kesini mau kasih tau ke lo, dua hari lagi acara tunangan gue sama Key. Gue mau lo dateng."

John dan Sella seketika langsung menatap Nando sembari melotot, "NANDO!" Nando malah mengangkat kedua bahunya.

Monic mencoba tersenyum kearah Nando, namun malah terkesan gagal, "Iya, gue usahain dateng," jawab Monic dengan lirih.

Sekali lagi, John dan Sella memandang Nando sembari melotot. Lagi-lagi, Nando hanya mengangkat kedua bahunya.

Monic & Memories✔Where stories live. Discover now