book 2 of Friendzone
Math Class VS History Class
Math's Class be like:
"Kalkulus oh Kalkulus"
History's Class be like:
"Masa lalu biarlah masa lalu"
"Makanya jangan mikirin kalkulus mulu, entar doi digebet anak sejarah baru tau rasa"
note: boleh bac...
Kejadian di kantin pojok sukses membuat Dahyun malu bukan kepalang. Masalahnya ini bukan di kelas yang hanya dihuni bocah-bocah bobrok sejurusannya. Tapi mungkin ada anak satu kampus disana yang kemungkinan bakal menyebarkan berita tentangnya di fakultas mereka.
Terlebih lagi disana ada gerombolan anak Matematika. Dan tentunya Eunwoo bukan lelaki yang melewatkan begitu saja adegan buruk itu.
Dahyun bingung harus memasang wajah seperti apa kalau bertemu Eunwoo
Semoga Eunwoo cuek saja...
Untuk pertama kalinya dalam hidup Dahyun, dia berharap semoga Eunwoo tidak berpikir macam-macam
Sekarang pukul lima sore dan mata kuliah jam terakhir Dahyun sudah selesai. Pinky dan Sinbi langsung pergi duluan karena kebetulan anak Matematika gebetan mereka juga selesai jam lima
Eunwoo apa kabar ya?
Dahyun celingukan di depan gedung fakultasnya
Mencari keberadaan Eunwoo
"Hyun"
Suara panggilan itu otomatis membuat Dahyun menengok dan mencari keberadaan si empunya suara
Disana, Dahyun lihat Eunwoo melambaikan tangannya dari jalan antara gedung fakultasnya dengan fakultas Eunwoo
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Eunwoo tersenyum lebar menghampirinya
"Udah selesai kan?" Tanya Eunwoo
Dahyun mengangguk pelan, rasanya ada yang gak enak di hatinya
"Yuk pulang" Eunwoo tarik tangan Dahyun ke arah parkiran motor
Dahyun masih diam sambil memikirkan sesuatu. Eunwoo kok tumben sih?
Terus kenapa aku malah gelisah begini?
Bahkan saat Eunwoo memakaikan helm pada kepala Dahyun, gadis itu masih diam dan menunduk
"Hyun?" Eunwoo pegang kepala Dahyun dan ia tatap wajah gadis itu
"Kenapa? Gak enak badan?"
Tiba-tiba Dahyun pengen nangis, tapi dia tahan
"Enggak kok, yuk pulang" Dahyun narik-narik ujung jaket Eunwoo. Kebiasaan kalau udah mau mewek
Eunwoo senyum tipis lalu ngangguk. Dia arahkan Dahyun untuk naik dan memeluk perutnya
"Pegangan ya Hyun"
Entah kenapa jadi pengen nangis, tapi gak tau apa alasannya-dahyun
_________________
Cuma keheningan yang ada dalam perjalan Eunwoo dan Dahyun. Dahyun sendiri tidak mau bicara soal apa.
Sampai ia sadar kalau ternyata Eunwoo sudah memarkirkan motornya di depan halaman rumah Dahyun
"Hati-hati" kata Eunwoo saat Dahyun turun dari motornya
Ini emang Eunwoo-nya yang tumben banget perhatian, apa dianya yang lagi sensitif ya?
Dahyun sudah turun dari motor dan berdiri di samping Eunwoo yang masih duduk di motor, tapi dia tidak kunjung memberikan helmnya pada Eunwoo
"Helmnya, hyun"
"Kamu gak marah, woo?"
Eunwoo terlihat bingung saat Dahyun membalasnya dengan gumaman kecil
"Heh?"
Dahyun angkat wajahnya dan tatap Eunwoo
"Aku tanya, kamu gak marah woo?"
Dia tadi berharap kalau Eunwoo tidak akan memarahinya, tapi ia sadar ternyata itu akan lebih menyakitinya...
Eunwoo tarik nafas dalam dan membuangnya kasar
"Pastinya aku marah"
Dahyun merasa ciut sekarang. Eunwoo pasti akan membenci dan menjauhinya.
"Tapi aku juga yakin, kalau Dahyun-ku tidak akan begitu" Eunwoo usap sayang puncak kepala Dahyun
"Karena aku yakin Dahyun pasti hanya akan menjadi milik Cha Eunwoo "
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cuap-cuap author: Karena hari ini special keluarnya pengumuman snmptn, author bakal kasih wejangan gratis.
Apapun yang Allah berikan padamu, maka terimalah. Karena sesuatu yang buruk di matamu bisa jadi itu baik bagi Allah. Dan bisa jadi yang baik di matamu itu buruk bagi Allah.
Author sendiri gak ikut snmptn, sbmptn, um dll. Tapi author pernah ngerasain rasanya ketolak(?) Pas daftar beasiswa ke Mesir. Yakin aja, skenario Allah itu luar biasa
