Part 2 | Bad To Meet You

9.8K 707 6
                                    

Pagi ini Rhea begitu terkejut saat melihat beberapa polisi menerobos masuk ke rumahnya begitu saja setelah ia membukakan pintu, polisi itu membuka dengan keras satu persatu ruangan yang ada di rumahnya, dan ia hanya membatu saat bagaimana ayahnya di borgol oleh polisi tersebut.

"Smith Russel anda ditangkap atas kasus pembunuhan Nyonya Zenita Aldene, anda memiliki hak untuk berdiam diri, dan apapun yang anda katakan bisa dipakai sebagai bukti di pengadilan untuk membantu kasus anda." Ucapan polisi tersebut membuat Rhea membekap mulutnya tak percaya, ia melihat ke arah ayahnya dengan tatapan terluka, namun yang ia lihat justru tatapan kosong milik ayahnya yang bahkan hanya diam saat polisi membawanya.

"Tungggu. Ayahku tidak mungkin melakukan hal keji itu. Kalian pasti salah, ya kalian pasti salah menangkap orang." Rhea mencoba menghalangi polisi yang akan membawa ayahnya.

"Sebaiknya kau menyingkir nona, atau kau juga akan ikut terjerat pasal karena melindungi tersangka." Polisi itu dengan tegas menyingkirkan tubuh Rhea dan membawa Smith.

"Ayah, katakan sesuatu! Kau tidak mungkin melakukannya kan?" Rhea masih mencoba untuk menghentikan polisi-polisi itu, seburuk apapun perlakuan ayahnya ia tetap menyayangi pria tua yang dulu pernah memberikannya kehangatan, ia tidak ingin sesuatu terjadi pada ayahnya.

"Ayah .... Ayah ..." Teriak Rhea dan berlari mengejar-ngejar mobil polisi yang semakin menjauh itu, hingga akhirnya langkahnya terhenti dan tubuhnya merosot dengan isakan kuat yang keluar dari mulutnya.

***

Arche memandangi wajah wanita dalam selembar foto yang baru saja dikirimkan oleh Henry, tangan kanannya. Foto wajah wanita yang memiliki kecantikan berbeda karena perpaduan Asia dan Eropa, namun secantik apapun wajah wanita itu tidak akan pernah membuat Arche jatuh dalam pesonanya, justru ambisinya semakin kuat untuk menghancurkan anak dari pembunuh istrinya, ia meletakkan foto itu dan mengambil berkas yang merupakan informasi mengenai wanita dalam foto tersebut.

"Rheana Rosalind. Selamat datang di nerakamu." Senyum iblis Arche membuat siapa pun yang melihatnya akan bergidig ngeri, "Jadi kau memiliki sebuah kafe? Menarik, aku akan menggunakan kafe hasil jerih payahmu dan kesehatan mental ayahmu untuk mengikatmu denganku, dan begitu kau terikat denganku tidak akan pernah kulepaskan hingga aku pastikan kau lebih memilih mati dari pada harus terikat lebih lama bersamaku." Seringaian kejam Arche membuat Henry yang masih berdiri di sana bergidig ngeri, membayangkan bagaimana atasannya nanti menyiksa wanita itu lahir dan batin.

"Tuan, polisi juga sudah menangkap Smith Russel dan dia akan menjalani sidang satu minggu lagi, mengingat semua bukti pembunuhan sudah jelas mengarah padanya, bisa dipastikan jika dia akan mendekam lama di penjara." Henry mengatakan informasi yang baru saja ia dapatkan, membuat senyum iblis semakin tercetak jelas di wajah Arche.

"Bagus. Pastikan tua bangka itu merasakan dinginnya penjara, aku akan menggunakan ini untuk mengikat anaknya." Setelah mengatakan itu Arche bangkit dari kursi kebesarannya, ia melirik jam yang menunjukkan jika ia harus segera menjemput anak-anaknya di sekolah.

***

"Jadi Keyla ingin makan es krim hari ini?" tanya Arche saat kedua anaknya sudah duduk manis di mobil.

"Ya, Daddy. Aku ingin red velvet dengan topping coklat, ehmm yummy. Pasti sangat enak," Keyla berkata dengan wajah menginginkan membuat Arche terkekeh dan mengacak rambut anak perempuannya itu.

"Kern juga mau makan es krim?" tanya Arche melirik pada anak laki-lakinya.

"Ya Daddy, jika Keyla menginginkannya aku juga menginginkannya," walau dengan nada datar Kern tetap mengikuti mau Keyla, membuat Arche tersenyum dalam hati, anaknya itu benar-benar meniru sifatnya yang datar dan dingin namun sangat sayang pada keluarganya.

Growing Pains (Completed)Where stories live. Discover now