Part 5 | Be A Wife & Mom

10.4K 619 13
                                    

Setelah acara pemberkatan yang cukup sakral itu keduanya segera menuju gedung resepsi yang tidak jauh dari gereja, menerima ucapan selamat dari undangan yang datang, Rhea tidak menyangka jika Arche mengundang begitu banyak tamu, ia tidak tahu apa yang ada dipikiran pria itu dengan mengundang sekitar seribu tamu dan menyelenggarakan pernikahan yang kedua bahkan saat sang mendiang istri pertamanya meninggal dunia belum genap satu bulan.

Namun detik berikutnya Rhea tersenyum miris, tentu saja Arche melakukan ini untuk menyakitinya, dirinya tidak bodoh untuk melihat bagaimana tatapan sinis tamu undangan yang menatap rendah ke arahnya, bahkan Rhea bisa mendengar beberapa wanita itu menggunjing tentang Arche yang mau menikahi anak dari pembunuh mendiang istrinya, menggunjing jika dirinya dan Arche mungkin sudah memiliki hubungan gelap jauh sebelum Zee mengetahuinya, dan ayah Rhea yang tidak terima anaknya menjadi kekasih gelap akhirnya membunuh istri Arche, bahkan Rhea juga mendengar jika tadi ada yang mengatakan bahwa ayahnya memang merencanakan pembunuhan terhadap Zee karena tidak ingin kehilangan menantu sekaya Arche, dan Rhea hanya bisa memendam semua emosi itu dalam hati, menatap ke arah Arche yang tersenyum puas.

"Bagaimana rasanya dipandang begitu hina oleh semua orang Rheana?" Arche berbisik sinis di telinga wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu,Rhea bisa melihat bagaimana raut puas Arche melihatnya dihina oleh para tamu undangan. Namun, yang dilakukan Rhea hanya diam walau ia ingin berteriak betapa tidak berperasaannya Arche sebagai pria.

"Mommy," panggilan itu menyentak Rhea, ia melirik ke arah Keyla yang duduk di sisinya, tersenyum lembut pada anak perempuan berusia lima tahun itu.

"Ada apa sayang?" Rhea mengusap puncak kepala Keyla yang kini dihiasi oleh mahkota bunga sintesis dengan permata yang membuatnya semakin cantik.

"Aku lelah, ayo kita pulang, aku merindukan tidur di pelukanmu." Perkataan Keyla membuat Rhea tersentak, ternyata anak itu masih menganggapnya sosok Zee, karena belum pernah ia memeluk anak kecil itu hingga tertidur, yang dilakukannya kemarin siang hanya mengantar Keyla untuk tidur dan mencium kening anak itu sebelum meninggalkan kamarnya.

"Sebentar lagi ya sayang, atau jika Keyla mau Keyla bisa meminta Christy untuk menemani Keyla," Rhea mencoba memberi pengertian pada Keyla namun anak perempuan itu tetap menggeleng.

Arche yang melihat Keyla kelelahan karena harus menemani resepsi dirinya dan Rhea langsung memanggil Henry dan mengatakan sesuatu pada tangan kanannya itu, setelahnya ia menatap Kern yang duduk diam di sampingnya, anak laki-lakinya itu lebih banyak diam akhir-akhir ini, semenjak Arche mengatakan keputusannya untuk menikahi Rhea, membuat Arche menghela napas, ia sudah mencoba memberikan pengertian pada Kern, namun Kern tetap bungkam dan mengacuhkan Arche beberapa hari ini.

"Kita pulang," nada dingin Arche membuat Rhea yang masih fokus pada Keyla menoleh, ia menatap Arche penuh tanya, tamu undangan yang datang baru setengahnya setau Rhea, tapi pria itu dengan seenaknya meninggalkan acara sebagai si tuan rumah.

Arche langsung menuju Keyla yang duduk di sisi Rhea, ia menggendong putrinya itu yang wajahnya sudah sayu karena kantuk dan lelah.

"Ayo Kern, berjalan di samping Daddy, kau juga lelah bukan?"

Walaupun tidak menjawab, namun Kern tetap mengikuti langkah lebar Arche yang meninggalkan gedung, Rhea yang melihat itu hanya bisa mengelengkan kepala, dan mengangkat gaunnya yang menjuntai cukup panjang ke lantai, ia berjalan cepat untuk menyusul ketiganya.

"Ck, aku tidak pernah bermimpi akan ditinggalkan oleh pengantin pria di hari pernikahanku," Rhea menggerutu kesal, di belakangnya ada Christy yang masih bisa mendengar kekesalan wanita yang kini sudah menjadi Nyonyanya itu.

***

"Christy, untuk urusan dapur, keperluan anak-anak dan Arche biar aku yang menanganinya,"

Growing Pains (Completed)Where stories live. Discover now