Sadisme

1.3K 110 4
                                    

Note! Ini cuma reupload karena gatau ternyata jadi draft (mungkin kena kebijakan wattpad yg baru) #baru download wattpad lagi setelah sekian lama 😶😰 #maaf atas ketidaknyamanannya 😥

******

"BUKANKAH SUDAH KUKATAKAN PADAMU! BAWA SOJIN KEMBALI!", Ailee sekarang benar benar murka pada Taeyeon.

"Sojinmu itu tidak mendengarku. Aku sudah mengatakannya berkali-kali kepadanya", jawab Taeyeon santai. Saat ini mereka sedang berada di ruangan Ailee. Untung saja ruangan ini sudah dilengkapi oleh peredam suara hingga tak dapat terdengar keluar.

"Sekarang dia dimana?! Jawab aku Kim Taeyeon!", Ailee tak peduli walaupun Taeyeon lebih tua beberapa bulan darinya namun tetap saja bukankah ia mempunyai posisi lebih tinggi disini.

"Ailee-ah bukankah sudah ku katakan aku tidak tau dimana ia sekarang. Yang jelas semua itu bukan karenaku. Bukan salahku"

"Tae kau benar benar!", Ailee menggeram kesal. "Jika saja ia tidak menggodaku hal ini tidak akan terjadi bukan?", Taeyeon merasa jika itu adalah konsekuensi, jika orang lain mendapat kenikmatan darinya. Maka... Taeyeon harus mendapat nyawa orang itu. Psycho? Mungkin benar. Dan ia selalu meninggalkan jejak dirinya lewat barcode yang di tulis di pergelangan tangan korbannya. Entah apa alasannya.

"Ohh... jadi kau melakukan itu karena ia menggodamu? Dasar! Kenapa kau sangat murahan sekali? Kenapa kau bisa begitu saja jatuh dalam dirinya?! Kau tidak dapat menahan dir-"

'Plak!'

Belum selesai Ailee berbicara, Taeyeon segera menampar pipi Ailee hingga memerah kemudian pergi dari sana.

"Aku juga tidak ingin hidup seperti ini!"

'Blam!'

Taeyeon keluar dari ruangan Ailee kemudian menutup pintu ruangan Ailee dengan sangat keras hingga membuat orang yang berada di sekitar sana sangat terkejut.

Ailee baru menyadari ucapannya yang menyinggung Taeyeon. Tapi tetap saja ia masih merasa marah pada Taeyeon karena Taeyeon yang tidak pernah berubah-berubah.

Taeyeon pergi dari sana dengan wajah yang memerah menahan amarah. Taeyeon menuju parkir kemudian mengendarai mobilnya dan pergi dari sana. Ia butuh refreshing sejenak. Ia masih tak dapat berpikir dengan jernih sekarang. Ia mengingat apa yang terjadi semalam.

Flashback

Taeyeon dan Sojin berjalan-jalan di bahu jalan yang sudah mulai sepi. Ini sudah sangat malam. Mereka berdua benar-benar menghabiskan malam mereka berdua hingga larut malam.

"Taeyeon-ssi ini sudah larut malam. Apa kau ingin langsung pulang?", tanya Sojin. "Kau benar, apa kau mau pulang?", tanya Taeyeon.

"Hmm sebenarnya... aku masih ingin bersamamu...", Sojin tiba-tiba manja pada Taeyeon. Sojin memeluk lengan Taeyeon dan merengek pada Taeyeon.

"Taeyeon-ssi, apa kau tidak mau menginap dulu?", perasaan Taeyeon mulai tidak enak. Tiba-tiba saja Sojin bertanya seperti itu apalagi ini sudah larut malam.

"Hmm... w-wae?", Sojin menggandeng lengan Taeyeon lebih erat. Mereka berdua berjalan berdampingan di trotoar kota Seoul yang mulai sepi.

"Ayo kita ke sana, hanya untuk semalam. Bagaimana?", Taeyeon sedikit terkejut ketika melihat Sojin menunjuk sebuah hotel yang terlihat menyala terang karena masih terdapat banyak lampu yang masih menyala. Belum sempat menjawab, Sojin sudah menarik tangannya.

***

Sojin memebelai pipi Taeyeon. Wajahnya sudah sangat sayu. Taeyeon terlihat susah menahan dirinya saat Sojin yang terus menggodanya. Ia teringat ucapan ucapan bosnya. Ia kemudian kembali tersadar dan berusaha menolak Sojin.

If You Know Why [19+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang