6. Ex-Boyfriend

5.3K 661 21
                                    

NOT CINDERELLA

Disclaimer by: Masashi Kisimoto
Story by: Elvana Mutia

Part 6 : Ex-Boyfriend

"-dia memilihku karena aku bisa memenuhi ambisinya dan mendukung egonya, sedangkan kau tidak."

Ucapan Sasuke masih terngiang jelas di benak Naruto. Matanya terpejam menikmati guyuran air hangat dari shower kamar mandinya yang mengguyur tubuh atletisnya. Tangannya yang mengepal kuat bertumpu pada dinding. Percuma saja bicara dengan Sasuke, dia adalah bensin yang semakin membakar amarahnya, sama halnya seperti Hinata.

"Ck, ambisi katamu?" geramnya.

Perasaan dan logikanya kini bercampur aduk. Ingatannya kembali memutar kenangannya semasa SMP. Dulu ia pernah jatuh cinta pada seorang gadis untuk pertama kalinya. Namun yang ia dapati justru gadis itu menyukai Sasuke. Hal yang lebih menyakitkan lagi adalah Sasuke, sahabatnya itu menerima gadis itu sebagai kekasihnya. Ya, memang gadis itu yang pertama kali menyatakan perasaannya pada Sasuke.

Setelah kelulusan, Sasuke melanjutkan SMA di luar negeri dan meninggalkan gadis itu dengan status hubungan yang masih menggantung. Sedangkan Naruto, ia lebih memilih melupakan cinta pertamanya itu dan bersekolah di Tokyo. Sekolahnya saat itu memiliki dua tingkatan, yaitu Senior High School dimana Naruto duduk di kelas 10 dan Junior High School dimana Hinata duduk di kelas 7.

Naruto tidak terlalu ingat bagaimana pertemuan pertama mereka. Yang ia tau, Hinata menyukainya dan selalu mencuri kesempatan untuk melihat siswa Senior High School sedang berolahraga di lapangan utama. Naruto menyadari kehadiran Hinata meskipun ia sendiri tidak begitu peduli saat itu. Hingga suatu hari Naruto tidak mendapati Hinata di sekolah selama satu minggu. Hal itu membuat Naruto sedikit cemas. Namun hal mengejutkan seolah menohoknya saat ia dan Hinata dipertemukan dalam acara makan malam keluarga Uzumaki dan Hyuga yang membicarakan pernikahan bibinya, Terumi dan Hiashi, ayahnya Hinata.

Hal serupa pun Hinata rasakan begitu menyadari cinta pertamanya akan menjadi saudaranya. Namun ada hal aneh yang Naruto lihat dari diri Hinata. Rona merah di wajahnya menghilang. Tatapan lembutnya menjadi kosong seolah ada bagian yang hilang dari diri Hinata. Bahkan wajahnya yang selalu menampilkan senyum manis saat itu terlihat datar. Naruto saat itu begitu bingung dengan perubahan sikap Hinata, namun akhirnya ia tau kalau Hinata menjadi seperti itu karena kehilangan ibunya. Dan sejak saat itu keduanya semakin sering berinteraksi, membuat perasaan cinta mulai tumbuh di hati Naruto meskipun tiga bulan setelahnya keduanya sudah menjadi sepasang saudara.

Setelah dua tahun, tepatnya di hari kelulusannya, Naruto memutuskan melanjutkan kuliah di luar kota sedangkan Hinata melanjutkan SMAnya di Konoha. Mereka tidak lagi saling bertemu sampai makan malam mereka tempo hari setelah 10 tahun lamanya.

"Kupastikan kau menarik kembali kata-katamu itu."

[~Not Cinderella~]

Hinata terlihat sibuk membolak balik tiap lembaran kertas dalam map yang ia pegang. Kata demi kata telah ia resapi dengan baik, namun wajahnya terlihat menunjukkan sedikit kekecewaan. Map itu berisi surat kepemilikan saham juga surat wasiat peninggalan ibunya. Hinata berniat mencari celah baginya dalam surat itu untuk memutar balikkan keadaan. Namun sayangnya yang ia cari ternyata tidak ada.

Bukannya Hinata mau bergantung pada surat wasiat itu, hanya saja ia ingin memastikan bahwa di surat itu tertulis 'putri sulung keluarga hyuga', bukan 'putri sulung Hyuga Hikari'. Jika yang tertulis adalah 'putri sulung Hyuga Hikari' maka Hinata tidak perlu repot-repot melibatkan Sasuke ke dalam rencananya. Namun sayangnya yang tertulis tidak seperti itu, jadi memang benar bahwa Karin lah yang dimaksud dalam surat wasiat itu.

Not CinderellaWhere stories live. Discover now