Roommate -- 9

2.6K 383 52
                                    

Myungsoo bersiul dengan nada lagu milik Blackpink – Whistle.  Beban dipunggungnya terasa ringan seolah baru saja menghilangkan sesuatu yang berat. Berjalan dengan ekspresi kegembiraan dari raut wajahnya. Tanpa tahu makhluk seperti apa yang sedang menunggunya di kamar.

Setelah masuk kamar dan mengunci pintu, siulannya berhenti. Bahkan rasanya dia terlalu menyesal karena mengunci pintu kamarnya. Gadis sinting itu bersandar di dinding dekat pintu, menyilangkan kedua tangannya. Menatap Myungsoo murka.

“Kesini,” ucap Suzy sambil memberikan instruksi pada Myungsoo dengan tangannya untuk mendekat.

Wajah Myungsoo terlihat gusar. Hanya handuk yang melilit pinggangnya, menutup bagian tubuh bawahnya, pinggang hingga lutut. Selain itu dia tak mengenakan apa-apa lagi. Bahkan tubuhnya yang basah karena air kini sudah bercampur dengan keringat. Rasanya ingin menangis saja. Dia tak tahu apa yang akan dilakukan Bae Suzy padanya, gadis itu terlihat sangatlah ganas.

Suzy berjalan mendekati Myungsoo, sedikit berjinjit. “Kenapa meninggalkanku? Kau pikir aku main-main dengan ucapanku? Hari ini kau akan mati Oppa,” kata Suzy berbisik di telinga Myungsoo. Dia bisa mencium bau maskulin dari tubuh pria itu. Sejujurnya dia sedikit terlena ketika melihat tubuh berotot pria itu, seksi. Tubuh yang dia idam-idamkan. Andai saja perilaku pria itu baik pada dirinya, Suzy tak akan membiarkannya. Dia akan memastikan pria itu takhluk padanya. Itu hanyalah dalam angannya, semua berbeda. Myungsoo jauh dari apa yang diinginkan Bae Suzy.
Suzy menatap manik mata Myungsoo, membuat Myungsoo salah tingkah.

“Mmm, Bae. Bisakah kau mengijinkanku untuk mengganti pakaian sebentar,” ucap Myungsoo takut-takut. Dia terlihat seperti suami takut istri sekarang. Nafas gadis itu yang menerpa dadanya membuatnya risih.

“Setelah ini kita bicara, aku janji. Tapi sekarang keluarlah sebentar,” lanjut Myungsoo karena tidak mendapat jawaban dari gadis itu.

Suzy mendengus. Ucapannya diabaikan Myungsoo. Dan ini menambah buruk suasana hatinya. “Kau bisa berganti pakaian. Aku akan tetap disini.”

“Kau gila!”

Suzy mengangkat bahunya. Acuh. Toh dia sudah memberikan ijin pada Myungsoo untuk berganti pakaian. Jika dia tak mau keluar itu haknya.

“Baiklah, aku saja yang akan keluar,” ucap Myungsoo berjalan ke arah lemari pakaiannya. “Bicara dengannya tidak ada guna, keras kepalanya melebihi ambang batas,” gerutu Myungsoo kemudian memutar kunci, membukanya dan berjalan cepat ke kamar mandi.

Suzy merentangkan tubuhnya di atas kasur. Matanya memindai seisi kamar itu. Barangkali menemukan barang menarik dan siapa tahu bisa menjadi senjatanya. Entah karena lelah atau kamar Myungsoo yang terlalu nyaman, membuatnya menguap dan mengantuk. Suzy memejamkan mata sejenak selagi menunggu Myungsoo yang belum juga kembali.

Ada sesuatu yang tercium oleh hidung Bae Suzy, rasanya dia baru menghirup bau ini sesaat yang lalu. Matanya terbuka. Myungsoo sudah berada di atasnya. Lebih tepatnya pria itu mengunci pergerakannya karena Suzy sudah berusaha untuk bangun namun tidak bisa.
Sunyi.

Keduanya bisa mendengar deru nafas masing-masing. Situasi macam apa ini. Myungsoo tak mengira jika mengerjai Suzy akan berdampak pada psikisnya juga. Dia pikir Suzy akan marah-marah lalu keluar dari kamarnya. Tapi saat ini tidaklah demikian.

Mereka sama-sama terdiam dan saling menatap. Tanga Suzy terarah pada kerah Myungsoo, menarik wajah pria itu untuk mendekat.

“Ingin menciumku Oppa? Aku memakai lipbalm rasa jeruk, kau bisa merasakannya,” kata Suzy kemudian semakin mendekatkan wajah Myungsoo ke wajahnya. Bibir mereka menyatu, hanya menempel. Myungsoo belum pernah melakukan ini sebelumnya, dan ini merupakan ciuman pertamanya serta pengalaman pertamanya. Jangan salahkan dia yang terlalu polos karena dia terlalu menyayangi ibunya hingga tak menginginkan wanita lain untuk berbagi kasih sayang dengannya.

Roommate 1 (Completed)Where stories live. Discover now