Awalnya pelan
mulus kutelan
hangat di dada
azali kau dan aku senada
Lalu kita mulai berjalan
mendaki pada bukit-bukit
lalu menggunung
ritus asmara dua sejoli melanda
ah, namanya juga cinta
Sampai semua terbuka
kita jatuh pesat
kilat menyambar-nyambar
kau dan aku mulai lupa bahwa bahuku dan bahumu
adalah tempat saling bersandar
Kini aku sampai di dasar
susah naik ke atas
mungkin ragaku sudah tak pantas
ragu merengkuh asa mulai padam
sementara di atas kau mulai berjalan
Rasa-rasanya mulai terkuak
memang lebih baik membeli yang baru
daripada memperbaiki yang rusak
masalahnya,
rindu ini makin memuncak
sementara asmara kita hanya meninggalkan bercak
YOU ARE READING
Sisa-sisa Senja (FINISHED)
PoetryKumpulan puisi yang ia tulis dalam kegembiraan, kesedihan, kebimbangan, dan semua itu dibungkus dalam kemabukan kopi--kalau sekiranya dompetnya mendukung untuk beli kopi.