Part 17 - Recovering

13.4K 691 12
                                    

Satu Tahun Kemudian

Sean Harringtons Pov

"Sean please... kamu tidak bisa mengusirku seperti ini." Kata Casley sambil menangis.

"Aku tidak seharusnya membawamu kesini. Aku tidak menginginkanmu juga disini. Sekarang keluar... dan jangan pernah menunjukan wajahmu dihadapanku lagi." Aku berteriak. Aku membantunya berdiri dan membawanya keluar apartemenku. Dia limbung dan tersungkur jatuh dengan lututnya. Aku menutup pintu.

"Aku tidak akan menyerah Sean... aku... aku masih mencintaimu..." teriaknya dalam tangisan.

Aku terbangun. Sudah satu tahun sejak Casley meninggal dunia. Aku masih tidak bisa melupakannya sedikitpun. Penyesalanku membunuh hidupku dengan perlahan. Aku berharap aku tidak pernah mengatakan hal-hal buruk kepadanya, jika saja aku mempercayainya, dia pasti masih hidup dan berada disisiku.

Sekarang aku tinggal di rumah besar, rumah yang dipilih oleh Casley, aku tidak sendirian karena aku sudah menguburkan diriku bersama memory tentangnya disini. Kasur yang pernah di tidurinya saat kami membeli furnitur dan pakaian yang tertinggal di apartemen Christian, semuanya aku simpan dengan baik di rumah ini.

Dia sudah menyelamatkan rumah ini dari Catherine. Dia bekerja sama dengan broker untuk membuat dokumen atas namaku bukan Cathrine. Aku tidak pernah tahu dia melakukan ini, dan hal ini membuatku semakin terperangkap dalam penyesalan yang tiada berakhir. Cintanya kepadaku sudah menyelamatkanku, tapi aku kehilangan nyawanya. Air mataku jatuh lagi.

Aku pergi ke kantor, dan berjuang untuk menghidupkan kehidupanku lagi aku tidak ingin mengnyia-nyiakan pengorbanannya untukku.

"Selamat pagi Mr. Harringtons." Gisele resepsionis baru memberiku salam. Aku hanya mengangguk pelan. Semua wanita mencoba menarik perhatianku sejak aku berstatus bujangan, tapi aku sudah tidak tertarik lagi dengan perempuan. Hanya Casley yang akan selalu tinggal di hatiku.

"Morning Sir." Imelda sekretarisku menyerahkan beberapa dokumen.

"Semuanya sudah selesai?" Aku duduk dan mempelajari dokumen yang diberikannya.

"Yup, meeting akan segera dimulai lima belas menit lagi. Dan ini adalah materinya." Aku melakukan skimming pada dokumen.

"Siapa yang menyiapkan dokumen ini dan materinya?" Pertanyaanku membuatnya berhenti di tengah saat dia akan berjalan keluar.

"Pegawai baru. Apa ada masalah?"

"Tidak. Terima kasih." Kataku acuh tak acuh. Cara karyawan baru ini menyiapkan materi sangat berbeda. Aku skimming materi dengan beberapa kata penting yang di bold, mereka menyiapkan dengan sangat bagus membuatku mudah dan cepat mempelajarinya.

Aku melihat jam tanganku, tiga menit lagi, aku menyiapkan segalanya dan berjalan ke ruang meeting. Aku melihat salah satu pegawaiku berdiri di depan pintu ruang meeting sambil memijat kepalanya. Dari kerjauhan aku bisa melihat wajahnya yang sedikit pucat pasi.

"Permisi, apa kamu baik-baik saja? Apa kamu ikut masuk?" Dia mengangguk dan memandangiku. Aku tidak pernah melihatnya sebelum ini, mungkin dia karyawan baru. Aku melihat kedalam matanya, seperti aku pernah melihatnya.

"Oke, aku masuk duluan." Dia mengangguk lagi. Dia butuh waktu mempersiapkan dirinya sebelum mengikutiku masuk kedalam. Ruangan menjadi sepi saat aku melangkah masuk.

Holding Your Desire (Versi Indonesia)/(Published by Novelindo Publishing)Where stories live. Discover now