Three

606 77 36
                                    

Author's POV

Setelah hari dimana Jinyoung meninggalkan Youngjae dan memutuskan hubungan mereka secara sepihak, seisi kampus bergembira karena baik pria ataupun wanita sudah menantikan lama hal ini.

Hari saat Jinyoung tidak bersama kutu buku seperti Youngjae. Semua orang bisa dibilang merasa iri dengan Youngjae yang dikenal kutu buku dan pendiam. Tidak pandai besosialisasi dan banyak lagi yang membuat semua orang merasa Youngjae tak pantas dengan Jinyoung.

Jinyoung adalah pangeran impian setiap orang. Jinyoung dikenal pintar, ramah, pandai bersopan santun dan jangan lupakan wajahnya yang tampan.

Jam pelajaran sebentar lagi dimulai, kelas mulai ramai dan terlihat di pojok kelas Youngjae duduk sendirian memandang ke arah luar jendela. Menghindari pemandangan menyakitkan, selain karena disampingnya tidak ada lagi Park Jinyoung yg duduk bersamanya ditambah pula "mantan" kekasih nya sedang dikerumuni pria dan wanita yang saling berusaha merebut perhatian sang pangeran.

'Jangan menangis Youngjae, tahan'
'Dia bukan milikmu lagi.'
'Dia bahkan tidak melihat kearahmu'
'Kenapa hari ini aku punya mata kuliah yang sama dengan dia' Batin Youngjae, menggigit bibir dan mengepalkan jemarinya kuat-kuat untuk menahan semuanya.

"Jadi Jinyoung oppa sekarang sendiri ya?"

"Jinyoung-ah, mau duduk disampingku saja?"

Jinyoung membalas semua pertanyan para "fans" nya dengan tersenyum tipis.

"Hmm.. aku sedang bosan duduk di belakang. Mungkin aku akan duduk di bagian depan. "

"Oppa bosan duduk di belakang atau oppa bosan dengan orang yang biasanya berada disamping oppa?" Goda Jiyeon sambil tersenyum manis.

"Mungkin keduanya, aku bosan menjadi babysitter seseorang Jiyeon-ah."

Jinyoung menatap sekilas Youngjae yang masih dalam posisi memandang jendela. Dia sangat yakin dan percaya Youngjae dengar semua yang mereka obrolkan.

Setelah terlihat badan Youngjae bergetar menahan segala emosi, Jimyoung tersenyum puas.

"Jinyoung oppa, sini sampingku masih kosong loh." Naeun ber-aegyo agar Jinyoung mau duduk bersamanya.

"Baiklah Naeun." Dengan masih tersenyum, Jinyoung menghampiri Naeun yang duduk dibagian depan.

******

Selama pelajaran berlangsung, Youngjae berusaha keras untuk berkonsentrasi tapi bisa dibilang ia gagal, sungguh sulit melihat pemandangan jelas pria yang kau cintai bermesraan dengan orang lain.

"Choi Youngjae, kamu baik-baik saja?" Prof. Hana bertanya yang membuat seluruh perhatian kelas tertuju pada Youngjae.

"Aa-aku baik-baik saja prof hanya sedikit lemas."  Youngjae mencoba menjawab dengan sebaik mungkin. Mata dan pipinya merah, dia terlihat tidak baik- baik saja.

"Oke, pertemuan kita selesai. Jangan lupa untuk kumpulkan laporan untuk pertemuan berikutnya. Bye class."

Seusai kelas berakhir, Youngjae bergegas keluar kelas. Dia ingin pergi sejauh-jauhnya. Dia terus berjalan tanpa arah. Dia mempunyai mata kuliah lagi dijam 1 siang yang artinya dia punya waktu 2 jam untuk menenangkan diri.

'Menyebalkan, hari ini sangat  menyebalkan.' Runtuk Youngjae yang masih jalan menunduk sambil terisak. Dia benar-benar terlihat menyedihkan.

BUGH!

Dan hari ini adalah hari tersial untuk seorang Choi Youngjae. Dia menabrak seseorang.

"Ma-maaf.." Youngjae memohon maaf sambil tetap menunduk dan berusaha untuk cepat-cepat pergi, hari ini sudah cukup buruk.

"Hei tidak sopan dong udah nabrak malah pergi gitu aja." Pria itu menghalangi jalan Youngjae dengan bergerak lalu berdiri di depannya sambil merentangkan tangan.

"A-aku kan sudah minta maaf." Jawab Youngjae terbata, menaikkan wajahnya untuk menatap pria itu.

"Hei, bukannya kamu Youngjae? Aku Jaebum."  Youngjae menatap pria bernama Jaebum itu dengan bingung,'bagaimana dia tau namaku aku kan tidak terkenal' batin Youngjae.

"Ah mungkin lupa ya, aku teman Jinyoung, Jaebum dari jurusan seni tari." Akhirnya Youngjae ingat, dia Jaebum yang street dance di area lapangan kampus.

Jinyoung mengajak Youngjae menonton pertandingan street dance antar kampus saat malam minggu. Jinyoung punya banyak sekali teman, Youngjae saat itu hanya diam dan tersenyum malu. Kenangan itu terlintas begitu indah mengingat Jinyoung berteriak dan tersenyum lebar memberikan semangat untuk Jaebum dan kawannya yang lain. Walaupun Youngjae tidak nyaman dengan keadaan yang ramai, dia tetap ingin menemani Jinyoung. Kenangan disaat mereka masih bersama, dan hal itu membuat Youngjae ingin menangis lagi.

"Ingat?" Tanya Jaebum yang mengibaskan tangannya di depan wajah Youngjae yang sedang melamun entah sampai mana.

"Hmm..iya aku ingat."

"Oke, Jinyoung dimana? Aku sudah lama tidak bertemu Jinyoung." Pertanyaan Jaebum membuat Youngjae kembali frustasi, dia berusaha mati-matian untuk tidak menangis sekarang.

"Aku tidak tahu." Sambil menundukkan kepalanya, Youngjae berusaha kabur, tapi langkahnya sekali lagi dihalangi Jaebum.

"Kau jawab hanya seperti itu ? Sudah menabrakku, ingin kabur dan sekarang bahkan tidak memanggilku hyung, aku lebih tua darimu Youngjae-ah"

"........" Youngjae terdiam, dia menggigit bibir bawahnya, memaksakkan diri untuk tidak menangis.

"Ckck, sekarang malah diam. Youngjae-ah kamu terlihat pendiam dan pemalu. Tapi ternyata kamu nakal juga ya." Jaebum berusaha menggoda Youngjae agar dia mau memanggilnya hyung dan meminta maaf lagi.

"........"

"Hmm... pacarmu Jinyoung pasti kerepotan dengan tingkahmu." Jaebum tersenyum jahil, dia merasa berhasil setelah Youngjae menaikkan wajahnya. Menatapnya dengan wajah terkejut.

Youngjae menatap Jaebum yang tersenyum, 'kenapa hari ini semua orang menyebalkan... kenapa semua orang menyalahkan aku.. kenapa... jinyoung.'

"HUAAAAA, EOMMAA!!" Tangis Youngjae pecah, dia tidak kuat menahan rasa sedih, frustasi, stress yang melanda dirinya. Hari ini semua orang membuatnya kesal dan marah.

Jaebum membulatkan dan melebarkan matanya terkejut melihat Youngjae menangis kencang, dia panik kenapa Youngjae tiba-tiba menangis seperti ini.

"EOMMA, SEMUA ORANG JAHAT SEKALI PADAKU. JINYOUNG JAHAT. KAU JUGA JAHAT!! SEMUANYA JAHAT!! HUAAAA EOMMA!!" Youngjae menunjuk-nunjuk Jaebum sambil menangis. Youngjae menangis seperti anak kecil yang tidak diberi permen. Antara menyedihkan dan menggemaskan.

"Sstt hei hei kau yang menabrakku, kenapa malah kau yang seperti ini. Ssttt jangan nangis lagi hei Youngjae."

"HUAAAAA HUWAAAAA EOMMAAA EOMMAA!" Tangis Youngjae semakin keras.

Melihat Youngjae menangis semakin keras, Jaebum mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Aisshhhh!!"







Antara sedih sama gemez liat Youngjae nangis 😂😂😂

Haloo ^O^

Not Good Enough ( 2JAE BAHASA ) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt