BAB 13

4.6K 495 28
                                    

Akibat serangan Toneri tadi, Hinata menjadi terluka. Memang tidak parah dan hanya terdapat beberapa buah memar ataupun lecet di tubuhnya. Namun, sepertinya serangan Toneri tadi sedikit melemahkan chakra-nya.

Sasuke sempat tercengang. Seperti mengalami deja vu. Ah, mungkin saat beberapa bulan lalu menjalankan misi bersama Hinata, gadis itu juga sempat melindunginya. Sasuke tak habis pikir kenapa Hinata melakukan hal bodoh seperti ini? Padahal Sasuke bisa melindungi dirinya sendiri kan? Dasar gadis ceroboh dan tidak berfikir pajang!

Dengan sigap Sasuke pun segera membawa Hinata untuk mendapatkan perawatan medis agar kondisinya tidak semakin parah.

"Hinata-chan!" Panggil Tenten ketika mendapati sahabatnya tak sadarkan diri di dalam dekapan seorang Uchiha Sasuke.

"Ada apa sebenarnya, Sasuke-san?" tanya Sai sembari menyamakan langkahnya dengan Sasuke.

Namun Sasuke malah tetap melanjutkan langkahnya, dan tak menghiraukan pertanyaan yang Sai lontarkan. Membuat Tenten semakin kesal, dan mengeratkan rahangnya.

"Hoy Sasuke! Awas saja kalu terjadi sesuatu pada Hinata! Akan ku bunuh kau!" ucap gadis bersurai coklat itu geram.

Sementara, Sasuke masih tak bergeming. Pemuda itu masih tak memperdulikan ocehan teman-temannya. Malah mempercepat langkahnya. Shikamaru yang melihat kejadian itu menyadari bahwa ada gurat cemas di wajah pemuda Uchiha itu.

"Merepotkan". Pemuda bersurai hitam itu kembali mengeluarkan kalimat andalannya.

Dan kini kelima Shinobi itu tengah beristirahat di tengah hutan di desa Konoha. Mengingat sebelumnya Hinata terluka karena menyelamatkan pemuda Uchiha.

Tenten berusaha mengobati luka Hinata dengan segenap kemampuan Ninjutsu Medis yang ia kuasai meskinpun sebenernya Tenten bukanlah ahli ninjutsu medis yang handal. Beruntung, mereka mendapatkan pil obat-obatan yang diberikan Tsunade-sama  sebelum mereka menjalankan misi.

Lagi-lagi Sasuke menatap Hinata ini dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada perasaan aneh dalam dirinya ketika menyadari gadis untuk kesekian kalinya rela mengorbankan nyawa untuk melindungi Sasuke.

Sasuke masih belum mengerti.

"Aku masih belum mengerti." ucap Sasuke berguman lirih.

Namun ternyata ucapan yang Sasuke lontarkan barusan terdengar di telinga Tenten, yang kebetulan duduk berhadapan dengan Sasuke.

"Aku juga tak mengerti mengapa Hinata mau menyelamatkan pria bodoh sepertimu!" timpal gadis bersurai coklat itu membuka pembicaraan. Membuat alis Sasuke sedikit terangkat.

"Dulu gadis ceroboh itu pernah menyelamatkan Naruto dari serangan invasi pain ketika semua orang tak ada yang berani menyelamatkan pemuda jinchurigi Kyuubi itu. Dan sekarang mengapa dia menyelamatkanmu? Padahal kalian hanya beberapa kali bersama? Apakah ada sesuatu yang terjadi saat kalian menjalankan misi bersama beberapa bulan lalu?" Cecar Tenten membuat Sasuke kini memperhatikannya.

Walau sebenarnya Sasuke tak begitu tertarik dengan arah pembicaraan yang Tenten suguhkan kali ini. Ralat. Masih sama pemuda Uchiha itu masih enggan untuk mengerti. Enggan mengerti kalau gadis bersurai indigo itu selalu di bawa takdir menuju ke kehidupan seorang Uchiha Sasuke.

Namun mendengar sebuah pertanyaan yang Tenten lontar padanya, membuat Sasuke sedikit mengeritkan dahi.

Sasuke juga bertanya kepada dirinya dengan pertanyaan yang Tenten lontarkan. Kenapa Hinata juga melakukan hal yang sama kepadanya? Apakah Hinata memang baik kepada semua orang? Sasuke rasa iya, walau ia sedikit ragu.

Pemuda itu teringat Hinata melindunginya dari serangan Fuushin di desa bambu, dan selama perjalanan gadis itu selalu mengkhawatirkannya. Hey?! sebenarnya ada apa? Sasuke masih belum mengerti. Walau dalam hati Sasuke menyimpan rasa senang dan rasa harap jika Hinata juga menyukainya.

"Jika kau tak mengatakannya tak apa. Namun ada satu hal yang harus kau tahu, sejauh ini Hinata sudah berusaha keras. Aku tahu gadis itu selalu berusaha dengan keras untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah seseorang yang lemah. Hinata ingin semua menyadari akan keberadaannya. Dia ingin semua orang melihatnya ---" jelas Tenten sembari menggantungkan kalimatnya.

"Termasuk Naruto." Tambahnya menatap prihatin sahabatnya yang tengah tak sadarkan diri itu.

Gadis itu kemudian mengingat bagaimana latihan keras yang Hinata lakukan bersama Neji sema menjadi Chunin dulu.

"Di tengah panas dan hujan Hinata selalu berlatih dengan sungguh-sungguh dengan mendiang Neji-kun. Dia sungguh-sungguh berjuang demi Naruto." lanjut Tenten dan Sasuke masih memperhatikannya. Walau sebenarnya pemuda itu juga berkutat dengan pikirannya menganalisis setiap perkataan yang Tenten ucapkan.

"Tapi, nyatanya walaupun Hinata telah mengutarakannya perasaannya pada pemuda itu. Naruto tidak pernah mengerti. Bahkan sampai sekarangan pemuda Baka itu masih menggantungkannya. Dan ternyata malah semakin genjar mengejar Sakura yang sudah jelas-jelas mencintaimu." Ucapan Tenten selanjutnya Membuat Sasuke menatapnya tak suka.

Sasuke akui Sakura adalah gadis yang hebat, namun entah mengapa gadis itu bukanlah tipe pendamping hidup yang dicarinya. Karena memang selama ini hanya ada satu gadis di dalam lubuk Sasuke yang paling gelap dan dalam. Dan gadis itu adalah Hyuuga Hinata.

"Dan pada akhirnya, Hinata kembali mempertegas perasaannya, tapi sialnya yang ia terima hanyalah penolakan. Penantiannya kini harus berujung pait. Gadis itu benar-benar terluka. Ia menolak menjadi penerus klan agar bisa berganti Marga menjadi Uzumaki, namun semua itu hanyalah angan semata. Semuanya sia-sia. Sungguh, sebenarnya Hinata itu gadis yang sanggat rapuh ...." ucap Tenten sambil menatap Sasuke penuh harap.

Sasuke tahu sekarang mata gadis berambut cepol itu sedang berkaca-kaca. Mengingat nama Neji, memang membuat Tenten merasakan sebuah berasaan sakit di dalam hatinya.

Tenten memejamkan matanya, mengingat Naruto yang malam-malam datang kerumahnya hanya untuk minta maaf karena telah menolak Hinata. Brengsek! Tenten benar-benar kesal dengan pahlawan shinobi itu. Tak bisakah ia melihat Hinata sedikit saja dan berhenti memperhatikan Sakura? Oke baiklah, Tenten tahu sejak awal Hinata bukan pemeran utama dalam hidup seorang Uzumaki Naruto.

"Sungguh aku tak ingin lagi melihat Hinata menderita! Neji mengorbankan nyawanya karena ingin Hinata bahagia. Namun jika Hinata tidak bahagia seperti ini, Neji pasti juga akan sedih di sana." jelas Tenten sekali lagi.

Perlahan Sasuke menyadari bahwa Hinata memang memiliki sejuta kebaikan di dalam dirinya walau pada dasarnya gadis itu memang terlihat sangat rapuh. Sementara Sasuke? pemuda itu hanya memiliki dendam dan kebencian. Apakah mereka dapat bersama? Tunggu kenapa Sasuke malah membayangkan sampai ke sana. Pemuda itu lantas menghembuskan nafas pelan.

Jujur ia berharap iya.

Jujur ia berharap iya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
Bersambung

BAB 13 © 26 Mei 2016

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Where stories live. Discover now