TIGA

542 82 3
                                    

Ps;tulisan miring artinya prolog

_________________________________________

Jarak antara rumah Baekhyun dengan Chanyeol memang tidak terlalu jauh. Cukup membutuhkan waktu 15 menit dengan naik kendaraan.

Sudah sekitar setengah jam yang lalu Chanyeol sampai di rumahnya. Setelah selesai makan malam tadi ia berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk kembali ke kamar.

Dan disinilah Chanyeol. Berbaring terlentang di tempat tidur sambil menatap langit langit kamar.

Jujur saja, ia masih kalut dengan perasaannya terhadap Baekhyun.

Ia bimbang.

Antara terus maju dan berusaha atau mundur dan menyerah. Membiarkan perasaannya terus mekar atau membiarkannya perlahan layu dan mati. Chanyeol bingung.

Ia juga takut. Takut jika suatu saat Baekhyun tahu perasaannya maka pria itu akan kecewa dan membencinya. Sungguh, Chanyeol tak mau itu terjadi. Ia sangat menyayangi ah tidak maksudku mencintai Baekhyun.

Setelah sedikit berperang antara hati dan fikirannya ia memutuskan akan mengutarakan perasaannya kepada Baekhyun. Untuk masalah diterima atau ditolak biar menjadi urusan setelahnya. Jika ia ditolak, maka ia masih bisa tetap menjadi kakak yang baik bukan?

Ya, mungkin saja.

*************
Seperti biasa pagi ini Chanyeol menjemput Baekhyun untuk berangkat sekolah bersama.

Setelah menekan bel berulang kali pintu itu terbuka, menampilkan sesosok makhluk mungil yang sangat cantik menurut Chanyeol.

"Selamat pagi B"

"Oh selamat pagi juga Chan"

Chanyeol tersenyum hingga memperlihatkan gigi giginya yang rapi dan terawat, sementara Baekhyun membalas senyuman Chanyeol dengan sangat manis.

"Mau berangkat sekarang?"

"Tentu"

Chanyeol menggandeng tangan Baekhyun menuju motornya yang diletakkan tak terlalu jauh dari pintu depan rumahnya.

Hei tak tahukah kau Chan jika perbuatanmu membuat makhluk mungil itu bersemu.

*********

Sudah sejak 10 menit sesaat bel masuk telah dibunyikan, Chanyeol terlihat gelisah ditempat duduknya. Ia terus saja memikirkan kata kata yang pas untuk diutarakan kepada si mungil B tentang perasaannya.

"Ah apakah aku harus meminta tolong jongdae ya? Ah tidak tidak aku harus berusaha sendiri."

Ia tidak bisa menahan senyumnya ketika membayangkan betapa membahagiakannya ia jika Baekhyun membalas perasaannya. Apalagi jika ia bebas mengatakan kalimat kalimat cinta yang manis dengan status yang lebih jelas.

*********

Astaga sungguh, seumur hidupnya chanyeol tidak pernah merasa segugup ini bahkan ketika ia harus berpidato di depan seluruh warga sekolah ketika hari kelulusannya dari junior high school dulu.

Ia merasa begitu gugup ah tidak tetapi sangat gugup ketika hanya akan menyatakan perasaan kepada seseorang yang bahkan orang itu kini tengah menatapnya.

"Jadi, apa yang akan kau katakan chan?"

"Emmm, begini emm B"

"Ya?"

"Aku..  A.. Aku"

"Oh astaga chan, kau membawaku jauh jauh keatap tidak untuk mendengar kau yang mendadak menjadi gagap kan?"

"Tentu saja tidak"

"Lalu?"

Perlahan chanyeol meraih tangan baekhyun untuk ia genggam. Ia sudah mantap akan pilihannya saat ini.

"Aku emm menyukaimu ah tidak tapi aku mencintaimu B. Sungguh"

Chanyeol melihat reaksi baekhyun yang sepertinya masih tidak percaya.

"Oh astaga chan kamu..."

"Tidak tidak B. Aku tidak membual atau apapun itu. Aku sungguh mencintaimu."

"Sejak kapan? Dan kenapa?"

"Aku tidak tahu. Jika aku tahu waktu dan alasannya maka aku hanya suka atau terobsesi padamu B, bukan mencintaimu. Karena menurutku cinta tak perlu alasan untuk itu."

"Chan kau tahu kan jika selama ini aku menganggapmu sebagai kakak ku?"

"Ya. Aku tahu itu. Dan sungguh aku tak ingin hanya berada dalam status kakak sialan itu B. Aku ingin lebih dari itu. Aku ingin melindungimu dan bersamamu. Selalu."

"Chan aku... Aku.. Sungguh.."















































Tbc.

When I Meet YOU [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang