Sejak hari Jumat kemarin aku mengunjungi makam nya Bintang, hari ini aku memutuskan untuk pergi ke Caffe di dekat sekolah ku bersama David,Celine, dan Tasya dan kebetulan juga karna hari ini hari sekolah.
Saat kami bercanda ria dan mengobrol satu sama lain tiba tiba ada suara yang berasal dari arah belakangku yang memanggil namaku tentunya
"Ara"
"Ii..iyaa" jawabku lantas menengok ke sumber suara
Dia lagi, lagi dan lagi
"Bisa ngomong sebentar?" Tanya kak Arga sambil menunggu jawabanku
"Iya bisa" jawabku sambil mematung dan langsung menengok ke arah tempat duduk teman-temanku
"Di bangku yang sana aja" ucapnya sambil menunjuk tempat duduk yang di dekat jendela caffe ini
"Kesana dulu ya bentar" pamitku pada yang lain saat merasa tidak enak mulai muncul
"Iya Ra, sana gih haha"
Kenapa mereka kesannya seperti sengaja tapi ya entahlah
"Mau pesen apa ra?" Tanya Kak Arga saat membolak balikkan daftar menu
"Ara minum aja deh tadi pas Kak Arga belum dateng udah makan duluan" Jawabku sambil menunjuk Green tea float
"Suka sama green tea ya ra?" Tanya nya 'lagi'
"Iya kak hehe"
"Yaudah mba green tea float nya satu, ice mocchachino nya sama cotton candy yang pink nya satu ya" ucap nya pada pelayan di caffe ini
"Di tunggu ya mas"
Sore itu kami masih berbincang tentang semua persoalan di sekolah atau yang lainnya dengan secangkir greentea dan cotton candy yang berwarna pink pastel itu pandangan tepat pada lawan bicara ku yang berada di depanku. Sore yang cerah
Saat langit berubah menjadi hitam aku pun di antarkan pulang oleh Kak Arga karna teman-teman ku sudah pulang terlebih dahulu saat kami masih asik mengobrol
"Dari sini belok kanan atau belok kiri?" Tanya Kak Arga dengan suara yang agak keras karna suara kendaraan pada malam hari ini cukup ramai dan padat
"Belok kiri kak" ucapku tepat di samping telinga nya
"Okey" jawab Kak Arga dengan suara yang masih agak keras tapi tetap fokus pada jalanan di depan
Setelah melewati persimpangan jalan kami telah sampai di rumahku yang berwarna abu-abu dan tepat di depan gerbang ber-tralis hitam
"Makasih ya kak" ucapku berterimakasih saat menyerahkan helm nya
"Iya sama sama Ra" jawab nya dengan sebuah senyuman yang terlukis pada bibirnya
"Yaudah Kak, hati hati ya Ara masuk duluan" pamitku karna hari sudah malam
"Iya Ra, thanks for today"
"Iya kak sama sama"
Aku merebahkan tubuhku pada kasur kamarku, memandang langit-langit kamar dan Caffe itu, cerita itu, malam itu semua itu berhasil membuatku terus menerus menggulum senyumku saat malam itu tiba tiba menjadi malam terbaik bersamanya.
YOU ARE READING
The Way You Look At Her
Teen FictionBagaimana cerita kisah seorang gadis cantik yang bernama Ara menyukai seorang ketua osis disekolahnya yang terkenal dengan ketampanannya dan juga prestasi akademiknya? Namun apa Ara cukup sanggup menyukainya yang sangat jelas ia mempunyai trauma ter...