2. Troublemaker

846 64 1
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
A/N : OOC untuk kebutuhan cerita.
"...." dialog
'....' dialog dalam hati.

.....

"Perkenalkan nama saya Kushina Uzumaki, salam kenal semuanya."

Entah Kushina harus bersyukur atau malah harus menangisi takdirnya, karena seseorang yang tadi menabraknya ada dihadapannya atau dapat disebut sekelas dengan Kushina.

"Baiklah ada yang ingin ditanyakan kepada Uzumaki-san?" Izuna sensei memberikan peluang kepada anak-anak yang ingin bertanya kepada Kushina.

Sebagian besar yang bertanya adalah murid laki-laki namun Kushina tidak terlalu memperhatikannya, karena fokusnya kini dengan laki-laki berambut kuning seperti durian dan duduk di bangku nomor dua dari belakang.

"Uzumaki-san."

Kushina menengok ke arah suara bariton tersebut. Izuna sensei memberikan kode dimana ia akan duduk.

"Karena tidak ada bangku yang kosong selain di belakang Namikaze-san jadi kau duduk di sana, yah."

'Apa!'

Sungguh, sepertinya horoskop milik Kushina sedang menunjukan bahwa hari ini ia benar benar-benar sial. Bagaimana bisa ia duduk di belakang orang yang telah membuat harinya berantakan? Bagaimana? Bagaimana?

"Bagaimana Uzumaki-san?" Bahkan jika Kushina memohon kepada Izuna sensei untuk tidak duduk di bangku belakang tidak akan dengar, bukan? Baiklah untuk kali ini kau harus mengalah Kushina. Yah, mengalah pada keadaan.

Hanya dari depan kelas ke bangku belakang, namun rasanya Kushina seperti melakukan perjalanan jauh dari Konoha ke Suna. Ayolah, Kushina sangat yakin kalau dirinya tidak akan berakhir seperti di dalam drama-drama tv yang kakak iparnya selalu tonton -pembullian-.

Baiklah Kushina berjalan dengan tenang, tenang dan..

Brug

"Aw, sakit!" Seperti film film yang diputar cepat begitupula dengan keadaan Kushina sekarang. Kushina ingat bahwa tadi ia berjalan dengan tenang dan tiba-tiba ada benda panjang seperti balok kayu dan ia tersandung sampai jatuh.

Kushina dengan cepat menoleh ke arah kirinya dan benar saja laki-laki berambut kuning seperti durian itu pelakunya. Ia menatap kushina dengan tatapan merendahkan.

"Kau baik-baik saja Uzumaki-san?"

'Baik? Tentu tidak!'

Dengan cepat Kushina berdiri dan menghadap Izuna sensei. "Aku baik-baik saja sensei. Hanya tersandung BALOK KAYU," sepertinya penekanan pada kalimat terakhir mampu membuat laki-laki berambut kuning ini tersindir ia bahkan tidak menatap Kushina lagi, dengan cepat Kushina berjalan ke bangkunya dan mulai menyimak pelajaran yang diterangkan oleh Izuna sensei.

....

Minato sepertinya harus menarik semua umpatan-umpatan yang ia berikan tadi pagi. Pasalnya Dewi Fortuna masih berbaik hati berada di sampingnya. Bertemu kembali dengan seseorang yang telah membuat telinga Minato panas tentu hal yang tidak pernah Minato duga. Lagipula bukan salah Minato memberikan sedikit balas dendam bukan?

"Uzumaki-san, perkenalkan namaku Fugaku Uchiha ketua kelas," Minato tersenyum tipis mendengar percakapan di belakangnya.

"Balas dendam akan segera dimulai," gumam Minato.

....

Piano sonata No.13 karya Wolfgang Amadeus Mozart mengalun indah di telinga Kushina. Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu namun Kushina tidak beranjak dari tempat duduknya. Ia masih malas untuk pergi ke kantin apalagi setelah insiden memalukan di pelajaran Izuna sensei.

Love, Life and Lies [Tamat]Where stories live. Discover now