9. Sorry

303 34 2
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
A/N : OOC untuk kebutuhan cerita

....

Taman kota, Konohagakure 2018

Minato menepikan motornya, ia berlari menuju tempat yang dituju. Lapangan luas dengan danau berada disisi, lampu-lampu taman yang temaram membuat lapangan ini terlihat menakutkan di malam hari.

"Telat satu menit tapi... It's okay," suara Yahiko menginterupsi langkah Minato. Yahiko berjalan mendekati Minato, namun langkahnya berhenti ketika jarak mereka sudah satu meter.

Minato melihat rahang Yahiko yang membiru, dalam hati ia tersenyum puas karena mampu membuat luka di wajah musuhnya itu.
"Ck, sepertinya aku membuat rahangmu tergeser?!"

Yahiko menggeram kesal. "Langsung saja ke intinya Namikaze! Waktu ku terlalu berharga untuk dihabiskan bersama!"

"Kita selesaikan masalah empat tahun lalu," ucap Minato to the point. "Hanya kau dan aku. Tidak ada orang lain," lanjutnya.

"Hanya aku dan kau? Heh, memang apa yang selama ini aku lakukan sampai kau berkata hanya kita berdua?" Ucap Yahiko dengan nada sinisnya. "Lagipula jika kau paham cara menyelesaikan masalah empat tahun lalu adalah dengan terbunuhnya salah satu dari kita."

"Kenapa kau sangat membenci kita! Bukan kita yang menjadi dalang atas pemberontakan empat tahun lalu!"

"Tapi karena tugas Ayahmu yang tidak becus memimpin perusahaan membuat ribuan nyawa tidak berdosa melayang!" Yahiko mulai kehilangan kendali. Tangannya bahkan sudah mengepal kuat. "Dan keluarga ku menjadi korbannya!"

Tanpa aba-aba Yahiko langsung memukul wajah Minato. Bagi Yahiko perkelahian seperti ini bukanlah hal yang aneh lagi. Ia sudah sering melakukan perkelahian jalanan yang ilegal. Begitupun dengan Minato, ia merupakan atlet karate pemegang sabuk hitam tingkat akhir.

"Heh, hanya segitu kemampuanmu!" Cibir Minato, yang langsung membuat amarah Yahiko bertambah.

"Tutup mulut mu!"
Wajah mereka sudah babak belur namun mereka masih tidak ingin memberhentikan perkelahian. Mungkin jika salah satu dari mereka tewas mereka baru memberhentikannya.

Wajah yang terpukul. Perut yang terkena tendangan. Mulut yang mengeluarkan darah. Keadaan mereka benar-benar tidak baik. Sampai suara tegas menginterupsi mereka berdua.

"Kalian hentikan perkelahian!" Tegas Juugo, namun sayangnya mereka berdua menulikan telinga.

Juugo dan Fugaku menghampiri mereka berdua, melerai sebelum benar-benar ada yang tewas. Juugo memegang Yahiko dan Fugaku memegang Minato.

"Fugaku cepat bawa pergi Minato!" Fugaku mengangguk paham. Ia membawa Minato ke pinggir jalan dimana tempat parkir mobil Fugaku dan motor Minato.

"Lepaskan! Aku harus menghabisi dia Fugaku!" Teriak Minato.

"Tidak! Kita harus kembali ke Rumah Sakit. Kushina sudah sadar."

Tubuh Minato menegang seketika mendengar bahwa Kushina sudah sadar. Tanpa aba-aba lagi ia menuju motor, mengesampingkan rasa sakit di wajah yang memar.

....

Kushina menatap ruangan yang ditempati nya. Cat berwarna putih, selang infus yang terpasang, begitupun dengan alat bantu pernapasan yang terpasang di wajahnya.

Ia tidak ingat apa yang sudah terjadi padanya setelah terlepas dari kukungan Yahiko. Namun ia sangat bersyukur karena masih terselamatkan.

Pintu ruangan yang dibuka kasar membuat Kushina mengalihkan atensinya. Ia melihat Minato dengan wajah memarnya berjalan mendekati Kushina.

"Minato. Apa yang terjadi?" Tanya Kushina lemah. Tangannya yang terbebas dari selang infus di genggam erat oleh Minato. "Minato ada apa?" Tanya Kushina sekali lagi.

Minato menundukan kepala. Ia tak tau harus berkata apa pada Kushina karena semuanya terjadi karena Minato. Bahu Minato berguncang keras, ia sudah merasakan banyak kehilangan kini apa ia harus merasa kehilangan lagi?

Kushina yang melihat Minato menangis melepas alat bantu pernapasannya. Dan memeluk Minato, pelukannya semakin erat kala Minato mulai mengendurkan pelukannya.

"Maaf," kata itu terucap dari mulut Minato.

"Tidak apa Minato. Tidak apa-apa," ucap Kushina menenangkan.

Bersambung~

Hai minna! Gomen minggu kemarin saya tidak update.. Entah kenapa minggu kemarin ide saya dan feel menulis tiba-tiba hilang.
Jadi saya menghilang dulu selama seminggu.. Namun kini ide itu sudah ada kembali.. Dan saya harap kalian menyukainya..

Arigatou...

Salam,

Love, Life and Lies [Tamat]Where stories live. Discover now