Taruhan

28 1 0
                                    

"Bil! NABILLA TERSA! ABIL!" Bayu yang kebetulan sudah menunggu di ruang tamu Abil teriak dengan ribut.

"KALEM NAPA?!" Saut Abil dari atas kamar.

Tak bisa menunggu lama, Bayu  berdiri dan menaiki tangga. Sampailah ia tepat di depan pintu cokelat dengan dreamcather hitam putih menggantung indah. Ia dengan tangan-tangan gembulnya menggedor pintu.

"ABIL!"

"NYANTEI BOS!" Sembur Abil dari dalam.

Abil dengan ribut berusaha mencari lip matte kesayangannya yang baru ia pakai 3 bulan terakhir.

"BAYU! BERISIK WOY!" Sandra yang berada di bawah mulai memberi kometarnya karena sedari tadi sibuk sendiri dengan ponselnya.

"Cepetan!" Seru Bayu sekali lagi.

"Tunggu aja sayang," jawab Sandra. Ia berdiri dari sofa dan mulai meraih majalah yang berada di dekat meja makan.

"Lu kaya kagak tau cewe aja," lanjutnya. Bayu turun dengan cengir di wajahnya. "Apaan kuda? " tanya Sandra yang melihat cengiran lembar di muka Bayu.

"Aku baper soalnya kamu manggil akunya make sayang tadi." Bayu bertingkah seolah-olah ia tersipu malu.

"Elah, situ SMA apa SMP? Digituin doank baper!" Sandra kembali duduk di sofa dan membalik-balik halaman majalah.

"Ya kali gue baper ama lu, muka ke pantat panci aja bangga." ejek Bayu ceplas-ceplos.

"Eh, sorry, gini-gini sempet ada yang suka ya! Lu kapan?" Ejek Sandra balik dengan muka sombongnya.

"Sempet ada yang suka aja bangga! Tunggu aja, ampe gue ntar ama Gigi Hadid, lu harus sujud depan gue!" Bayu menyilangkan lengannya di dada.

"Cih! Eli Sugigi aja liat lo giginya langsung rontok, apalagi Gigi Hadid! Ama pohon pisang aja sonoh!" Timpal Sandra lebih pedas lagi yang langsung dijawab dengan jari tengah Bayu.

"UDAH SETENGAH DUA BIL!" Teriaknya lagi.

"5 DETIK!"

Abil yang sedari tadi kewalahan akhirnya menemukan lip mattenya dan meraih beberapa lembar tisu. Mengelap keringat dan memastikan kalau make-upnya tidak begitu luntur." Ia mengambil tas, memastikan semuanya terbawa, dan memutar kenop.

Bayu dan Sandra menengadah begitu Abil turun dengan jaket denim, t-shirt putih, dan jeans hitam. Rambutnya dikuncir dan bibirnya di poles dengan sangat rapih.

"Bulukan gue dari tadi nungguin lo!" Sembur Bayu lebay.

"Pantesan, emang buluk!" Serang Sandra. Ia meraih sneakers hitamnya tepat setelah mengenakan kaus kaki putih semata kaki.

"PVJ ya!" Sandra nimbrung di antara perkelahian kecil Bayu dan Abil.

"Yo!" jawab Abil.

"Film yang rame sekarang apa btw?!" tanya Bayu. Ia membuka pintu mobil jazz hitamnya.

"Kalau gak salah tuh, apa sih itu teh, eeehhh ... Pass ... Passengers gitu? Iya Passengers rame koq!" jawab Sandra.

"Boleh coba tuh!" Abil duduk di jok tengah.

Sandra dan Bayu mulai mengenakan sabuk pengaman mereka. "Siap ye?"

"YOI!" Teriak kedua sahabatnya.

Selesai nonton, tepat di depan H&M mereka papasan dengan geng douchebag sekolah. Gilang dengan skinny ripped jeans hitamnya serta kaus putih. Di sampingnya terdapat Reza dan Ilham, duo miring tukang jail sekolah. 
 "Cantik lo hari ini," goda Gilang pada Abil. "Jalannya bareng gue aja yuk!" godanya lagi.

BLINDED (INDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang