Waktu praktek, pas nyerahin hasil obat kita itu pasti ada omongan-omongannya gitu kan. Tentang itu obat apa, fungsi obat itu apa, cara pakainya, dan lain-lain.
Nah itu semua namanya PIO.
Pelayanan Informasi Obat
Waktu gua praktek pertama kali. Yang bikin bedak itu gua gatau cara PIO gimana. Ya gua bilang aja gini,
"Ini ibu obatnya. Bedak gatel, untuk pemakaian luar ya bu. Jangan diminum, ntar keracunan."
Dan gua di ketawain guru pengawas praktek gua 😂
Ya abisnya gua belum di ajarin caranya PIO. Yaudah gua bilang aja apa yang ada di signa sama di pikiran gua.
Setelah gua tau caranya PIO yang baik dan benar. Gua jadi ngerti caranya PIO.
Suara kita harus sopan atau alus. Jangan teriak-teriak, bisa kabur pasiennya. Misalnya,
"Ini ibu obatnya. Bedak gatel. Di pakai untuk pemakaian luar ya bu. Di pakai di kulit yang gatel. Semoga cepet sembuh ya bu."
Nah. Setiap obat beda guys cara PIO nya, tergantung signa obatnya.
Ketika gua bikin puyer antibiotik, gua di suruh PIO. Jadi gua PIO nya gini,
"Ini ibu obat antibiotiknya. Diminum tiga kali sehari sesudah makan ya. Harus dihabiskan ya bu. Semoga cepet sembuh."
Guru gua jail waktu itu, dia nanya begini.
"Kalo saya gamau habisin obatnya gimana?"
Nah loh.
Gua gatau kenapa harus di habisin antibiotiknya. Yaudah gua cuma cengar-cengir aja waktu itu. Tapi ya mau gak mau harus gua jawab pertanyaannya. Akhirnya gua jawab,
"Ya terserah ibu sih. Itukan obat ibu."
Dan gua di ketawain lagi.
Nista banget guys.
Kalo nginget-nginget jaman jahiliyah itu rasanya gua pengen nangis aja. Ternyata gua dulu gobs banget ya.
YOU ARE READING
Curhatan Anak Farmasi
Non-Fiction[END] Farmasi itu sepahit Paracetamol tapi juga semanis Sirup simplex. Hanya berisi sambatan Sarah tentang pahit manisnya bersekolah di SMK Farmasi. WARNING : CURHATAN, GAJE, RECEH, RAWAN BALITA
