BUNGA KEDUA

Bunga Kedua || Part 9

||Mungkin aku terlalu baik, iya itu benar.. Pada nyatanya ketika kamu yang salah, aku tetap menerima dan mencintamu ||

Senja Syaqila Arsyad°°

________________________________________________________________________

"Tiffani dia sebuah kesalahan"

aku membalik tubuhku. Menemukan Gary duduk di meja makan. Mengenakan kemeja hitam dengan celana jeans panjang.

Aku meletakkan piring berisi Spagetti kesukaan Gary dan sambel Ayam Goreng kesukaanku. Anehnya aku tersenyum, seharusnya aku marah namun aku malah mengembangkan senyuman.

"Makan dulu ya ...." ucapku dan melayani Gary sebagaimana biasanya.

Setelah selesai menyantap makanan tanpa berbicara aku membereskan meja makan.

"Ahhhhhhhhhhh"aku terkaget setengah mati. Gary menggendongku menuju teras rumah.

"aku ingin membereskan masalah kita sekarang juga" hanya itu yang lelaki itu ucapkan. Gary mendudukkan diriku dijok depan. Memasuki mobil Lambo Orensnya (bayangin Lambo Orens yang di Fast & Furious 8).

Gary menculikku, membawaku kesebuah danau yang indah. Dengan mengenakan atasan berwarna pink dan rok hitam, sudah cukup pantas untuk dibawa membahas masalah besar yang saat ini menimpa rumah tangga kami.

Setibanya disana, Gary menyusupkan jemarinya di jemariku. Membawaku menuju kursi taman. Aku hanya mengekorinya patuh.

"Makasih sudah menurutiku sayang"Gary buka suara setelah 3 menit kami hening.

"Aku sangat ingin membawamu kesini tanpa masalah keparat itu" tambahnya.

"Tiffani well..... istri pertamaku. Aku bukan tidak mau menceraikannya, aku sangat ingin. Aku memang pernah menggilainya karena dia idola sekolah. Aku tidak menyangka di balik wajah cantiknya, tersembunyi kelakuan iblis. Entah karena apa aku hilang kontrol dan... menyebabkannya MBA. Aku memang brengsek sayang tapi aku selalu memakai pengaman tapi aku tidak faham bagaimana bisa saat itu aku terlupa"

Aku mendengarkan penjelasannya dengan baik.

"apa benar Sean anakmu?" tanyaku sambil menatap manik mata Gary

3 menit hening

"benar. Kamu bahkan sudah mengetahuinya" keluh Gary

"maksudnya?" tanyaku

"aku tidak tahu bagaimana mengatakannya. Sean memang nama yang aku beri jika dia lahir sayangnya anak itu tidak lahir' ucap Gary mengusap kepalanya kasar.

Aku tercengang. Lantas foto pemuda SMA yang Tiffani bawa anak siapa?

"Tiffani menunjukkan sebuah foto pemuda SMA padaku" protesku merasa di bohongi.