Bunga Kedua || Part 23

6.2K 240 13
                                    

||Hujan dibutuhkan untuk menciptakan Pelangi yang indah||

........


Tittttt....Tittttt
.
.
.
Titttt....titttttt

"Berisik sekali"bathinku.

Tok tok

Aku menaikkan pandanganku.

"Bripka Rifan" lelaki yang membentakku segera keluar mobil dan memberi hormat.

Mereka berbincang sebentar.
Setelah itu Polisi itu membuka pintu mobil. Mengeluarkan kunci borgol dan membuka borgol ditanganku.

Aku menatapnya heran.

"Ada apa ini" tanyaku heran.

Polisi itu menyeretku keluar. Menarikku mendekati Rifan. Lalu, memasuki mobil Avanza dan menutup pintu.

Aku bengong.

"Hoi... "

Aku menatap Rifan cengo.

"Masih mau lihat Adik kamu atau tidak?" Tanyanya.

"Hah.. Adik... " aku masih belom nyambung.

"Ha.. jadi... jadi...."

"Buruan deh. Malah melongo. Kita kehabisan waktu nich" Rifan melirik jam tangan Casionya. Polisi itu sudah stand by di atas Motor Kawasaki Ninja Merah dengan kacamata.

 Polisi itu sudah stand by di atas Motor Kawasaki Ninja Merah dengan kacamata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Air mataku menetes. Bahagia.

"Sebentar" aku menggenggam kadoku. Lalu mendekati Rifan.

"Kok belom naik?" Bentaknya lagi.

"Gaunku??" Aku menatap gaun terusan panjangku.

"Huffffffff" Rifan turun dari atas motornya. Kemudian berjongkok.

"Dasar mesum. Ap...apa yang kamu lakuin?" Wajahku memerah. Polisi itu memegang ujung gaunku.

Srettttttt

Gaunku sobek hingga ke lutut. Aku menganga.

Rifan dengan acuh menaiki motornya.

"Buruan naik. Masalah selesaikan??" celetuknya.

Aku masih tidak NGEH.

"Masalah selesai apa? Gaunku sobek dan kamu katakan masalah selesai.. ...."

"aaaaaaa.... apa-apan ini???? Turunkan akuuuuuu!" Rifan menggendong tubuhku dan mendudukkannya di atas motor.

Aku terdiam.

"Perbaiki cara dudukmu. Kita akan ngebut." Aku mengangguk malu. Wajahku memerah. Aku agak risih karena paha putihku terekspose.

BUNGA KEDUAWhere stories live. Discover now