Muffin & Coffee

401 18 0
                                    


"Pagi, Jonghyun!"

Lee Jonghyun, yang ketika itu baru saja mendudukkan dirinya di depan meja kerja, menoleh. Tampak Cho Kyuhyun, rekan kerja yang sudah dianggapnya kakak sendiri itu sudah berada di balik bilik kerjanya sambil melipat kedua tangan di atasnya.

"Oh, pagi, Hyung!" sahut Jonghyun.

"Sepertinya kau benar-benar punya penggemar rahasia. Masa kau tidak sadar?"

Mendengar perkataan Kyuhyun, Jonghyun hanya bisa mengernyitkan dahi. Penggemar rahasia?

"Kau kira aku tidak tahu kalau setiap pagi ada seseorang yang memberikan makanan itu untukmu?" seolah mengerti arti tatapan Jonghyun, Kyuhyun mengedikkan dagunya ke arah meja.

Jonghyun menolehkan kepalanya mengikuti arah pandang pria itu. Benar saja, sebuah muffin cokelat dan segelas kopi hangat sudah tersimpan rapi di pojok mejanya, lengkap dengan secarik kertas yang tertempel disana.

To: Lee Jonghyun

Jonghyun mengambil kertas kecil tersebut. Lagi-lagi tidak ada nama pengirimnya. Di satu sisi ia merasa beruntung dan berterima kasih bisa mendapatkan sarapan gratis setiap pagi. Namun di sisi lain, ia ingin tahu siapa orang yang telah berbaik hati melakukannya, dan ingin berterima kasih secara personal.

"Ini sudah yang ketiga kalinya, 'kan?" tanya Kyuhyun memastikan.

Jonghyun mengangguk. Matanya masih fokus memperhatikan tulisan yang tertera di kertas itu, "Hyung, apa kau tidak tahu siapa pengirimnya?"

Kyuhyun tersenyum penuh arti, "Kalaupun aku tahu, aku tidak akan memberitahumu."

"Jadi kau benar-benar tahu?"

Kyuhyun mengedikkan bahu, "Entahlah..."

"Hyung!"

"Menurutmu apa alasan dia tidak mencantumkan nama? Dia malu, Jonghyun. Sudah jelas dia punya perasaan padamu dan dia hanya takut kau tidak bisa membalasnya."

"Jadi pengirimnya perempuan?"

Kyuhyun memutar bola matanya, jengah, "Sudahlah, aku mau kerja. Jangan tanyakan apa-apa lagi padaku soal sarapan itu. Selamat mencari!"

Baru saja Jonghyun hendak membuka mulut, Kyuhyun sudah lebih dulu pergi meninggalkan meja kerjanya. Dilihat dari gesturnya, pria itu seolah ingin Jonghyun segera menemukan 'si penggemar rahasia' itu. Tentu saja tanpa bantuannya. Awalnya Jonghyun merasa dikerjai, namun tidak ada salahnya mencari tahu.

Di tengah jam kerja, kebetulan Jonghyun bertemu dengan Im Yoona, salah satu rekan kerjanya, di ruang fotokopi. Gadis itu memang pernah menjadi kekasih Jonghyun, namun hubungan mereka kandas setahun yang lalu. Sekarang Yoona sudah memiliki kekasih baru yang merupakan salah satu senior mereka, namun mereka masih tetap berhubungan baik sebagai teman dan rekan kerja.

Jonghyun mengeratkan pegangannya pada setumpuk kertas yang ia bawa. Ia teringat kata-kata Kyuhyun bahwa pengirim sarapannya tadi seorang wanita. Memang hampir tidak mungkin Yoona yang melakukannya, melihat bagaimana hubungan mereka sekarang. Tapi tidak ada salahnya bertanya.

Dengan ragu Jonghyun menghampiri gadis itu, "Yoona..."

Yang dipanggil menoleh, "Hei! Apa kabar? Rasanya aku sudah lama tidak bertemu denganmu."

"Aku... baik..." jawab Jonghyun canggung, "Ah, ada sesuatu yang ingin kutanyakan..."

"Hm?"

"Soal... muffin... dan kopi..." Jonghyun mengusap tengkuknya, masih bingung harus mengatakannya seperti apa, "Ada seseorang yang menaruhnya di mejaku beberapa hari belakangan ini..."

Blue Medley Series: BreakfastWhere stories live. Discover now