17 - Perubahan

4.3K 544 73
                                    

Peringatan: untuk 15 tahun ke atas!

"Akhirnya datang juga! Ayo masuk!"

Itu lah kalimat yang terucap dari ibu Yoongi begitu mendapati kehadiran Seungwan di kediaman Min. Sesuai janji, Yoongi membawa Seungwan ke rumahnya karena ibu Yoongi sudah sangat rindu pada gadis yang baru saja menyandang status sebagai pacarnya. Di Hari Sabtu pagi ini keluarga Yoongi sudah sangat siap untuk menyambut Seungwan.

"Selamat pagi," sapa Seungwan sambil tersenyum kemudian membungkukkan badannya sebagai rasa hormat. "Maaf kami datang terlambat karena mampir ke laundry dulu."

Yoongi mengikuti langkah Seungwan yang berjalan menuju ruang utama keluarganya. Seungwan duduk menghadap televisi. Di sebelah kanan Seungwan, ayah Yoongi yang sedaritadi membaca koran menghentikan aktivitasnya untuk menyapa Seungwan.

"Oh, jadi tadi mampir ke laundry dulu?" tanya ibu Yoongi sekali lagi dan Seungwan mengangguk.

Memang, sejak supir Seungwan kembali ke Kanada, semua tugas supir Seungwan dilimpahkan pada Yoongi. Bukan hanya mengantar gadis itu sekolah, Yoongi juga harus mengantar Seungwan berbelanja kebutuhan sehari-hari dan pergi ke laundry. Terkadang Seungwan menyewa maid di akhir pekan untuk membersihkan rumahnya.

"Wendy mau minum apa?" tanya ibu Yoongi yang terlihat paling senang di antara semuanya. Terbiasa hidup sebagai satu-satunya perempuan di keluarga Min membuat ibu Yoongi antusias dengan kedatangan Seungwan.

"Air putih aja tante, ngga usah repot-repot hehe," jawab Seungwan manis.

Ibu Yoongi segera beranjak ke dapur meninggalkan Seungwan dan Yoongi bersama ayah Yoongi. Jujur saja Yoongi merasa gugup. Sebenarnya ia sudah memberitahu keluarganya bahwa sekarang Seungwan sudah resmi menjadi pacarnya. Tetapi tetap saja ada sesuatu yang berbeda jika Seungwan sedang bertamu ke rumahnya.

"Ayah," suara Yoongi memanggil ayahnya. "Ayah mau minum apa?"

"Tadi ayah udah minum kopi sambil nungguin kalian datang," jawab ayahnya cepat. "Wendy? Sudah sarapan?"

"Sudah om, tadi sarapan nasi goreng di rumah. Maaf aku tidak ikut sarapan di rumah Suga," balas Seungwan sambil tersenyum.

"Kamu sering olah raga? Kamu olah raga apa kalau di rumah?" tanya ayah Yoongi lagi.

Seungwan berpikir sejenak sebelum menjawab, "Olah raga cuma di sekolah aja, om. Waktu pelajaran olah raga. Jadi hitungannya seminggu sekali."

Ayah Yoongi menggelengkan kepala berkali-kali, membuat Yoongi semakin gugup. Apa ayah Yoongi belum bisa menerima Seungwan? Tapi ayah Yoongi selalu bersedia mendengarkan cerita Yoongi tentang Seungwan. Jadi kali ini masalahnya apa?

"Yoongi," suara dingin khas ayah Yoongi terdengar. "Kamu harus ajak Wendy makan yang banyak dan olah raga teratur. Lihat pacar kamu kurus begini."

Yoongi tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan ayahnya. Sedangkan Seungwan hanya tersenyum dan mengangguk pada ayah Yoongi.

"Kamu dengar, kan?" tanya ayah Yoongi kemudian Yoongi mengangguk cepat.

Ibu Yoongi masuk ke dalam percakapan setelah membawakan Seungwan segelas air putih. Tidak jauh berbeda dengan ayah Yoongi, sang ibu juga memberi Yoongi banyak nasihat untuk menjaga Seungwan. Memang, Seungwan adalah pacar pertama Yoongi. Sebelum menyukai Seungwan, Yoongi sudah pernah jatuh cinta dengan orang lain. Tapi Seungwan adalah orang pertama yang menerima pernyataan cintanya.

"Wendy beneran sudah jadi pacar Yoongi, kan? Tante nggak mimpi, kan?" ibu Yoongi mengusap pelan rambut Seungwan.

"Beneran kok, tante. Wendy sekarang pacarnya Suga. Belum ada seminggu hehe," jawab Seungwan dengan senyum yang sama. Senyum yang tidak pernah pudar sejak memasuki rumah Yoongi.

True Angel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang