[15]

2K 78 0
                                    

"elo?" sontak mereka bersamaan membuat keluarga Rara menoleh ke dua cewe itu.

"lo ngapain disini?" ucap Rara sambil berdiri.

"ehh lo kali yang ngapain disini" ucap..

***

"gini Ra, gue jelasin. jadi ini adalah saudara lo, kakak lo dan adek gue" ucap Dito sambil berdiri.

Mommy-nya hanya bisa menangis dipelukan suaminya.

Lutut Rara terasa lemas tak kuat menahan masalah ini. ia yang tau akan hal itu langsung pergi lari keluar rumah tak peduli dengan keluarganya yang sedang menyuruh saudaranya itu untuk masuk ke kamar.

Dito, yang sedang kebingungan mencari Rara merasa menyesal tak memberitahu hal itu kepada adiknya. Ia kehilangan jejak Rasilma yang entah kemana.

disisi lain Rasilma berlari sambil melepas sepatu higheels-nya. Ia pergi ke sebuah tempat.

Sepi. hanya ada suara hembusan angin. tak ada lagi burung burung yang bernyanyi. tak ada lagi cahaya disana, dihati Rara. Ia duduk di bawah pohon besar, menangis sejadi-jadinya, tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Ia mengingat hari hari bersama kakaknya, keluarganya, saudaranya. melempar bantal, berebut makanan, pergi keluar kota. itu adalah hal yang paling menyenangkan bersama keluarga Rara.

Ia tak menangis karena dia adalah saudaranya, bukan. namun ia menangis karena sebuah pertanyaan. kenapa tak ada yang memberitahu?

di sudut lain, Dito menelpon Reno. ia mempunyai nomor handphone Reno itupun dari hasil mengambil handphone Rara diam diam. Reno ditugaskan untuk mencari Rasilma ditempat yang Rasilma suka. sedangkan Dito, mencari disekitar rumahnya.

***

Jam masih sekitar setengah tujuh. ketika Reno asik di kamarnya menonton televisinya, acara kesukaannya sepak bola, tiba tiba terdapat panggilan dari handphone-nya, nomor yang tidak dikenal.

Reno tak mempedulikan dan hanya membiarkan saja, karena ia hanya menganggap bahwa itu salah sambung.

Suara itu terus menerus berbunyi, akhirnya Reno mengangkat telponnya.

Ia sangat terkejut bahwa orang yang disayanginya pergi entah kemana. dengan cepat ia menutup telepon dan menyambar jaket abu abu nya dan juga kontak sepeda ninjanya.

Tak ada orangtua Reno dirumahnya karena mereka sedang ada urusan diluar kota.

Reno melajukan sepedanya dengan kecepatan penuh. Ia menuju tempat biasa Rara menghilangkan stressnya.

Tujuan pertama, kedai donat.

sampai disana, kedai yang bernuansa putih-pink itu tutup. Reno yang sudah membuka helmnya berdecak kesal dan segera pergi ke tempat kedua.

Tujuan keduanya, taman kota.

Reno pergi kesana namun sangatlah ramai. tak mungkin juga jika Rara pergi ke taman ini.

Tak ada tujuan kali ini. Reno amatlah gusar dan khawatir dimana Rara berada. Hati Reno berkata bahwa ia harus ke danau, entah apa karna ia ingin menenangkan hatinya seketika.

AFFECTATION [✔]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu