Part 14

2.1K 147 47
                                    

"Baby, kita sudah sampai". Chanyeol berkata pada Baekhyun tanpa melihatnya saat mobil yang dikendarainya telah berhasil memasuki pekarangan luas villa milik keluarga Park. Merasa tak ada jawaban dari pemilik nama, Chanyeol akhirnya menolehkan kepalanya dan dia mendapati sosok malaikat mungil tengah tertidur pulas.

"Tertidur rupanya". Chanyeol mengamati setiap jengkal wajah manis Baekhyun sambil tersenyum sendiri. Seperti orang gila bukan? Tapi tidak, bukan seperti itu maksudnya. Dia hanya ingin merekam bagaimana sosok itu berubah menjadi remaja yang sangat manis di dalam memorinya kemudian menguncinya rapat-rapat di sana.

"Bagimana bisa kau menjadi semanis ini, hmm? Hyung bahkan tak pernah menduganya". Cukup lama ia memandangi wajah manis Baekhyun. Lalu tangan terjulur untuk mengusap lembut puncuk kepala Baekhyun.

"Baek, bangun kita sudah sampai".

"Engh...". Baekhyun menggeram tak berselang lama kemudian kedua mata sipitnya terbuka lalu mengerjap layaknya puppy kecil yang hilang di tepi jalan dan minta untuk dipungut.

"Kita sudah sampai sayang, ayo bangun". Baekhyun mengusap kedua matanya dengan punggung tangannya. Imut sekali, rasanya Chanyeol ingin menggigitnya karena gemas pada adiknya itu.

"Jangan membuat tabiat maniak kecup keluarga Park kambuh di sini Baek. Ayo cepat bangun dan turun dari mobil. Bukan kah kau ingin camping? Kita harus segera bersiap untuk mendirikan tendanya kan?".

"Apa Chanyeol hyung tidak letih? Bukan kah hyung menyetir dari Seoul ke Busan?".

"Kita bisa istirahat dulu sebentar di dalam. Nanti sore baru kita buat tendanya, bagaimana?".

"Setuju!! Ayo turun, aku ingin jalan-jalan di sekitar villa hyung".

Chanyeol mengangguk kemudian ia melepas seatbelt nya dan turun dari mobilnya lalu melangkah masuk ke dalam villa diikuti Baekhyun yang mengekor dari belakang dengan langkah yang riang. Persis seperti bocah umur lima yang tengah berlibur ke taman bermain bersama dengan keluarganya.

"Kau masih ingat dimana kamar mu dulu Baek?".

Kini Chanyeol dan Baekhyun sudah masuk ke dalam villa keluarga Park. Mata keduanya mengedar ke seluruh penjuru villa, sepi. Itulah yang mereka dapatkan karena para pekerja sedang mendapat jatah cuti selama tiga hari.

"Engh... maafkan aku hyung tapi aku sepertinya sudah lupa hehe". Ucap Baekhyun lengkap dengan cengiran di wajahnya yang menampakkan giginya yang putih, rapi dan kecil-kecil itu.

"Kamar mu ada di lantai dua, pintu warna biru muda paling ujung kalau kau lupa. Hyung sengaja menggantinya dengan warna itu saat hyung ke sini untuk mengenang camping keluarga Park sebelum kecelakaan itu terjadi".

"Sudahlah hyung, biarkan itu menjadi kenangan pahit untuk kita. Kita harus melangkah untuk melanjutkan hidup, biarkan kenangan pahit itu ada di dalam hati kita lalu kita kunci rapat-rapat dan kita buka lembaran hidup yang baru lagi".

"Sejak kapan Baekie ku menjadi bijak begini heh?".

"Aku belajar dari buku dan jangan lupa kalau aku ini cerdas hyung".

"Iya hyung tau soal itu. Tapi tetap saja kau hanyalah seorang remaja berumur 17 tahun jadi jangan coba-coba untuk menasehati hyung mu yang hidup jauh lebih lama dibandingkan dirimu".

"Terserah hyung saja. Aku akan ke kamar untuk mandi dan istirahat". Baekhyun melangkahkan kakinya dengan sedikit hentakan menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.

Chanyeol terkekeh melihat aksi Baekhyun yang selalu menggemaskan di matanya itu. "Baiklah, nanti akan hyung bangunkan jika sudah waktunya untuk mendirikan tenda".

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Where stories live. Discover now