prolog

38.5K 838 10
                                    


Seorang pria berpostur jangkung dengan setelan jas lengkap berjalan memasuki sebuah lift khusus VIP di ikuti oleh sekretaris serta asisten yang setia mendampinginya.

"Apa jadwal ku hari ini?" tanya pria itu tegas, dan terkesan tidak bersahabat.

"Siang ini bapak ada rapat dengan Surya Hollding, setelah itu akan di susul dengan pemantauan di pusat perbelanjaan cabang pak," jawab sekertaris yang ber name tag Chisty.
Pintu lift terbuka tanpa berniat membalas ucapan sang sekretaris pria tampan dengan alis mata tebal, hidung yang mancung dan runcing, rahang tegas, serta bulu mata lentik itu pun langsung keluar dengan angkuh dari lift yang di sambut sapaan sopan dari para karyawan yang berada satu lantai denganya,  namun pria tampan itu tak menggubris dan langsung berlalu begitu saja tanpa berniat untuk membalas sapaan para karyawannya.

Saat ia berjalan menuju ruang khusus miliknya, tanpa sengaja seorang wanita yang membawa setumpuk berkas kehilangan keseimbangan dan jatuh tepat di depannya membuat semua berkas-berkas yang wanita itu bawak berserakan di lantai, spontan wanita itupun buru-buru berjongkok dan mengutip berkasnya seraya beberapa kali berujar kata maaf, sedangkan Rully hanya memberi tatapan tajam dengan raut tak suka.

"Bodoh, apa kau tidak bisa bekerja dengan benar?" semburnya pada wanita yang sekarang sudah berdiri di hadapanya dengan setumpuk berkas yang berserakan tadi.

Wanita itu hanya menunduk takut, "Ma..-maafkan s..-saya pak."
Dengan tanpa rasa bersalah pria tampan berjiwa tempramen itu pun kembali melanjutkan langkahnya memasuki  CEO room diiringi tatapan ngeri dari para karyawan lain yang menyaksikan hal itu.

Marully Paleffi Danuarta seorang pria sejuta pesona dengan ketampanan, dan kesuksesannya di usia mudah membuat namanya selalu di agung agungkan di kalangan pengusaha bahkan kekilleranya dalam memimpin perusahaan pun membuat banyak karyawannya selalu menunduk patuh , dan tidak berani berbuat apapun yang memancing kemarahanya, —ya walau tanpa di pancing pun pria itu akan tetap marah-marah.


☀☀☀☀☀


Di sisi lain seorang gadis cantik bernama Dania Aryasatya sedang berdiri di sebuah ruangan tengah menunduk ngeri mendengar amukan dari seorang pria berkepala botak di hadapanya.

"Sudah berapa kali aku mendapatimu terlambat? " tanya pria berkepala botak memarahinya.

"Maaf Pak, tapi ini baru yang pertama," ralat Dania sopan.

"Tak ada alasan, lain kali jika kau ku dapati terlambat lagi. Kau ku pecat," Pria itu menunjuk Dania garang dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Baik Pak," Balas Dania pasrah.

"Sudah kembali bekerja," usir bosnya.

Dengan penuh kekesalan dan sumpah sarapah yang bersarang di hatinya Dania pun berjalan meninggalkan ruangan itu untuk kembali mengerjakan tugasnya.

"Kenapa dia?" tanya Bila teman seprofesinya.

"Entahlah, ku rasa dia mulai gila," ujar Dania kesal, yang disambut  kekehan geli dari temanya itu.

"Sabar, bagaimanapun dia itu bos kita," Bila menepuk pelan pundak Dania dan membawa gadis itu masuk ke ruangan khusus staf.

"Entahlah Bil, kurasa aku sudah tak memiliki lagi yang namanya kesabaran dengan manusia itu," kesal Dania pergi meninggalkan temanya yang masih terkekeh dan masuk keruang ganti untuk mengganti seragamnya.

Dania Aryasatya gadis biasa yang miskin, dan juga sederhana tetapi berani serta tegar menghadapi keadaan yang mengharuskan dirinya hidup sebatang kara, dan sekarang untuk memenuhi kebutuhanya setelah lulus sekolah ia harus rela bekerja sebagai seorang cleanung service di salah satu mall terbesar yang terletak di pusat kota, dan gajinya sebagai cleaning service juga lumayan untuk memenuhi kebutuhanya yang sederhana.

Setelah membersihkan lift Dania berjalan tergesah gesah keluar dari lift dengan alat bersih-bersihnya bertujuan untuk beralih membersihkan lobi mall.

Karna terlalu tergesah gesah Dania sampai tidak fokus dengan langkahnya, dan tanpa sengaja menabrak sesosok tubuh jangkung sampai ia terpental dan air yang ada di dalam alat pembersih miliknya terpercik mengenai dirinya dan juga pria yang ia tabrak.

"Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu terlihat sangat marah.
Dania menundukan kepalanya menghadap pria itu sopan. "Maaf, saya tidak sengaja."

"Dasar perempuan ceroboh, apa kau tidak punya mata untuk berjalan dengan benar," mara pria itu yang membuat Dania semakin tertunduk.

"Karna kau Jas mahal ku menjadi kotor, kau tau bahkan harga dirimu pun tidak sebanding dengan harga jas mahal yang ku gunakan sekarang," seketika kepala Dania yang tadinya tertunduk kini terangkat balas menatap tidak suka pada pria itu.

“Apa? Harga diriku katanya?”

"Maaf, Anda tidak pantas menghina saya di depan umum seperti ini hanya karna saya tidak sengaja menabrak Anda dan mengotori jas yang Anda katakan lebih mahal dari harga diri saya, pak," balas Dania galak sedangkan pria itu hanya menampakan raut wajah merendahkannya.

"Berani sekali kamu, apa kamu tidak tau siapa yang sedang kamu ajak bicara?" ujar sekertaris pria itu merasa ikut tak senang.

"Tentu saja saya sangat mengenal siapa pria yang berdiri di hadapan saya sekarang. Seorang pemimpin yang arogant, sombong, tepramental, tak hanya itu seorang Danuarta muda yang tidak segan-segan menghina para pegawainya di depan umum seperti sekarang cuma karna kesalahan kecil," jawab Dania menggebu-gebu dengan mata yang menunjuk kearah sekeliling membuat pria itu semakin emosi, karna baru kali ini ada seorang pegawai rendah atau lebih tepatnya seorang cleaning service berani beradu argumen dengannya.

"Ada lagi, kalau tidak saya permisi."
Tidak mau jadi bahan tontona banyak orang mengingat pertengkaran yang terjadi sekarang di lobby mall besar yang sangat ramai di kunjungi, Dania pun dengan kesal meninggalkan tempat itu membawa peralatan bersih bersihnya, sedangkan pria itu hanya diam membiarkan Dania pergi meninggal dirinya yang merasa marah, dan tidak terima.

Love You Mr. Arogant(End) (Tersedia Dalam Versi Ebook)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora