22. Point Of View

64 8 1
                                    

Jangan hanya menilai sesuatu dari sudut pandang kita saja. Karena terkadang yang kita anggap benar adalah salah dan yang kita anggap salah adalah benar. Cobalah meliaht dari cara pandang yang lain. Karena mungkin disitulah kebenarannya.

Queena memikirkan apa yang kemarin lusa disampaikan oleh Chris. Chris mencintainya. Entah sejak kapan tapi Chris mencintainya.

Queena menghela nafasnya. Belum sempat Queena menjawab kemarin tapi Chris langsung saja membekap mulutnya dan mengatakan jangan direspon. Sekarang Queena benar-benar binggung. Chris adalah sahabatnya dan penolongnya saat kecil.

Chrislah yang ada saat Queena ditolak mentah-mentah oleh Angelo. Chris yang membuatnya bangkit saat itu.

"Kak! Turun ada yang nyari lo," ucap Fero tanpa mengetuk pintu kamar Queena terlebih dahulu.

"Sialan lo ngagetin tahu gak," kata Queena kesal.

"Ya udah sih. Turun sana, orangnya nungguin," balas Fero yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya.

"Siapa sih bertamu jam segini?" keluh Queena kesal. Ia turun dari kasurnya dan berjalan kearah pintu tempat Fero berdiri.

Mereka berjalan bersama menuruni tangga dan melewati meja makan yang sudah diisi Sandoro -papa Fero- dan Naila -mama Fero- yabg sedang sarapan.

"Ma, pa aku pergi sekolah dulu ya," pamit Fero yang langsung membawa tas sekolahnya. Yang dibalas kedua orang tuannya dengan kata 'iya'.

"Queena liat tamu dulu ya om, tante," ucap Queena yang berlalu menuju pintu rumahnya.

Cekrek.

Queena membuka pintu rumahnya dan menampakan sosok Vanessa disana.

"Hai!" sapa Vanessa tersenyum tipis.

"Ngapain lo disini?" tanya Queena tajam.

"Gue mau--"

"Vanessa. Queena," ucap Chris memotong perkataan Vanessa sambil berjalan kearah keduanya.

"Ngapain lo disini Chris?" tanya Queena melihat Chris yang sekarang disamping Vanessa.

"Numpang makan," jawabnya sambil nyengir.

"Oh, ya udah masuk gih. Yuk," ajak Queena yang langsung menarik tangan Chris mau meninggalkan Vanessa. Namun sebelum itu Vanessa sudah mencekal tangannya.

"Gue gak tidur sama Angelo," seru Vanessa penuh penekanan disetiap kata. Queena dan Chris menatap Vanessa sangat terkejut tak menyangka ia akan mengatakan itu.

"Yang lo liat waktu itu gak seperti yang lo fikirin. Gue nemuin Angelo waktu itu karena gue fikir dia masih cinta sama gue. Dan itu kesalahan terbesar yang gue lakuin. Dan hari itu. Gue dan Angelo cuman ciuman. Oke, itu bukan cuman ciuman biasa. Gue akuin itu ciuman panas. Tapi setelah itu gue dan dia gak ngelakuin apa-apa. Saat akan ngelakuin 'itu' kita berdua berhenti. Itu semua karena lo. Nyatanya yang dicintai Angelo itu lo. Dan dia gak bisa ngehianatin lo," lanjutnya panjang lebar. Queena menampakan wajah datarnya sedangkan, Chris masih terlihat terkejut tak menyangka akan mendengar kata-kata vulgar dipagi hari begini.

"Apa peduli gue," kata Queena datar.

"Terserah lo mau peduli atau engak. Gue cuman mau bilang kalau Angelo cinta sama lo," ucap Vanessa sambil melepas tangan Queena.

Queena menghadap kearah Vanessa sambil menatap Vanessa dengan tatapan mengintimidasinya. Namun sepertinya Vanessa tak takut dan malah balik menatapnya.

"Terus gimana sama lo? Lo cintakan sama Angelo?" tanya Queena sinis.

"Gak. Gue gak cinta dia," jawab Vanessa santai.

 Q&A: Love Cinta Love Cinta (Completed)Where stories live. Discover now