Wanita dan rasa malu

183 26 44
                                    

Jika berbicara mengenai mahluk yang satu ini, sepertinya tidak akan pernah menemukan kata 'bosan' untuk dibahas.

Karena dia adalah mahluk yang Tuhan ciptakan dengan daya tarik tak terbatas.

Dan tulisan ini  sangat berkaitan erat dengan caption yang ada pada covernya.

Jika tidak ada candu yang lebih memikat selain wanita.

Tapi kalo ngomongin rasa malu, rasanya semua orang harus memilikinya entah wanita atau pria.

Balik lagi ke tema awal, harus punya rasa malu, Kenapa gue bilang begitu? Karena hari ini banyak banget entah remaja atau tua bangka yang mulai melupakan Betapa pentingnya seorang manusia memiliki rasa malu itu.

Lantas, seberapa penting rasa malu itu harus ada dalam diri seorang manusia?

Perasaan malu itu sebagian dari iman (kalo Lo masih punya iman) Karen rasa malu merupakan tameng, dimana manusia akan berfikir dua kali untuk melakukan hal-hal yang tidak seharunya dia lakukan.

Malu melakukan maksiat, malu nambah dosa, malu keluar rumah tanpa busana, dll.

Dan kalo ngomongin bukti,apakah hari ini rasa malu itu masih menjadi sebuah kebudayaan yang kental di negeri Pertiwi?

Rasanya tuh kebudayaan mulai memudar bahkan hilang di telan arus globalisasi yang bukannya membawa perbaikan dan pembangunan karakter bagi manusia, malah sebaliknya.

MBA alias Married By Accident udah bukan sesuatu yang tabu untuk dibicarakan . Karena ke'malu-an yang sudah hilang, membuat hamil di luar nikah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi hari ini.

Dengan dalih, udah beda generasi, atau namanya juga anak zaman sekarang, kebablasan itu biasa.

Buset, ngeri amat ye bahasanya.

Padahal dihadapan agama yang  memiliki pemeluk terbanyak di Indonesia, juga dihadapan hukum (norma kesusilaan), MBA merupakan sesuatu yang salah dan tercela.

Si pelaku bisa dikenakan sangsi berupa pengasingan dari masyarakat sebab sudah melanggar norma tersebut. [Tapi karena makin menjamurnya paham individualistis, membuat pelaku MBA malah di biarkan dan dianggap bukan lagi sesuatu yang salah]

Tapi aturan manusia tetaplah sebuah aturan yang cacat, yang hanya  dijadikan patokan jika ada salah satu pihak yang merasa di rugikan, nah kalo enggak? Ya gak bakalan berfungsi tuh aturan.

Inilah salah satu ciri aturan yang dibuat manusia merupakan aturan cacat, adanya aturan tsb tidak membuat para pelaku dan masyarakat umum yang menyaksikannya menjadi jera.

Jadi wajar, kalo hari ini kita dapati, banyak bayi-bayi yang dibuang karena hasil dari hub. Gelap orang tuanya.

Bangga dengan kesalahan yang dia perbuat, semacam tauran, berduaan di tempat umum pada bulan ramadhan sampe mesum di warnet dengan dalih ngabuburit -_-!?

Ada juga yang tanpa ke' malu-an dengan santainya berjalan di muka umum dengan baju yang kurang bahan, bahkan di sebuah medsos ada berita jika seorang wanita bertelanjang di bulan puasa.

-_-!? Selain godaan bermacam iklan makanan dan minuman yang menyebar di pertelevisian, ternyata arus pornografi dan hal-hal yang harusnya tabuh untuk dibicarakan dan di lihat pada bulan ramadhan makin menjamur (seharusnya gak bulan puasa doang, yang kaya begituan memang gak boleh dan menjadi konsumsi umum)

Dan balik lagi ketema awal, menurut gue wanita dan rasa malu adalah dua hal yang gak boleh dipisahkan, karena jika ada wanita tanpa rasa malu, sebuah negeri pasti hancur.

Ingat, wanita itukan tiangnya negara.

Dan fenomena wanita tanpa rasa malu udah banyak menyebar, ex. Trand jilboobs yang pernah booming (meski penafsiran jilbab yang ada di masyarakat salah dengan arti yang sebenarnya)

Itu beberapa fakta yang ada di lingkungan masyarakat hari ini, lalu menurut Lo apa yang menjadi akar permasalahannya?

Jika gue cek lagi, yang menjadi akar dari permasalahan yang timbul hari ini, adalah karena banyak orang yang mengaku memiliki agama, tapi tidak menjadikan agama sebagai kacamata dalam melihat segala permasalahan dan solusi tuntas untuk setiap permasalahannya.

Kenapa gue ngomong gitu? Karena dari sanalah, manusia mengetahui mana baik dan buruk tanpa berdebat lagi dengan ego dan nafsunya.

Ex. Aturan berpakaian menurut manusia dan Tuhan.

Dulu, gue pernah denger ada salah seorang ahli tafsir di  indo yang bilang, jika menutup aurat itu gak wajib bagi wanita, yang terpenting si wanita menggunakan pakaian yang sopan, padahal makna sopan sendiri merupakan makna yang subjektif.

Kata sopan bisa diartikan berbeda-beda, sopan versi barat dan timur saja, sudah beda jauh. Jadi tuh opini mengenai "sopan" udah membuat manusia gagal paham dan pasti bakalan bertentangan dengan manusia lainnya.

Beda, saat Tuhan bilang jika menutup aurat bagi wanita itu wajib! Makna menutup aurat sendiri objektif, dimana segala hal yang bisa mengundang syahwat tidak diperbolehkan untuk ditampakkan di hadapan umum.

Catt* gue gak bisa menjanjikan apa-apa . Lo bisa cari di google contoh wanita yang bisa Lo jadikan panutan, kaya Aisyah, Fatimah, Khodijah, Mariam, Asiyah istrinya Firaun dll.

Pesen gue cuman satu, saat Lo beneran mau tau gimana seharunya wanita bersikap dan berperilaku, cari gurunya! Karena jika Lo belajar secara otodidak, takutnya banyak hal-hal yang salah saat Lo tafsir kan sendiri, Lady!.

saasaa- utang gue lunas? Meski gak lengkap, karena kalo ngomongin dunia wanita, gak akan ada habisnya.

Gue gak tau, apakah Vidio diatas bisa membuat Lo menarik satu pelajaran atau gak. Tapi semoga ada.

(Tidak diedit)

LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang