The Day

183 29 53
                                    

Draco kini dengan santai berjalan ke arah Theo dan Harry yang sudah sibuk didepan pemanggang.
Blaise nampak menjauh dari panggangan, takut makin item katanya.

"Hoi, Bro! Maaf baru dateng" Draco melambaikan tangannya menuju Theo dan Harry.
Harry menoleh dan memandang Draco tajam, lalu ia mengambil daging ham yang sudah terpanggang di panggangan dan melemparkannya ke muka Draco. Theo dan lainnya tertawa bahagia melihat penderitaan wajah tampan milik Draco.

Sebenarnya daging itu belum panas sih, cuma kan udah nyentuh pemanggang, kasian dagingnya harus nyentuh muka Draco.
Kenapa gak tangan gue aja nyentuh muka babang Draco?
*abaikan

"Panas bro, muka gue jadi bau daging" Draco duduk di bangku taman sambil mengelap wajahnya dengan tisu yang diberikan oleh Blaise.

Entah ada acara apa, namun semua teman Draco hadir, Theo, Blaise, Harry, Ron, Ginny (walaupun Ginny bahkan duduk sejauh yang ia bisa dari Draco), Luna, Cho, bahkan sampai ke Shawn dan Michelle.

Lengkap sekali.

Disamping Draco duduk sebuah mahkluk berbadan besar dan berwarna hitam, ya benar, genderuwo. I mean Blaise, dan disampingnya duduk seorang Luna Lovegood.
Bagus sekali, kini Draco menjadi nyamuk.

Blaise masih sibuk ber-selfie ria dengan Luna, Draco merasa terisisihkan.
Sehingga ia mengeluarkan kaset milik Putri dan memandangnya.

"Kaset siapa itu, Drac? Sepertinya sudah lama sekali?"
Draco menoleh ke arah suara tersebut, ternyata disana sudah duduk seorang Pansy Parkinson yang bahkan sudah tersenyum.

Draco langsung memeluk Pansy dna mengelus punggungnya, "Akhirnya elo udah pulang, kapan baliknya?"
Pansy hanya mengangkat bahunya pelan, "Barusan, langsung kesini, si Tenot nyuruh gue kesini dan sekarang kaki gue digips" Pansy mengangkat kaki sebelah kirinya, dan akhirnya bersender pada bahu Draco.

"Gue kangen kalian, dan gue janji, gue besok - besok gak akan ngendarain mobil lagi, besok kalian ajah yang ngendarain"
Draco tertawa kecil lalu merangkul pundak Pansy,
Pansy adalah mantan Draco, sebenarnya Pansy adalah cinta pertama Draco, karena Pansy adalah satu - satunya anak perempuan yang saat itu akrab dengan Draco.
Dan mereka berpacaran pada kelas 6 sd, menyeramkan.

"Bagus tuh pans, terus elu jalan gimana? Nanti kaki lu sakit lagi?"
Pansy hanya menoleh pada Draco dan tersenyum misterius, "Ya, elo gendong gue kemana - mana, sekalian ngojek gratis, iya gak?"
Draco hanya menggeleng.

Ginny dan Putri menggelar sebuah tikar berukuran besar ditengah - tengah taman tersebut, dan mempersilahkan semuanya duduk.
Harry dan Theo membawa nampan berisi makanan dna minuman.

"Baiklah, karena sekarang kita berkumpul, mari kita bermain" Harry menggoyangkan botol kaca ditangannya.
Tanpa ditanya pun semua pasti tau permainan apa yang akan dilakukan.
Truth or Dare.

Botol tersebut sudah diputar dan ternyata hal tersebut berhenti ke arah Harry. Theo dan Blaise baru saja mau membuka mulut, namun Draco sudah berkata lebih dulu, "Alasan kita diundang kesini apa?"

Harry menaikan alisnya, "Gue bahkan belom milih jujur atau tantangan"
Draco hanya mengangkat kedua pundaknya, orang - orang disana hanya bergantian melirik Harry dan Draco, nampaknya mereka setuju atas pertanyaan Draco.

Setelah beberapa menit Harry berfikir lalu mendesah, "Kalian mau tau alasannya apa?"

Draco hanya tersenyum dan mengangguk, tangannya sudah bersiap memukul Harry, "Udah langsung jawab, gak usah muter - muter, jangan bilang ini perayaan tentang pertama kalinya elu baca majalah playboy?"
Bukannya Draco yang memukul Harry, Pansy yang duduk disamping Draco sudah menjitak kepala Draco cukup keras. Draco hanya terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang bahkan tidak jelas alasannya apa.

"Sialan lu, bukan, kasian otak Luna ternodai kalau tau majalah itu -"

"Udah cepetan, kelamaan lu, kalau mau ngomongin majalah itu, nanti ajah, sekarang alasannya kenapa? Nanti kalo kelamaan gue gampar lu" ucap Theo dan Blaise berbarengan sambil mengepalkan tangan mereka.
Ginny, Cho, Luna, dan Pansy hanya ikut mengangguk.
Sedangkan Ron dan Shawn? Mereka sibuk mengunyah daging panggang.

"Gue, sama keluarga gue, sebenerbya bukan ngerayain sih, cuma, hari ini.."  Harry tidak melanjutkan perkataannya, Putri mengelus punggung kakaknya itu, lalu tersenyum sedih,

"Hari ini adalah hari ulang tahun sekaligus peringatan kematian 'kakak' gue"

Draco berkata didalam hatinya, Hari ini? 19 September?

.
.
.
Kembali up tengah malam, terimakasih atas semangatnya.
Dan maaf kalau belum nyambung, atau agak gaje.
Terutama, sorry for the typo(s)

Sst, there is the clue about Hebby (again) read the story again.

13 Reason Why - 1 | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang