13

1K 146 7
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak untuk menghargai penulis. Terima kasih :)

❤❤❤

Here the day. Setelah berpusing-pusing ria dengan segala macam perangkat sidang akhir, maka hari ini adalah penentuannya. Gue sidang di hari yang sama dengan Johnny. Gue kloter pagi, Johnny kloter siang jam 10.

Seperti janji dia kemaren, dia bakalan nemenin gue sidang hari ini seharian, bahkan semalem dia pulang jam 11. Demi bisa libur seharian dari koasnya.

Gue udah yang keringet dingin karena gugup, bayangkan saja, dosen penguji lo adalah petinggi di fakultas dan jurusan.

"Udah gausa gugup kamu pasti bisa"kata dia di sebelah gue sambil megang tangan gue biar gue ga gugup.

"Gabisa, gugupnya udah tingkat dewa dewi tau"kata gue sewot, demi ini gabisa santai

Dia ketawa dengerin jawaban gue. Tak lama dosen penguji gue masuk dan dosbing gue nyuruh gue masuk.

"Semangat, jangan lupa doa dulu"kata dia mengantar gue ke depan pintu

Gue ngangguk dan langsung masuk. Mau tau rasanya di ruang sidang akhir? Sebenernya ruangannya dingin karena ac nyala, lalu begitu lo duduk otak rasanya udah blank seluruhnya. Jantung rasanya kek habis lari maraton.

Gue berada diruang sidang satu setengah jam. Setidaknya udah lega meski ada beberapa pertanyaan dari penguji yang gue ga yakin ngejawabnya, tapi setidaknya perasann gue berkurang gugupnya.

Begitu dosen penguji gue keluar bersama dosbing, gue engga langsung keluar, gue duduk menenangkan hati, pengen nangis. Tapi kok malu. Ada sekitar 5 menitan baru gue keluar.

Sampai di depan pintu pemandangan yang gue dapatkan adalah dia duduk dengan wajah datar tapi tangannya gabisa diem dan kakinya sama juga kelihatan banget gelisah.

"Fira gimana lulus ga?"tanya Yemi begitu melihat gue, muka gue udah gabisa kebaca, gue cuman diem

"Fir, gapa kan?"tanya Riana dengan nada khawatir

Gue menggeleng dan jalan ke arah dia. Mungkin saking gugupnya dia sampe ga sadar gue keluar, pas temen-temen nyamperin aja dia tetap pada tempatnya. Yang sidang siapa yang gugup siapa.

Gue berdiri di depan dia. Menyadari kehadiran gue, dia memandang gue lalu berdiri. Gue yang emang udah pengen nangis langsung berhambur memeluk dia.

Terima kasih Tuhan, menempatkan dia disisiku, yang merelakan segala macam hal untuk menemaniku hari ini. Rasa syukur gue udah tak terhingga rasanya.

Dia memeluk gue dengan erat, mengelus punggung gue untuk menenangkan gue.

"Udah kan? Udah lega rasanya?"tanya dia lirih

Gue mengangguk sebagai jawaban. Dia melepaskan pelukkan kami, menangkup kedua pipi gue dan menghapus air mata gue.

"Udah jangan nangis, malu tuh diliatin temen-temen, mereka udah nunggu kamu hampir sejam, sana samperin dulu"titah dia ke gue

Gue melirik ke arah temen-temen gue dengan wajah tanpa dosa, lalu menghambur kepelukkan mereka.

"Udah ih meweknya, kan udah lulus, masa mewek"kata Riana menenangkan gue

"Fira bisa mewek juga ye, gue kira cuman galak kek singa"kata Doyoung

Plakk

"Buset kan singanya keluar, kejam banget lo Fir"protes Doyoung

FOREVER (I Choose You)_Kim Jongdae👌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang