Bagian 15

18.8K 1.2K 114
                                    


Author Pov.

Musim penghujan mulai tiba, tiada hari tanpa hujan. Dan rasanya udara pagi ini lebih dingin dibanding biasanya, membuat seseorang yang tengah tertidur semakin menggigil kedinginan karna rasa dingin yang menusuk tulangnya.

"Aduh remot AC mana" gumamnya dengan serak sambil terpejam dan meraba-raba kasur sekitarnya. Ketika tangannya menemukan remot yang dicari pun ia langsung terburu-buru mematikan AC yang menyala dan kembali memeluk tubuhnya sendiri di dalam selimut tebal berharap rasa dingin sedikit menghilang.

"Astagaaa masih dingin" dengan suara yang bergetar ia bermonolog sendirian dan semakin erat mendekap tubuhnya.

Badannya ikut bergetar dan giginya bergemeletuk kedinginan, demam di pagi hari menyiksa tubuhnya yang mungil itu.

*****

"Ternyata ini anak bisa sakit juga ya?" Kata seseorang dengan suara yang sudah tak asing lagi. "Husssh gak boleh gitu" jawab temannya yang duduk di sampingnya.

Karna mendengar suara bising dari dua orang yang sedang berbincang-bicang syanin pun terbangun dari tidurnya dan membuka kedua mata sayunya dengan perlahan.

"Mami.." ucap syanin dengan nada lemah yang memanggil ibunya. Membuat dua orang kawannya yang duduk di sofa kaget dan segera menghampiri syanin. Ya, dua orang itu adalah syabil dan vivi.

"Anin" kata syabil dengan nada penuh kawatir.

Syanin yang melihat keberadaan syabil dan vivi pun hanya menatap heran kedua sahabatnya itu, mengapa mereka bisa disini? Di kamar syanin.

"Bentar deh gue panggil mami lu dulu ya" kata vivi yang langsung melesat keluar kamar. "Ko bisa disini" tanya syanin dengan suara yang parau. "Ya kata vivi kamu sakit, jadi kita jengukin kamu. Kebetulan hari ini gurunya pada rapat jadi pulangnya lebih awal" kata syabil menjelaskan kepada syanin.

"Nin.."

Syanin yang merasa di panggil pun hanya menengok dan menatap syabil tanpa menjawab panggilannya.

"Kenapa bisa sakit? Apa karena masalah dengan miss claudya yang bikin kamu sakit?" Tanya syabil sambil menatap syanin. "Enggak ko" jawab syanin dengan singkat dan sambil tersenyum tipis. "Kalo gara-gara kejadian itu, biar aku yang jelasin ke miss claudya gimana ceritanya"

"Jangan, biar itu jadi urusan aku. Gak mudah bicara sama dia bil" cegah syanin, dan syabil pun hanya menunduk merasa bersalah.

Terjadi keheningan diantara mereka berdua, mereka sibuk dengan fikiran masing-masing. Dan tanpa sadar jika sudah ada dua orang lain di kamar itu, lebih tepatnya vivi dan ibu syanin.

"Ko sepi banget si kayak kuburan" canda ibu syanin yang membuat syabil dan syanin sedikit terkejut. "Mamiiii" kata syanin dengan nada protes kepada ibunya yang hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Yaudah kamu makan dulu ya. Mau sendiri apa mami suapin?" Tanya ibu syanin kepada anaknya. "Biar sama aku aja boleh gak tan?" Belum juga syanin menjawab ucapan ibunya, dengan semangat syabil menawarkan diri untuk menyuapi syanin.

"Oh boleh ko" kata ibu syanin dengan ramah dan langsung memberikan mangkuk berisi bubur kepada syabil.

Syanin yang merasa tidak enak pun hanya melirik vivi yang memalingkan wajahnya, syanin tau bagaimana perasaan sahabatnya itu saat ini. Bingung dan serba salah, syanin tidak ingin vivi tersakiti olehnya.

"Yaudah mami kebawah dulu ya, cepet sembuh sayang" ucap ibu syanin setelah membantu syanin duduk dan langsung pergi keluar.

"Bil" panggil syanin dengan lemah. "Ya?" Jawab syabil yang tengah mengaduk bubur. "Aku makan sendiri aja ya?" Kata syanin sambil sesekali melirik vivi yang hanya tersenyum kecut itu.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang