#Alasan (?)

3K 196 0
                                    

"Tumben prill telat" tanya mila saat ia melihat sahabat sekaligus pelanggan setianya duduk di salah satu meja dengan tampang yang lesu. "Padahal hari pertama sekolah, apa sekolah lo masih sama aja sama yang kemaren kemaren?" Sambung mila dan langsung duduk di samping prilly.

"Tadi ada masalah sedikit jadi gue telat, dan hari pertama gue, lo tau sendirikan gitu gitu lagi. Tapi gue heran deh sama satu cowok"

"Cowok? Emang dia kenapa. Tumben tumbenan lo ngomingin cowok tanpa gue pinta. Biasanya kan kalo ngomongin kaya beginian lo bisa nonjok gue" cibir mila sambil terkekeh. Ia ingat betul pertemuan pertama kalinya yang sangat berkesan. Saat prilly pertama kali memesan makanan untuk anak anak panti. Dan disitu ada seorang pria dengan membawa sebuket bunga mawar merah lengkap dengan sebatang coklat ditangannya. Namun dengan mentah prilly menolaknya, padahal dari penampilannya saja mila sudah dapat memastikan bahwa pria itu kaya raya. Karena menurutnya prilly sangat salah besar karena telah m3nolak seorang pria kaya dengan wajah yang lumayan tampan. Ia terus menyeramahi prilly tanpa ia kenal dengan prilly sebelumnya. LaLu dengan tiba tiba prilly mendorongnya hingga berada di pojokan. Ia mengancamnya sampai sampai ia hampir saja di tonjok prilly jika tidak ada seorang pelanggan yang datang.

Mila menggelengkan kepalanya. Waktu sudah berlalu sekitar satu bulan, namun dengan kejadian itu juga ia bisa menjadi sahabat prilly, Prilly yang penuh dengan kejutan.

Prilly memang tidak suka membicarakan hal hal yang berbau Pria. Makhluk yang selalu mengganggu rutinitasnya, seperti Ali tadi sehingga ia harus terlambat mengunjungi adik adik imutnya. Sudah sebulan lebih ia berada di jakarta. Namun ia sudah memiliki banyak teman di lingkungan Rumahnya, perlu diingatkan bahwa prilly memiliki banyak teman di lingkungan rumahnya bukan lingkungan sekolahnya.

" gue denger denger sih Ali orangnya dingin, lo tau kan orang dingin kaya gimana?"

"Iya kaya lo" ketus mila yang "awws" mila mengelus2 jidatnya saat prilly menjitaknya dengan sendok.

"Lo main nyosor aja sih, gue langsung ke Panti aja kasian anak anak pasti lagi nungguin gue. Lo mau ikut gak?" Prilly bangkit dari duduknya. Sudah sekitar 30 menit prilly menyia nyiakan waktunya, ia harus segera mengunjungi adik adiknya pasti mereka sedang menunggunya.

"Gue mesti bantuin nyokap nih, pesenan lo tinggal diitung dan kayaknya lo harus ganti baju deh" mila memencet hidungnya. Ia melihat keringat prilly dimana mana, apakah prilly nyaman dengan keadaannya sendiri?

"Lo ngatain gue bau? Gini gini habis nolongin orang"

"Yaudah gih sana, baju lo juga lagian ada yang disini, lo ambil aja di lemari gue"

***

"Dari tadi masa gak ada satu aja taksi yang lewat" oceh prilly saat ia sudah ada di jalan Sepi. Memang ini jalanan yang sempat ia lalui, namun karena ia terburu buru ketenangan tidak ia dapatka  lagi.

Tin.. tin

Prilly menengok ke arah sumber suara. "Tuh bocak napa ada disini sih?" Prilly berdecak kesal. Mobil Ali terparkir tak jauh dari keberadaannya dan sang pemilik.mobil berjalan mendekat ke arahnya.

"Kaget ya gue bisa nemuin lo" Ali mengangkat satu alisnya. Tidak sia sia ia menunggu di pinggir gang. Ia kira rumah prilly ada di sana yang tak Cukup untuk mobil masuk ke dalam gang. Dan ternyata penantiannya sangatlah berharga.

Prilly tidak menjawab, ia harus buru buru ke tempat panti, ia sudah berjanji untuk datang hari ini dan ia sama sekali tidak ingin mengecewakan mereka.

Pandangan Ali beralih pada 2kantong besar yang berada di sisi kanan dan kiri prilly. "Lo makan semuanya sendiri?" Tanya ali saat ia melihat bahwa isi kantong tersebuat adalah makanan.

"Bukan urusan lo"

"Dari pada nunggu lama lama mending gue antrrin aja ya.. ya..ya.  lagian taksi jarang lewat loh disini" sebuah kesempatan bagi Ali, ia yakin bahwa kali ini ia akan berhasil.

Namun bukan prilly namanya jika tidak pintar. Ia langsung membuka ponselnya dan memesan taksi Online. Mungkin tidak ada salahnya jika Ali ia jadikan teman mengobrol untuk menunggu taksinya datang.

" lo mau kan prill?" Tanya Ali memastikan karena sedari tadi prilly hanya pokus pada ponselnya.

"Yakin lo mau nganterin gue? Bawaan gue banyak loh dan tempatnya juga jauh" pancing prilly. Ia sudah sering meladeni cowok seperti Ali. Dan Ia tahu maksud ali bukan hanya sekedar membalas budi.

"Tentu saja" Ali tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya prilly bisa luluh olehnya. Siapa lagi coba yang bisa mengantarkan prilly pulang sebelum dirinya? Siapa tau setelah ini ia bisa berangkat ataupun pulang bareng dengan prilly.

Tin,, Tin,,

Suara klakson mobil tentu saja membuyarkan Ali & prilly dalam pikiran mereka masing masing.

"Tapi sorry ya li taksi gue udah datang bye" ucap prilly penuh kemenangan, ia yakin bahwa Ali saat ini sedang kesal. Lihat saja! Saat ini ia sedang memukul mukul tembok.

Huhhh

Hari yang cukup melelahkan. Ini adalah hari yang cukup melelahkan bagi Prilly. Namun m3ngingat adik2 kecilnya ia kembali bersemangat.

Semenjak awal pindah, prilly mencari Panti asuhan yang terdekat dari rumahnya, itu memang kebiasaannya. ia anak tunggal, tidak tau rasanya mempunyai adik ataupun kakak untuk itulah Prilly selalu memasuki Keluarga Panti. Memang banyak sekali anak anak disana, tapi siapa sangka di sana juga ada anak anak yang seumuran bahkan lebih tua darinya. Ia tahu ia mungkin tidak memiliki teman di sekolah, tapi di Panti ia merasa semua menjadi temannya.

DINGIN, sebuah kata yang memang sering ia dengar. Bukan tanpa alasan juga ia mengacuhkan semua orang. Ralat, maksudnya semua warga sekolah. Ada rasa sedih juga ia mengingat masalalu yang memang cukup kelam. Ada alasan mengapa ia Dingin di sekolah, tapi ia tidak ingin mengingatnya lagi.

Di sekolah Pertamanya, ia kehilangan Teman yang begitu ia sayangi. Sebuah Perpisahan yang sama sekali tak ingin Prilly lalui.

Di sekolah yang kedua, Prilly menemukan kembali seorang sahabat. Namun apa? Setelah ia mengetahui segalanya tetnyata sahabat yang ia banggakan hanya menganggapnya sebagai uang yang bisa di gunakan kapanpun.

Tidak ingin kejadian serupa ia alami lagi, di sekolah ke 3 nya Ia lebih baik menjadikan laki laki sebagai sahabatnya. Namun sahabat antara seorang gadis dengan seorang pria tentu saja menumbuhkan benih cinta dari salah satunya. Iya, prilly jatuh cinta pada sahabatnya sendiri dalam waktu 2minggu mengenalnya. Namun Nasib baik kini berpihak padanya, ia tidak cinta bertepuk sebelah tangan, sahabatnya pun mencintainya juga. Namun nasib baik tidak selamanya berpihak padanya. Lagi lagi Prilly pindah sekolah, ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sahabatnya sendiri yang baru terjalin 2minggu. Satu bulan yang pendek.

Itulah alasan mengapa ia bersikap dingin pada semua warga sekolah. Sekolah adalah masa masa yang indah, begitupun juga baginya ia menjauh dari dunia sekolah karena menurutnya sekolah terlalu indah untuk ia jalani.

Ia tidak ingin dekat dengan siapapun di sekolah, dan ia tidak ingin mencintai siapapun di sekolah. Alasan yang sangat mudah ia jawab, ia hanya tidak ingin rasa nyaman yang ia rasakan terkhianati hanya karena ia harus pindah sekolah. Itu saja, satu bulan yang selalu terkenang.

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Yeyyy,, Part4 beres, yuk vote sama koment biar tambah semangat 😄.

Masih edisi lebaran ya? 😚 sebelumnya author mau maaf maafan dulu sama Readers. Minalaidzin walfaidzin ya 🙏👬 mohon maaf lahir dan  batin 🙄

Puteri EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang