Prolog

2.5K 74 3
                                    

Laki-laki bernama Muhammad Nur Azki, merupakan siswa pindahan sewaktu kelas dua disemester genap dari SMA Negeri Bakti Mulia Bogor ke SMA Negeri Panca Bakti Jakarta. Dan, sekelas dengan perempuan yang bernama Syahirah.


Sebelum laki-laki itu menjadi siswa baru di kelasnya, Syahirah sudah pernah bertemu terlebih dulu dengan laki-laki itu di masjid, yang berada di jalan suka damai.

Waktu itu, Syahirah ingin pergi main bersama teman-temannya. Namun, adzan dzuhur berkumandang. Syahirah dan teman-temannya pun melipir ke masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur dulu. Saat ingin pergi ke tempat wudhu perempuan, Syahirah mendengar suara seseorang bershalawat dengan merdu. Syahirah ingin melihat siapa yang bershalawat, tapi suara iqomah telah dikumandangkan. Syahirah pun mau tidak mau segera pergi ke tempat wudhu agar tidak telat shalat berjama'ah, tanpa mengetahui siapa orang yang memiliki suara merdu itu.

Semenjak itu, Syahirah sering pergi ke masjid yang ada di jalan suka damai, untuk mengetahui dan bertemu dengan pemilik suara merdu tersebut. Kebetulan jarak masjid dengan rumahnya, tidak begitu jauh. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit, jika berjalan kaki.

Terkadang, ibunya suka heran melihat Syahirah yang sering pergi ke luar rumah pada siang hari, ketika jam setengah dua belas, tiga puluh menit sebelum adzan dzuhur. Lalu saat ditanya, "mau pergi ke mana?" Tanpa malu, Syahirah menjawab, "Sya ingin mendengar shalawat yang merdu dari calon imam Sya". Mendengar jawaban sang anak, ibunya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil terkekeh geli.

Sudah satu minggu lamanya, Syahirah selalu pergi ke masjid itu. Dan, dalam waktu satu minggu itu juga, Syahirah selalu mendengarkan suara merdu yang sama, sama seperti ketika pertama kali dia mendengarnya.

Dihari-hari berikutnya, usai melaksanakan shalat dzuhur dan shalat sunnah ba'diyah. Saat masjid sudah mulai sepi, Syahirah mendengar suara seorang mengaji dengan merdunya. Pemilik suara itu sama seperti pemilik suara merdu ketika bershalawat.

Untuk memastikan kalau pemilik suara merdu itu adalah orang yang sama, dia memutuskan mengintip dari balik pintu masuk masjid bagian shaf untuk laki-laki. Walaupun dari samping, Syahirah dapat melihat dengan jelas wajah pemilik suara merdu itu. Hidungnya mancung, alisnya tebal. Untuk wajahnya, tentu saja tampan, terlihat berkarisma, dan tenteram, sehingga yang melihatnya ikut merasa tenteram. Terlebih lagi, ketika mendengarkan suaranya saat sedang mengaji maupun bershalawat. Syahirah pun mulai masuk ke dalam lamunannya.

"Tidak baik menatap laki-laki yang bukan mahramnya terlalu lama." Suara berat itu menyadarkan Syahirah dari lamunannya. Syahirah sangat terkejut saat melihat si pemilik suara merdu itu sudah berdiri di depannya. "Masih kurang puas menatap wajah saya?" Laki-laki itu kembali menegur Syahirah, karena Syahirah tanpa sengaja kembali menatapnya gara-gara terkejut.

"Astaghfirullah." Syahirah langsung tertunduk malu. "Maaf." Setelah mengatakan itu, Syahirah langsung pergi, tanpa memgucapkan salam.

Dengan suara lantang, laki-laki itu mengucapkan, "Assalamu'alaikum!" Dia Mengingatkan Syahirah untuk mengucapkan salam. Tanpa menoleh, Syahirah menjawabnya dan dia mempercepat langkahnya, lalu berlari kecil. Syahirah sangat merasa malu.

Kini, Syahirah sudah mengenal laki-laki pemilik suara ngaji dan shalawat yang merdu. Bahkan, yang dulu ingin sekali mengetahui siapa nama laki-laki itu, kini Syahirah sudah mengetahuinya. Dan, laki-laki pemilik suara merdua itu akan menjadi teman sekelasnya untuk satu tahun ke depan, hingga lulus.

Berkat laki-laki pemilik suara merdu itu, Syahirah merasakan jatuh hati. Pertama kali yang membuatnya jatuh hati ada pada suaranya yang merdu, di mana Syahirah tidak mengetahui rupa dan nama dari pemilik suara merdu itu. Setelah mengenalnya, barulah Syahirah jatuh hati pada sosoknya.

Akan tetapi, Syahirah tidak begitu yakin dengan dirinya sendiri. Dengan segala kekurangan yang dia miliki, apakah laki-laki itu akan memandangnya sebagai wanita yang baik dan shalehah? Dan yang terpenting adalah, apakah laki-laki itu akan menyukai Syahirah?

Syahirah (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang