"SEVEN"

19K 1K 19
                                    

Elle POV

Sudah kesekian kalinya aku melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Darren sampai saat ini belum pulang dari kantornya. Padahal jika ia lembur sekalipun, biasanya ia akan pulang paling telat pukul 9 malam dan itu pun ia selalu memberitahuku jika ia akan lembur. Tetapi sekarang sudah sejak tadi aku terus menghubunginya tetapi ponselnya selalu tidak aktif. Aku sangat cemas saat ini, takut akan terjadi sesuatu padanya.

Tidak lama kemudian, aku mendengar suara deru mobil yang aku yakini itu mobil Darren. Aku segera melangkahkan kakiku untuk membukakan pintu.

"Mengapa tidak memberitahuku jika kau lembur???" tanyaku sambil mengambil tas kerja yang di bawa Darren ketika ia sudah masuk ke dalam rumah.

"Ponselku mati dan aku lupa memberitahumu jika aku lembur malam ini," balasnya sambil berjalan mendahuluiku menuju kamar kami.

Tidak ada kecupan atau ciuman yang selalu aku dapatkan setiap saat???

"Baiklah. Apa kau ingin makan???"

"Aku ingin langsung istirahat saja," serunya lalu ia masuk ke dalam kamar mandi ketika kami sudah sampai di kamar.

Aku menghembuskan nafasku lalu mendudukan diriku di tepi ranjang sambil menatap pintu kamar mandi dengan bingung karena sifat Darren yang sedikit tidak hangat lagi.

"Mungkin dia lelah dan butuh istirahat. Ya dia pasti kelelahan karena mengurusi pekerjaannya," ujarku sendiri dengan berpikir positif.

Setelah Darren keluar dari kamar mandi dan sudah terlihat lebih segar, lalu ia berjalan menuju ranjang dan langsung berbaring disana. Dan lagi lagi tidak ada lagi ciuman dan kecupan selamat malam. Di tambah lagi Darren tidur memunggungiku dan ini baru pertama kalinya ia tidur tidak memelukku.

Aku hanya bisa menghembuskan nafasku sabar dan memilih untuk ikut istirahat di sampingnya. Aku harap besok Darren sudah tidak seperti ini lagi dan kembali hangat kepadaku.

***

Aku mengangkat roti bakar yang baru saja matang dari toaster ke atas piring. Aku melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Hari ini memang hari pekan, jadi si kembar memang sedikit bermalas-malasan jika hari pekan tiba dengan bangun lebih siang dari hari biasanya.

Dan Darren, aku tidak tahu dia pergi kemana. Ketika aku bangun tadi, dia sudah tidak ada di sampingku dan sisi ranjang yang di tempatinya pun terasa dingin yang menandakan jika ia sudah pergi sejak aku masih terlelap. Dan hal yang aku takutkan pun akhirnya terjadi.

Tidak biasanya pada saat pekan seperti ini ia pergi meninggalkan rumah dan tidak memberitahuku terlebih dahulu jika ia ingin pergi. Padahal tadinya aku ingin meminta Darren untuk menemaniku pergi ke rumah sakit untuk check up kandunganku, karena hari ini jadwalku untuk memeriksakan kandunganku yang sudah berusia 20 minggu ini.

Sepertinya kali ini aku akan pergi check up sendiri dan si kembar akan ku titipkan di rumah Mommy, dan aku tidak ingin membawa si kembar ke rumah sakit karena jika aku membawa mereka aku bisa pastikan aku tidak jadi untuk melakukan check up karena sibuk melerai si kembar yang pasti akan membuat kerusuhan disana.

"Morning mommy," sapa Charlie sambil duduk di kursi meja makan.

"Morning sayang. Dimana Charlotte?? Mommy tidak melihatnya," balasku lalu mencium pipinya yang gembul itu.

"Charlotte masih tidur Mom,"

"Lalu kenapa jagoan Mommy ini tidak membangunkan adiknya???"

"Charlie sangat lapar Mom, dan Charlie sudah mencium roti bakar buatan Mommy sejak tadi, jadi Charlie langsung bangun saja,"

#2 My Broken Wedding Where stories live. Discover now