"THIRTY"

14.7K 841 104
                                    

Author POV

"Aku ingin kembali bersamamu lagi Darren,"

Elle terbangun dari tidurnya karena terkejut. Sudah selama satu Minggu ini mimpi seperti itu selalu saja datang dan menganggu tidurnya. Tiada satu malam pun sosok mantan suaminya itu tidak datang ke alam mimpinya. Hal itu pun membuat Elle selalu merasakan perasaan yang berkecamuk setiap ia bangun dari tidurnya.

"Apa yang harus aku lakukan??" ujar Elle sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Ketika Elle mencoba untuk menenangkan dirinya, ponselnya pun berdering menandakan jika ada panggilan masuk disana.

"Halo Bryan,"

"Elle, aku hanya ingin memberitahu kalau hari ini kau masih tidak bisa bekerja, kau tidak perlu datang dan nanti aku akan memberitahu Mommy-ku,"

"Tidak perlu Bryan, aku baik-baik saja. Dan hari ini aku akan pergi bekerja,"

"Kau yakin??"

"Ya,"

"Okay, kalau begitu 30 menit lagi aku akan menjemputmu,"

"Tidak perlu, aku bisa naik taksi,"

"15 menit lagi aku akan sampai di apartement-mu,"

"Tidak perlu Bryan. Kita bertemu di cafe di dekat butik saja ya, kebetulan ada suatu hal yang ingin aku bicarakan denganmu. Sebentar saja,"

"Baiklah wanita keras kepala,"

Elle pun tersenyum mendengar sindiran itu. "Sampai jumpa,". Setelah itu Elle mengakhiri panggilan itu dan ia langsung bergegas bersiap-siap untuk bekerja.

***

Setelah membayar dan turun dari taksi yang ia tumpangi tadi, Elle melangkahkan kakinya memasuki sebuah cafe tempat dimana ia janjian dengan Bryan tadi.

Dari kejauhan Elle sudah bisa melihat keberadaan Bryan di cafe itu yang sudah duduk sambil menikmati secangkir minumannya itu. Namun, Elle mengernyitkan keningnya melihat Bryan yang ternyata tidak sendirian disana.

"Hai," sapa Elle ketika ia sudah berada di meja cafe dimana Bryan duduk.

"Hai Elle. Take a seat please,"

"Hai Lana, kau juga disini?" tanya Elle kepada wanita itu setelah ia mengetahui jika orang yang bersama Bryan tadi adalah Lana.

"Hai Elle. Tadi Bryan mengatakan kalau ia ingin pergi ke cafe, dan karena kebetulan juga aku belum sarapan, jadi aku memutuskan untuk ikut dengannya kesini,"

Elle pun hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

"Kau ingin pesan apa Elle?" tanya Bryan.

"Tidak, tidak perlu. Aku hanya ingin berbicara denganmu saja,"

Mengerti arah pembicaraan Elle kemana, Bryan pun memutuskan untuk mengusir Lana secara halus agar Elle bisa leluasa berbicara dengannya.

"Hhmm... Lana," ujar Bryan memanggil Lana.

"Ya,"

"Apa kau bisa membelikan roti untukku? Aku sedang sangat ingin makan roti,"

"Kau ingin roti apa? Biar aku panggilkan waiters-nya,"

"Aku tidak ingin roti yang di buat disini,"

"Tetapi bukannya disini juga ada roti?"

"Tidak. Maksudku roti favoritku, kau tahu yang tokonya tepat berada di ujung blok ini?"

#2 My Broken Wedding Where stories live. Discover now