Limabelas

462 74 2
                                    

Bae Noona?"
"Lama tidak bertemu min yoongi-ah"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Wanita itu tersenyum ramah pada yoongi.

Yoongi melepaskan genggaman jimin dan menghadap ke wanita tersebut. Man, sepertinya yoongi lupa kalau dia sudah benar - benar terlambat.

Dan jimin tentunya

"Noona kok gak kasih tau yoongi kalau noona pulang sih?"lihatlah wajah merajuk yoongi. Dan itu hanya untuk bae noona.

"haha it's surprise Mr. Swag. I guess that you surprise, aren't?"

"yes! I'm so surprised Bae Joohyun noona" dalam hitungan detik yoongi mendekap joohyun yang balas memeluknya.

Terdengar sebuah suara retakan dari orang yang ada disana juga.kokoro gue potek

"ekh!! Kak, udah telat nih, peluk pelukannya dilanjut aja nanti" setelah melontarkan kalimat esnya, jimin menaiki motornya.

Yoongi mulai melonggarkan pelukannya, tetapi masih menatap satu sama lain. Gak natap jimin. Dan itu buat jimin geram, aura panas mulai menguar.

Yang ngajak lo ngomong itu gue bukan noona itu yoon

"cepet elah! Gue jadi terlambat nih!" bentak jimin. Yoongi pun mengucapkan sesuatu ke joohyun sebelum menghampiri jimin dan menaiki motornya.

"ayo jim. Bae noona, yoongi duluan ya"

"hm"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sekarang mereka udah di tempat parkir, jimin mulai buka suara, gak kuat dia gak ngomong sama doi meskipun tadi dia ngambek. Sekarang masih ngambek sih.

"kak, tadi pacar kakak ya?" tanya jimin ragu.

"gak, itu keluarga gue jim" balasnya sambil menyesuaikan langkah kaki jimin.

"keluarga kok mesra" sindir jimin.

"beneran. Lo kok jadi sensi sih? Gue kan gak buat salah sama lo, padahal tadi lo tu bawaannya senang mulu" ywl yoongi tidak peka pemirsa.

Iya, selepas pergi dari rumah yoongi, kalau yoongi buka suara tuh dibalas cuek sama jimin. Balasnya cuma oh, ya, hm, doang. Kan gak kayak jimin yang biasanya.

"kakak bikin gue telat" dusta kamu nak jimin.

"yaodah, kalau gitu gak usah jemput gue lagi. Gue tau gue suka molor"

"gak, jimin bakal terus jemput kakak. Titik! Gak ada bantah!" jimin menatap yoongi tegas. Sarat akan keseriusan.

"ih, jimin" yoongi cemberut. Dia kan bukan anak tk yang suka dijemput-antar. "jim, bae noona tadi cantik ya?"

"iya" balas jimin jutek. Cemburu mode on

"beruntung banget ya punya kekasih kayak bae noona, udah pintar, baik, cantik, manis, beuh- bisa diabetes tuh pasangannya" yoongi menceritakan joohyun dengan gembira. Jarang kan lihat yoongi gini, banyak ngomong sama senyum.

Tapi yoongi begini bukan gara gara jimin tapi si bae noona tadi. jimin pengen lihat yoongi gini karena dia, karena yang diperbuatnya. Bukan karena orang lain.

"jim, lo aneh deh" yoongi kayaknya mulai mencium bau bau kecemburuan jimin.

"apanya?" jimin gak ngerti apa yang yoongi omongin

"lo cemburu ya?" tebak yoongi ragu. Soalnya tadi yoongi lirik, jimin kayak gak suka banget sama bae noona, trus air mukanya berubah gitu waktu yoongi ngomongin bae noona. Nah, yoongi ingat kalau jimin tuh lagi pedekatein dia, siapa tau kan tebakannya bener, dan kalaupun benar yoongi gak enak hati buat kokoro jimin potek gara - gara istri kakaknya.

Jimin mau ngalihin pembicaraan, "yoon, pulang nanti gue jemput. Tunggu di halte jangan kemana-mana. Gue ke kelas dulu manis" jimin memberikan eye-smilenya dan berlalu meninggalkan yoongi.

Sebelum jimin menghilang dibelokan koridor, yoongi menahan pergelangan tangan jimin. Yoongi gak mau menjelaskan di dunia maya, doi pengennya langsung.

"jim, lihat gue sebentar deh" dan jimin pun menghadap yoongi dengan wajah yang mengatakan apa-lagi-yang-ingin-kau-katakan?

"em.. Itu..." jimin menaikkan sebelah alisnya tidak sabar. Yoongi ragu. Yoongi malu.

"bae noona itu istri kakak gue" dan yoongi melesat menghilang dibalik koridor dengan wajah memerahnya.

Jimin tersenyum senang.

Berakhir dengan mereka dihukum bersama oleh guru piket diujung koridor tersebut.

LaineWhere stories live. Discover now