FIVE

752 31 0
                                    

Alifia PoV

Aku berjalan dengan berhati-hati. Sangat menyebalkan, aku harus memakai Heels ini? Heels yang tingginya 5 cm. Menurutku itu sangat tinggi. Bayangkan saja aku tidak pernah memakai heels sekalipun.

Laki-laki itu, tanpa diduga ia datang ke rumahku dan mengajakku ke acara keluarganya. Ia yang memberikanku dress tanpa lengan ini. Aku tidak tau lagi harus mengucapkan apa.

Dan sekarang, tibalah aku di sebuah Ballroom yang besar, dan mewah tentu saja. Di sini aku terlihat elegant, dengan dress tanpa lengan dan bersama pria tampan. Aku merasa beruntung sekarang.

Pria itu tetap menggenggam tanganku, tanpa berniat melepaskan. Begitu juga aku tak ingin melepaskan, walau tak kubalas genggamannya.

Pria itu mengajakku naik ke atas pelaminan yang terdapat dua insan yang sangat serasi. Tampan dan Cantik. Kami bersalaman dengan kedua insan itu.

Ku dengar-dengar ini adalah paman dari pria yang bersamaku sekarang. Dan yang kudengar sekaramg adalah perbincangan pria itu dengan pamannya.

"Siapa?" Tanya pamannya jahil.

"Adalah!" Jawab pria itu sambil menyeringai kecil.

"Langgeng yah sampai pelaminan!" Tantenya ikut nimbrung dalam obrolan kedua pria tampan itu.

Sedangkan aku hanya tersenyum kikuk, tak tau dengan arah pembicaraan.

"Fia! Ayo kita duduk disana!" Ujar pria itu sambil menunjuk tempat duduk yang disediakan untuk dua orang.

Aku hanya mrngangguk kecil, dan tersenyum tipis ke arah kedua mempelai.

Sungguh kali ini aku seperti wanita sempurna, berjalan bersama pria yang sangat tampan dengan tuxedo hitam dan kemeja putih di dalamnya.
                                       ***

Author PoV

Acara berjalan dengan lancar. Alifia melihat orang yang sangat ia kenal sedang bersama gadis. Dan anehnya mereka berdua menaiki panggung bersama.

"Halo semua!" Sapa pria tampan itu.

Semua orang masih terdiam di tempatnya. Begitu juga dengam Alifia dan pria yang berada di sampingnya.

"Perkenalkan saya Demian! Kemenakan dari Tante Citra yang paling cantik... saya disini ingin menyampaikan sebuah amanah..."

Mempelai wanita berjalanke atas panggung bersama mempelai pria. Hati Alifia sudah bergemuruh hebat.

"Selamat malam semuanya! Saya ingin sekali kemenakan saya ini mempunyai pasangan di hari pernikahan saya! Hari yang begitu spesial untuk saya, dan sepertinya ia juga sudah menyiapkan semuanya... ayo Demian perkenalkan pasanganmu!" Ujar mempelai wanita tersebut.

Demian-pria itu menunjuk ke salah satu gadis dengan perawakan tinggi, memakai dress yang sama dengan Alifia, tetapi bedanya ia terlihat santai dengan heelsnya yang tinggi.

"Ini adalah pasangan saya!" Ujar Demian memperkenalkan.

Alifia sudah tidak tahan lagi, perlahan pengelihatannya buram. Air matanya ia tahan untuk mengalir. Dengan satu sentakan hatinya begitu sakit, melihat orang yang ia cintai mencium pipi sahabatnya sendiri atas suruhan tantenya itu.

Alifia menutup mulutnya dengan tangan lainnya, menahan suara isakannya yang sebentar lagi akan meledak. Bahunya bergetar hebat.

Ia sudah tidak tahan lagi kali ini, Demian dengan mesranya melingkarkan tangannya ke pinggang ramping sahabatnya itu. Tanpa memikirkan Demian yang sudah memiliki seorang pasangan lain.

Alifia melepaskan genggaman dari pria tampan itu-Fano. Pria itu yang mengajak Alifia sebagai pasangannya datang ke acara bahagia pamannya. Ia juga baru tau bahwa calon tantenya itu adalah tante dari seorang Demian.

Alifia berlari dengan tergesa-gesa. Hingga tak sengaja ia menginjak drees nya sendiri dan terjatuh di atas karpet merah. Semua oramg mengalihkan pandangannya ke Alfia. Menatapnya dengan tatapan iba sekaligus sedih.

Demian melihat itu, tapi ia tidak bertindak sesuatu. Sedangkan Aisyah, ia sudah kalang kabut ingin mencari alasan nantinya.

Alifia kembali berdiri dan berbalik badan melihat orang-orang yang mentapnya. Setelah ia menggeleng kecil, ia kembali berlari keluar Ballroom dengan penampilan kacau.

Sedangkan Fano, mengejarnya dari belakang. Mengejar Alifia. Tapi semuanya terlambat....

"Alifiaaaa!!!!!" Teriak Fano saat melihat Alfia berlari tanpa melihat ada sebuah truk.

Semua orang yang mendengar teriakan Fano yang sangat keras, keluar dari Ballroom tersebut. Terutama Demian dan Aisyah yang melihat langsung kejadian tersebut.

Fano bergeming di tempatnya, kakinya terasa seperti jelly. Harapannya pupus sudah, ia tadi berharap semuanya berjalan lancar, ia sudah merencanakan untuk menyatakan perasaanya ke Alifia setelah acara bahagia pamannya. Tapi semuanya hancur...

Alifia... terkulai lemas di aspal dengan darah segar yang mengalir di kepalanya.

Fano berlari menghampiri Alfia, dan menggendongnya memasuki mobilnya, melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
                                     ***

Alifia PoV

Hatiku sakit begitu melihat siapa yang menjadi pasangan Demian-pacarku. Maksudku pacar pura-pura. Tapi tetap saja aku cemburu. Dan saat itu juga Demian mencium Aisyah yang notabennya adalah sahabatku sendiri.

Aku menyerah sekarang, aku tak mau lagi berharap dengannya.

Aku melepaskan genggaman tanganku dari Fano. Pria itu yang tadi membawaku ke acara ini.

Dan setelah itu aku berlari dengan tergesa-gesa. Tak peduli bahwa aku terjatuh, aku terus berlari sekencang mungkin melepaskan heelsku yang mengganggu lariku.

Hingga sebuah truk yang aku tau, aku tak melihatnya... karena penerang lampu truk itu sangat gelap. Dan aku memperkirakan bahwa pengendara itu sedang mabuk.

Dan semuanya gelap yang kurasa, aku hanya merasakan aku terpental ke arah yang sangat jauh. Dan aku hanya sempat melihat Fano yang bergeming, dan terjatuh duduk di aspal.

Aku Alifia akan meninggalkanmu Demian... semoga kau bahagia bersamanya...
                                       ###

Gaesss!!! Gimana tuh si Alifia???
Nyawanya tertolong atau nggak yahhh???? Tunggu kelanjutannya ya gaesss .....

See you next part!!!
                                       ^^^

ASS STORY (END)Where stories live. Discover now