TEN

1K 30 2
                                    

Author PoV

Saat ini Fano sedang berada di Amerika menemani Alifia yang sedang dirawat. Ya! Fano yang selalu menjaga Alifia.

Alifia sengaja di larikan ke Amerika karena pengobatan di Indonesia tidak lengkap. Tidak itu juga, dokter pun menyarankan lebih baik Alifia berobat di luar negeri. Walaupun penyakitnya belum tentu bisa sembuh, setidaknya ia bisa lebih sehat dari sebelumnya.

Karena Alifia semakin hari semakin menurun tingkat kesehatannya. Staminanya kurang. Keluarga Alufia juga ikut ke Amerika. Karena itu rumah di Indonesia ia jual dan membeli rumah di Amerika.

Dan mungkin Alifia akan menetap di Amerika, bila ia sembuh.

                             🌺

Di lain temoat Sintia, Jaya, Demian, dan Asiyah sedang berkumpul. Mereka baru mendaoatkan info dari Fano bahwa Alifia dirawat di Amerika.

Aisyah dan Sintia tak pernah tau bahwa Alifia mengalami penyakit yang mematikan. Yaitu Jantung koroner.

Awalnya mereka semua tak percaya, karena Alifia bisa dikatakan wanuta yang tegar, mandiri, kuat, dan tidak manja. Tetapi dibalik ketegarannya ia menyimpan beribu rasa sakit.

Demian sekarang sangat menyesal telah menyia-nyiakan Alifia. Ia baru sadar seberapa pentingnya Alifia dikehidupannya. Selama Alifia tidak mengganggunya lagi, Demian seperti mayat hidup. Tak mempunyai tujuan hidup.

Aisyah! Hanya omong kosong, ia tak pernah sayang dengan Aisyah. Ia tak tau mengapa bisa sangat amat mencintai Aisyah dulu. Padahal Alifia lebih berharga dibandingkan dengan Aisyah.

Demian hanya kasihan ke Aisyah karena Aisyah saat ini menjadi anak brokenhome. Ia tak tega melihatnya.

"Jadi? Apa kita harus kesana?" Tanya Sintia antusias.

Ia sangat amat ingin melihat keadaan Alifia saat ini. 4 bulan bahkan hampir 5 bulan ini ia tak menemui kabar Alifia. Ia rindu dengan kekonyolan sahabatnya itu.

"Kita harus kesana! Gue yang akan bayar biaya kesana!" Tekad Demian.

Ia ingin melihat keadaan Alifia saat ini, ia tak ingin menyesal di kemudian hari. Sudah cukup ia menyia-nyiakan orang yang paling berharga dikehidupannya. Orang yang tulus mencintainya. Tetapi ia yang sangat bodoh, menyadari ketulusan itu sangat lama.

"Gue ikut! Alifia juga sahabat gue!" Aisyah menyambar.

"Gue juga!!" Jaya pun ikut menyambar.
                             🌺

Setelah mendapat banyak info dati Fano. Mereka semua berangkat hari ini. Jam pesawatnya adalah jam 4 sore. Sintia sudah tak sabar melihat Alifia. Apakah ia baik-baik saja disana.
                            🌺

Di lain tempat, Alifia sednag berjuang bertaruh nyawa. Ada pendonor jantung yang mendonorkan jantung kepadanya, dan hari ini adalah hari diaman ia akan di operasi.

"Lo kuat Fi!!! Jangan patah semangat yaa!!! Lo harus bangun setelah ini...!!!" Ujar Fano menyemangati.

Di sisi-sisinya sudah ada bang Liam dan bang Azriel yang selalu ada di sampingnya. Dan kedua orang tuanya yang selalu men-support Alifia.

Alifia tersenyum melihat semuanya menyemangatinya untuk tetap bertahan hidup.

"Aku bakalan ada disamping kalian, walau aku gak nyata!!" Ia tersenyum lagi.

"Keluarga pasien harap tunggu diluar... kami akan melangsungkan operasi!!!" Ujar suster saat sudah berhenti di ruang operasi.

"Dia harus selamat sus!!!" Ujar Fano. Suster tersebut tersenyum dan masuk ke dalam ruang operasi.

                             🌺

Setelah 2 jam menunggu, akhirnya proses operasi telah selesai berlangsung.

"Bagaimana keadaan putri saya dok???!!!" Sergap ayah Alifia.

(Anggap aja mereka lagi bahasa
inggris yaa!!)

"Operasi berjalan dengan lancar!!! Saya tidak tau akan bagaimana selanjutnya... stamina pasien sangat kurang. Dan ia mempunyai penyakit selain Jantung koroner, yaitu Leukimia akut. Penyakit mematikan..." jelas sang dokter.

"Jadi? Apa selanjutnya dok?" Tanya Fano frustasi.

"Berdoa yang terbaik... semoga ia bisa selamat, saya permisi!!!" Dokter berlalu meninggalkan keluarga Alifia yang sedang merasakan kesedihan mendalam.

                            🌺

Hari ini adalah hari Senin, jadwal Fano untuk menjaga Alifia di rumah sakit. Fano telah bersiap-siap ke rumah sakit.

Saat sampai di rumah sakit, ia langsung masuk ke dalam ruangan Alifia dirawat selama beberapa hari ini. Alifia belum juga sadar.

Tak ada tanda-tanda ia akan sadar. Atau yang paling menyedihkan adalah ia tak akan sadar untuk selamanya. Fano tidak akan biarkan itu terjadi.

"Hai Fi!!! Apa kabar? Bang Azriel udah pulang yah? Berarti sekarang gue yang jagain lo... kenapa lo gak bangun sih? Gak capek apa tidur mulu? Ayolah bangun Fi... gue tuh kangen sama looo!!!" Tutur Fano.

Selang beberapa menit ada yang mengetuk pintu kamar Alifia. Fano berjalan menuju pintu dan membukanya. Ternyata mereka adalah sahabat Alifia dan Demian.

"Alifiaaa!!!" Teriak Sintia sambil menerobos masuk. Mendorong Fano agar ia bisa melihat sahabatnya dengan jelas.

"Gimana kabar Alifia? Udah lancar operasinya?" Tanya Demian.

Fani mempersilahkan mereka duduk di sofa yang terdapat di dalam kamar itu. Mereka semua duduk dan berbincang-bincang.

"Operasi lancar... tapi, Alifia punya penyakit Leukimia akut yang baru diketahui sekarang, leukimia stadium 4 akhir..." ujar Fano putus asa.

Demian tak kalau kagetnya mendengar berita itu. Ia tak menyangka bahwa Alifia yang sebugar dan seceria itu mempunyai penyakit yang mematikan.

"Gimaba De? Lo dah nyadar kalau Alifia itu penting dalam hidup lo? Lo nyesel kan udah nyia-nyiain Alifia sekarang!!" Demian terdiam.

Kata-kata Fano seakan menusuknya hingga berdarah-darah. Ia sangat menyesal sekarang. Alifia yang sangat berarti dihidupnya telah hilang. Alifia yang selalu memberinya bekal sudah tidak ada.

"Kalian boleh keluar dulu gak? Gue mau berdua dulu sama Alifia!!" Perintah Demian. Mereka semua mengangguk, dan memberik Demian kesempatan pertama, atau  bahkan kesempatan terakhir untuk berbicara dengan Alifia.

"Fi... lo sadar ya, gue ada disini buat lo... lo tau nggak? Gue nyesel udah nyia-nyiain lo!! Sekaramg gue tau apa namanya ketulusan seorang wanita... maafin gue udah banyak nyakitin lo...

Maaf gue gak bisa jagain Aisyah dengan baik, pada dasarnya gue cuma kasian sama Aisyah, dan gue sebenarnya cinta sama lo, bukan Aisyah! Tapi Alifia Syafitri Syssil... orang yang udah gue hianatin ketulusannya...!" Jelas Demian.

Tak disangka air matany menetes. Ia terharu dengan kata-kata sendiri.

"Jadi lo harus sadar, karena setelah ini... gue akan selalu jaga lo, gue gak akan lagi hianatin rasa cinta lo ke gue, sekarang saatnya lo berjuang demi gue fi... sadar!!!" Demian menggenggam tangan Alifia yang sudah kurus.

Sangat menyedihkan, Alifia dengan senyum cerianya seperti biasa kini telah hilang yang ada hanyaAlifia yang lemah terbaring di atas brankar rumah sakit di Amerika dengan banyak alat yang terpasang di tubuhnya. Sebagai alat bantuan hidup.

"I.... Love-you!!!" Ujar Demian kaku.

Alifia meneteskan air matanya saat Demian mengatakan itu. Perlahan tangannya mulai bergerak sedikit demi sedikit. Dan kembali berhenti. Ia kembali tertidur, ia belum mau bangun dari tidurnya yang panjang.

Ia masih betah dengan keadannya saat ini. Ia ingin berlama-lama di tidurnya yang panjang saat ini.
    
                           ***

Voment jangan lupa gaeeesss!!!
Tinggalkan jejakkk!!!!
Satu part lagi yeyyyy!!!!

                

ASS STORY (END)Where stories live. Discover now