The LIES-7

8.7K 661 46
                                    

Happy Reading Minna-san😘

---

"Aku akan memikirkannya Kaa-san." Jawab Naruto, ia dengan cepat berjalan keluar dari kamar sang ibu. Pikirannya kacau, antara menuruti keinginan sang ibu dan membuat ibunya tak kecewa, atau.. Menolak keinginan ibunya demi gadis yang berhasil menarik penuh atensinya akhir-akhir ini.

***

Suara desiran ombak yang menghantam bibir pantai, menemani langkah seorang gadis cantik nan sexy yang sedang menikmati langit sore di pulau indah itu.

Hari ini adalah hari terakhir Hinata menikmati sore hari di pulau cantik nan eksotis itu, karena besok pagi ia sudah harus kembali ke Tokyo, dan melakukan rutinitasnya seperti biasa. Namun didalam hatinya, model bermata Indah itu masih sangat ingin liburan musim panas saat ini, rasanya ia belum puas untuk menikmati keindahan alam di pulau tersebut, namun keadaan kembali memaksanya untuk pulang.

Mata bak rembulannya sedari tadi berputar menyusuri daratan pantai berpasir putih yang eksotis itu. Mencari keberadaan seseorang yang tak pernah dilihatnya lagi sejak kejadian di dalam lift 2 hari yang lalu.

"Dimana dia?" Tanya Hinata yang entah kepada siapa.

"Ada apa Hinata? Mencari sesuatu?" Tanya Miku setelah berada didekat Hinata, berjalan sambil membawa minuman kaleng yang dibelinya barusan. Perempuan yang melihat Hinata sedang memandang daratan pulau Taketomi serius itu bertanya.

"Ahh tidak Miku, aku hanya menikmati langit sore hari ini, ini hari terakhir kita menikmati pemandangan langit sore di pulau ini." Balas Hinata berbohong, tangannya terulur menerima minuman kaleng yang dibeli Miku untuk mereka berdua.

Hinata kembali melamun, membuat sang asisten sedikit mengerutkan dahi miliknya, bertanya dalam hati apa yang membuat model cantik itu kembali melamun akhir-akhir ini. Dan jika dipikir-pikir, lelaki yang bersama Hinata beberapa hari yang lalu tak pernah dilihatnya lagi. Mungkinkah hal itu yang membuat Hinata sedari kemarin melamun? Pikir Miku.

"Hinata." Panggil Miku pelan, mencoba menyadarkan Hinata dari acara melamunnya.

"Hemm? Ada apa?" Balas Hinata, matanya sedari tadi menatap air laut berwarna biru di depannya, mengingatkan gadis indigo itu pada seseorang yang memiliki mata sewarna air laut tersebut.

"Tidak ada." Jawab Miku, kembali terdiam. Mengikuti Hinata yang memandang takjub pada air laut didepannya. Bergulat dengan pikiran mereka masing-masing.

***

"Kau yakin akan kembali ke Tokyo nak?" Tanya Kushina yang melihat sang putra keluar dari rumah, melangkahkan kakinya menuju mobil sport yang terparkir dengan indah di pekarangan panti asuhan milik sang ibu.

"Iya Kaa-san, Naru masih punya banyak pekerjaan. Sampai jumpa." Balas Naruto sambil mencium puncak kepala ibunya sekilas. Tangannya terulur membuka pintu mobilnya, ingin segera pergi meninggalkan panti asuhan itu.

"Kau janji akan selalu menemui Kaa-san disini bukan?" Tanyanya lagi yang hanya dibalas anggukan kepala dari sang anak. Naruto yang sudah berada didalam mobil, dan akan menyalakan mesin mobil miliknya sebelum suara seseorang menghentikan gerakan tangan lelaki berambut kuning itu.

"Naruto-kun, aku punya ini untukmu. Aku harap kau menyukainya." Ucap seseorang tersebut, tangannya terulur kedalam mobil sport Naruto, memberikan sebuah boneka rajut rubah berwarna kuning pada lelaki itu. Naruto yang melihat hal tersebut hanya tersenyum tipis, "Arigatou Shion."

Your LIES [Completed]Where stories live. Discover now