Ndeso

3.7K 362 48
                                    











"Mommy, please" bujuk Vernon ke mamanya

"Yak Chwe Hansol, could you keep it down? I'm busy right now" ucap Mama Vernon




FYI, mamanya Vernon lebih suka manggil Vernon pake nama asli, bukan buatan (?)




"Mom, aku gk mau ke desa. Please deh, cukup pas live in aku tinggal di desa, ogah pergi ke desa lagi"

"Chwe Hansol, kau hanya pergi menemani Grandpa saja, tidak menjelajah alam, menanam padi di sawah, memetik teh. Cukup temani Grandpa sehari saja okay? Sorenya langsung pulang"

"Okay mom"

"Good boy, sekarang mommy pergi dlu ke kantor. Besok kau berangkat"

"But mom--"

"Jangan banyak bicara!"

"Hhhh...."























"Sayang, jangan kelelahan, jangan terlalu banyak main, jangan iseng, turuti kemauan Grandpa, jangan hamilin anak orang, jangan membantah lalu--"

"Mom, aku udh 19 tahun, aku tau kok jaga diri" ketus Vernon

"Yaa siapa tau aja gitu kamu khilaf, mana kita tau" canda Papanya Venon

"Ck iya iya"

"Udah masuk sana, Have Fun okay? Bye!!!"













Selama perjalanan, Hansol hanya asik bermain PSP sambil mendengarkan lagu








"Tuan muda, kita sudah sampai"

"Jinjja? Klo gitu nanti masukkan barang barang ku ke dalam kamar ku nde? Aku menemui Grandpa dlu"


















"Vernon itu sangat dingin, kaku, tidak peduli dengan sekitarnya, pokoknya sikapnya sangat jelek"

"Jinjja Grandpa? Apa sikapnya selalu seperti itu?" Tanya orang itu

"Selalu dan setiap detik. Sebenarnya dia pribadi yang hangat, hanya saja ia berubah karena anjing kesayangannya meninggal" jelas Grandpa Vernon

"Ooh gitu. Kalau aku jadi Vernon, aku juga bakal kayak gitu kok Grandpa. Tapi gk sampe melibatkan semua orang"

"Kekeke kamu emang anak yg pengertian, Kwan-ie"

Yang dipanggil "Kwan-ie" hanya tersipu malu












"Hello? Anybody home?"

"Ah Vernon, my lovely Grandson" Grandpa memeluk Vernon erat

"Haish Grandpa, tolong jangan pakai kata lovely, itu menggelikan"

"Kau ini. Ah ini kenalkan, dia Seungkwan, dia akan menjadi teman mu saat di desa" Grandpa mengenalkan Seungkwan

"Hai!!" Seungkwan nyengir sambil dadah dadah gk jelas

"Hm"

"Vernon..."

"Hahh baik Grandpa. HAI SEUNGKWAN!! SENANG BERTEMU DENGAN MU! APA GRANDPA SANGAT CEREWET? MEMANG, DIA CEREWET MINTA AMPUN"

"YAK VERNON!"

Seungkwan hanya bisa tersenyum kikuk

















"Kau mau kemana dulu?" Seungkwan membuka percakapan

"Apa yg seru disini?" Tanya Vernon balik

"Kebun teh? Kau akan merasa eummm segar apa bahasa inggris nya?"

"Fresh."

"Ah iya kau akan merasa freshhh..." Seungkwan sambil meragakan gaya orang 'fresh' menurut dia


Vernon hanya menanggapi dengan senyum kecil. Ia baru pertama kali menemukan orang seunik Seungkwan, friendly sekaligus lugu. Menggemaskan.














"Yak palli Vernon!"

"Haishh wait for me Seungkwan!"

"Wekkk dasar lemah! Lari segitu saja sudah capek"

"Siapa yg kau bilang lemah huh?!"

"Kau! Wekk"

"Awas kau! Yak jangan lari"

Mereka berlarian tak karuan di area perkebunan teh. Para petani yg melihat hanya tertawa melihat interaksi dua anak remaja itu


"Vernon! Seungkwan! Ayo pulang! Vernon kan mau pulang, ayo!" Ajak Grandpa



















"Nah Hansol, ayo pulang nak" ajak Mama Vernon

"Mom.. Seungkwan boleh ikut gk?"

"Ikut kemana? Pulang? Emangnya kenapa?"

"Hehe aku sayang sama Seungkwan"

"Hah?!"






End :)

Ada yg mau work SoonHoon tydack?

[✔]SEVENTEEN CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang