Kamu harusnya makasih sama Tuhan karena kamu dipertemukannya sama Vano Na.
-Viona-
Alana yang sedang terburu-buru hanya menyambar roti isi buatan bunda dengan membenarkan letak tasnya sambil berjalan.
"Na makan dulu." omel bunda yang melihat polah tingkah anak perempuannya yang grusa grusu hendak berangkat sekolah.
"Iya Bun ini nanti Alana makan, keburu telat nanti." kata Alana dengan mencium tangan bunda dan mengecup singkat pipi bundanya.
"Alana berangkat dulu ya Bun." pamit Alana.
"Iya, kamu sih Na kenapa nggak mau di antar jemput sama nak Vano. Kan nggak perlu ribet-ribet naik gojek." Sudah dua hari ini Vano setiap pulang sekolah selalu mengantar Alana pulang. Itu Vano lakukan karena ia merasa bersalah karena sudah membuat kaki Alana keseleo, walaupun memang sudah membaik tapi ia merasa tetep saja itu karena kecerobohannya. Vano sebenarnya ingin mengantar jemput Alana, ia pun juga sudah meminta ijin pada bunda Alana. Namun Alana menolaknya, ia hanya ingin diantar pulang saja.
"Nggak ah Bun, dah Alana berangkat dulu Bun. Assalamu'alaikum." Alana berjalan keluar rumah dengan terburu-buru karena sudah hampir telat, dan untung saja abang gojek sudah stay tune di depan rumah Alana.
# # #
"Bang cepet dikit, udah hampir telat nih." ucap Alana pada abang gojek yang sedang fokus menyetir.
"Iya neng, ini juga lagi usaha." jawab abang gojek. Jalan pagi itu memang agak padat bahkan juga bisa dibilang macet. Alhasil itu akan menjadikan perjalanan Alana menuju sekolah dapat dipastikan molor.
"Bang bisa cepet lagi nggak Bang." protes Alana lagi pada abang gojek yang sedang berusaha keluar dari kemacetan.
Brum brum brum
Ada motor yang tiba-tiba merapat ke gojek yang Alana tumpangi, itu menjadikan Alana mengalihkan pandangannya yang semula fokus pada jalan di depan.
Brum brum brum
Pengendara motor tersebut meraung-raungkan kembali motornya. Alana yang mendengarnya dan mengetahui bahwa pengendara motor tersebut Vano, Alana hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Neng kenal sama pengendara motor itu?" tanya abang gojek yang juga menyadari bahwa motornya di dekati sebuah motor.
Brum brum brum
Vano terus memojokkan gojek yang Alana tumpangi ke pinggir jalan.
"Minggir bang!" kata Vano yang berusaha membuat gojek tersebut berhenti."Jalan aja terus bang." kata Alana pada abang gojek yang hendak berhenti.
"Neng kayaknya bannya bocor." kata abang gojek yang merasa ada yang aneh pada motornya dan posisi gojek yang sudah semakin terpojok itu menjadikan abang gojek tersebut menghentikan motornya.
"Mau lo apa sih?!" ucap Alana yang sudah geram dengan turun dari motor gojek.
"Lo bareng gue." Jawab Vano gamblang.
"Gue udah sama gojek. " Jawab Alana dengan melirik abang gojek yang sedang memeriksa ban motor.
"Neng bareng adeknya aja y neng, soalnya bannya bocor. " ucap abang gojek yang sudah selesai memeriksa ban motor.
"Karena itu lo bareng gue." Vano menarik dengan pelan pergelangan tangan Alana.
"Eeee, lepasin tangan gue. Gue belum_"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [Completed]
Teen Fiction[Revisi Sebagian] Perhatian!! Ada part yang diprivate, harap follow akun author terlebih dahulu jika ingin membaca cerita ini seutuhnya. ⚠peringatan⚠ Siap-siap marah, kecewa, kesal, atau sebagainya bila membaca hingga ending. Author sudah mempering...