I S W A !!!

59 12 27
                                    

"Hallo tante.. Iswanya lagi ada dimana??" Tanya Icha.

"Hallo Cha..Iswa...Iswa di rumah sakit.  Cha kamu cepetan kesini ya..Is..Iswa sekarang lagi kritis Cha keadaanya." Isak Mamanya Iswa.

"Apaa...?????" Teriak Icha sambil menahan tangisnya agar tidak keluar.

Icha sangat terkejut mendengar kabar bahwa sahabatnya sedang kritis di rumah sakit. Tanpa basa-basi ia pun langsung bergegas menuju ke rumah sakit.

Di dalam mobil, Icha menangis sambil memikirkan keadaan Iswa yang di kabarkan kritis tersebut. Sesampainya disana ia mencari kamar tempat dimana Iswa dirawat, dan ia pun akhirnya bertemu dengan orang tuanya Iswa.

"Om, tante gimana keadaanya Iswa?" Tanya Icha. "Terus kenapa kalian nangis kaya gini sih, Iswa sebenarnya sakit apa sih tante?"

Begitu banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Icha namun kedua orang tua Iswa hanya bungkam, tak menjawab satupun yang telah ditanyakan oleh Icha, yang terdengar oleh Icha hanyalah tangis mereka yang tak kunjung reda, terutama mamanya Iswa.

Tapi setelah di desak oleh Icha akhirnya, mereka pun memberitahu yang sebenarnya.

"Kamu harus sabar ya Cha..." Kata Mamanya Iswa sambil memeluk Icha.

Setelah Mamanya Iswa melepaskan pelukanya barulah Icha bertanya lagi kepada mereka.

"Sabar...sabar kenapa tante." Tanya Icha kebingungan.

"Iswa.."

"Iswa..Iswa kenapa tante?"

"Is..Is..Iswa uuddah nggak...nggak ada lagi Cha." Jawab Mamanya Iswa. Tangisnya pun semakin membuncah lagi.

Icha langsung lemas mendengar hal itu ia seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Mamanya Iswa tersebut.

"Gak mungkin tante, tadi pagi aja Iswa baru nelfon saya, gak...gak mungkin dia.." Icha tak meneruskan kata-katanya.

"Iya nak, sebenarnya dari tadi pagi Iswa memang telah di rawat dirumah sakit. Kondisi tubuhnya sangat lemah sekali,  dan disaat kondisinya yang sedang tidak stabil itu dia malah nekat pengen pergi buat ngucapin selamat ulang tahun langsung ke kamu, tapi Om nggak ngizinin karena Tante kamu ini takut dengan kondisinya Iswa dan akhirnya Iswa memutuskan untuk menelfon kamu tadi pagi." Kata Papanya Iswa panjang lebar.

"Sebenarnya Iswa sakit apa Om?" Tanya Icha yang masih tidak percaya dengan apa yang telah di dengarnya.

"Iswa...dia..dia terserang penyakit leukimia dan sudah masuk stadium akhir."

Icha sangat shock dan bergegas menemui Iswa yang telah terbujur lemas tak berdaya.

Tangis Icha pun membuncah tak karuan, ia berusaha membangungkan sahabatnya itu namun usahanya sia-sia Iswa tak kunjung juga membuka matanya. Tiba-tiba suster datang menghampirinya.

"Maaf mbak jenazahnya akan kami pindahkan ke ruang jenazah." Kata suster tersebut sambil menggledek tempat tidur dan membawa jenazah Iswa tersebut ke ruang jenazah.

Icha hanya bisa menangis melihat sahabatnya telah tertutup kain putih. Setelah selesai di mandikan dan di sholatkan jasad Iswa pun akan segera di makamkan.

Icha, keluarga, beserta teman-temanya hadir dalam rombongan pengantar jenazah itu. Setelah sampai di pemakaman, jasad Iswa langsung disemayamkan. Icha tak berhenti menangis ketika melihat sahabatnya telah tertimbun oleh tanah.

"Sabar Cha...Tuhan mungkin lebih sayang sama Iswa."

"Iswa pasti udah bahagia disana Cha, kamu ikhlasin aja yaa.."

Banyak teman-teman yang menghibur Icha. Setelah pembacaan doa usai, masing-masing dari mereka pun pergi yang hanya tinggalah Icha dan kedua orang tua Iswa.

Sebelum kedua orang tua Iswa pulang, Mamanya Iswa memberikan sebuah bingkisan kecil seperti kado.

Happy Reading Friends 📖

°° Rahmadhaniwulan °°

Kado Terakhir Untuk IchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang