Setelah kelar urusin neneknya Mingyu, Sungyoung hembusin nafas leganya. Awalnya tuh nenek pasang muka dingin, sekarang dia malah tebar senyum sama Sungyoung.
"Makasih ya udah bantuin nenek."
"Sama-sama, nek."
Tok tok!
Baik Sungyoung walaupun neneknya langsung nengok ke arah pintu. Disana ada mamanya Mingyu yang baru datang
Buru-buru Sungyoung bungkukin badan sembari salamin tangannya.
"Ini Sungyoung ya?" tanya mama Mingyu sambil senyum lebar.
"Iya, tante."
"Bener kata Mingyu, kamu cantik!"
"Dia juga baik. Mama tadi ngompol dan dia yang ngurusin." kata neneknya Mingyu
Mamanya Mingyu ngusap lembut punggung Sungyoung. "Makasih ya nak!"
"Iya tante sama-sama."
"Ma, makan siang dulu yuk!"
Neneknya Mingyu geleng-geleng. "Suruh pelayan aja bawa sini. Mama mau tidur aja. Ngantuk!"
"Yaudah. Kalo gitu aku sama Sungyoung keluar dulu ya. Aku mau ajak dia makan siang bareng."
Setelah dapet anggukan dari nenek, mamanya Mingyu langsung narik tangan Sungyoung buat keluar dari kamar.
"Sungyoung, maaf ya jadi ngerepotin!"
"Gapapa ko tante."
"Biasanya neneknya Mingyu suka marah-marah kalo diurus orang lain. Kamu tadi dimarahin ga, nak?"
"Engga, tante. Malah tadi kita cerita-cerita."
"Oh ya? Wihh keren kamu! Minseo aja kadang ga betah karena sering dibentak."
Sungyoung senyum. "Nenek kan udah lanjut usia, tante. Harus dilembutin dan diajak ngobrolnya pake hati. Mereka kadang lebih peka sama orang. Bisa bedain mana yang hatinya beneran tulus."
"Bener! Tante setuju! Minseo itu emang cucu durhaka! Dia kadang ngomel sendiri kalo harus disuruh jagain neneknya."
"Minseo kan masih labil, tan. Kaya aku gini. Kebetulan aja aku dari kecil emang deket sama nenekku. Jadi sampe sekarang kalo sama nenek-nenek aku suka pengen deket-deket terus."
Kim Jaein, mamanya Mingyu, lagi-lagi senyum dan rangkul tangan Sungyoung. "Kamu ini anaknya baik. Pantes Mingyu sering bawel kalo curhat sama saya tentang kamu."
Mingyu sering curhat tentang Sungyoung?
😌😌😌😌
☝ekspresi Sungyoung sekarang
Di ruang makan udah ada Mingyu sama Minseo. Mereka berdua lagi bercanda bareng. Baru kali ini Sungyoung liat tawa Mingyu setulus itu.
"O!! Ini kak Sungyoung itu?" tanya Minseo sambil nunjuk Sungyoung.
Sungyoung ngangguk sambil senyum.
"Kakak ga inget aku?"
Inget? Emang dia sama adiknya Minseo pernah ketemu?
"Aduh aku lupa, dek. Kapan sih?"
Minseo hela nafas. "Waktu kakak tolongin aku pas di kejar anjing. Kakak ngusir tuh anjing sampe kakak sendiri yang dikejar bahkan kakak sampe manjat pohon mangga terus rok sekolah kakak sobek."
Emang dasarnya Sungyoung ini anak rada bolot sih! Dia mikir aja sampe dramatis banget. Berdiri, gigit kuku, ketukin kaki ke lantai cukup kuat. Idiotnya lagi dia sampe bolak balik kaya lagi nungguin apa gitu.
"OOOH IYA IYA AKU INGET!" Katanya histeris. Mingyu sama mamanya dibikin geleng-geleng aja liat tingkah Sungyoung yang beda banget sama cewek umumnya.
"Nah inget kan? Kakak waktu itu nyuruh aku kabur karena takut anjingnya ngejar lagi. Maaf ya kak dan makasih sekali lagi!"
"Iya iya gapapa. Itu udah terjadi beberapa bulan lalu. Maaf ya aku lupa! Otakku masih pentium satu."
Jaein suka banget liat interaksi mereka. Sebenernya Minseo termasuk anak yang jutek, apalagi sama orang baru.
"Yuk makan dulu!"
Mingyu duduk di hadapan Sungyoung bareng mamanya, Sungyoungnya pinggiran sama Minseo.
Pas makan, itu yang namanya Minseo sama Sungyoung ngoceh berdua mulu. Ngobrolin tentang sekolah lah, apalah. Minseo berubah jadi bawel pokoknya
"Kakak udah punya pacar?"
Uhuk!
Kunyahan Sungyoung langsung berhenti. Dia dehem dulu sebentar.
"Bel.. "
"Kakak pacarnya!" sambung Mingyu dengan nada tegasnya.
"Pacar? Kan kakak tunangannya kak Kyul."
"Pacar sama tunangan emang sama?"
Minseo geleng-geleng. "Berarti kak Sungyoung pacar kakak, kak Kyul tunangan kakak, terus nanti istri kakak beda lagi gitu?"
Jaein buru-buru nengahin. "Heh! Kalo lagi makan tuh jangan ngobrol yang bikin suasana tegang! Udah abisin dulu makannya."
Abis Jaein ngomong gitu, Mingyu sama Sungyoung saling tatap. Kaki telanjang Mingyu ngusap-ngusap betisnya Sungyoung dibawah meja.
Sampe akhirnya mereka selesai makan.
"Kak, nginep sini sih!" rengek Minseo.
"Besok aku sekolah, dek."
"Yaaah."
"Minseo, kamu juga kan harus ulangan harian dulu besok sama lusa." kata mamanya.
"Ish mama ga usah diingetin napa! Udah tau otakku buntu sama matek."
"Ih Minseo ga suka matek?" tanya Sungyoung
Minseo geleng-geleng. "Males banget!"
"Dia remedial terus kalo pelajaran matematika. Padahal nilai lainnya bagus-bagus." jelas Jaein. "Udah di panggil guru privat yang paling bagus pun masih gada perubahan."
"Aku suka matek malahan. Ya udah nanti aku ajarin deh! Mau ga?" tawar Sungyoung
"Mau lah mau! Bayar ga?"
"Nanti kakak yang bayar. Kamu tinggal belajar aja!"
Minseo cuman ngangguk aja denger omongan Mingyu.
Tbtb aja Jaein pegang tangan Mingyu dan ngelepas cincin tunangan itu dari jari kelingkingnya. Itu bikin semuanya natap kaget.
"Mama kasih kamu kesempatan buat yakinin hati kamu. Pilih yang kamu suka antara Kyulkyung sama Sungyoung! Waktunya 2 bulan. Setelah hati kamu mantep sama salah satu dari mereka, mama restuin!"

YOU ARE READING
Om: (Mingyu Seventeen) ✔✔
Fanfiction(COMPLETE) (PRIVATE SEASON 1 - SEASON 2 END plus BONCHAP 1-5) "Aaaaa gue butuh duit buat jajan, nonton oppa, ini itu segala macem pokoknya!" - Sungyoung "Ya udah sini sama Om!" - Mingyu RATED 18+ apdet sesuka hati