Part 1 : Penghianat

14.3K 828 1
                                    

Happy Reading....

Clary Pov

Aku menatap tak percaya, aku kira yang aku tanda tangani benar-benar berkas tentang kematian orang tuaku. Aku membaca seluruh aset dan warisan keluargaku jatuh ke tangan Harry, pamanku sendiri. Aku segera menemui Harry namun bodyguard semua menghalangiku masuk, bahkan kedalam gedung perusahaan ayahku sendiri aku tak bisa memasukinya. Harry hanya memberiku Apartemen yang berada di Long Beach, itu pun berupa apartemen kecil yang jauh dari nilai aset yang di tinggalkan orang tuaku. Aku menangisi kebodohanku yang mau saja menanda tangani semua berkas tanpa membacanya terlebih dahulu. Aku mempercayai pamanku, karena tak mungkin dia berbuat jahat padaku, anak dari adiknya yang sekarang sebatang kara, dan aku tak menyangka dia sekejam ini padaku. Suatu saat aku harus membalaskan dendamku dengan merebut kembali semua yang seharusnya menjadi milikku.

Aku mendengus kesal, uangku menipis, aku tak dapat melanjutkan sekolahku. Lalu aku harus mendapatkan pekerjaan seperti apa tanpa ijazah di tangan? Mengingat kembali kejahatan pamanku membuat darahku mendidih dan menangis. Ya aku hanya bisa menangis untuk menumpahkan kekesalanku. Kenapa ayah dan ibu mempercayakanku pada lelaki busuk seperti dia!

Aku berjalan menuju mini market untuk membeli mie instan, aku sudah tak mungkin memakan makanan layak dengan kondisi keuanganku yang parah. "Clary?" tanya seorang gadis bermata biru. Aku menatap wajah cantiknya. "Marie??" teriakku lalu memeluknya erat. Ya, Marie adalah sahabatku dan aku tak menyangka akan bertemu dia di Long Beach. Marie Thomson dahulu anak orang kaya namun semenjak orang tuanya bercerai dan hidup miskin dengan ibunya hingga sang ibu meninggal karena sakit-sakitan  dan ayahnya tak pernah mengakui Marie sebagai anaknya.


Aku menceritakan semua keluh kesahku dan apa yang sudah menimpaku. "Aku turut berduka Clary padahal ibumu sangat baik dan cantik. Aku mengangguminya.." ucap Marie tulus. "Iya, walau mereka memberiku banyak cinta tapi mereka membiarkan mandiri, dan ya sekarang aku mengerti kenapa aku harus mandiri ..." kenangku. "ah.. apa sekarang kau bekerja?" tanyaku siapa tau di tempat Marie bekerja ada lowongan untukku. Marie tersenyum kikuk. "Clary... emh... Aku.. Aku berkerja di club malam.." bisiknya dengan wajah merona. Aku terkejut. "Aku tidak melanjutkan sekolahku sejak SMP dan apa pekerjaan yang pantas untukku selain... Menjual tubuhku.." ucapnya sambil berusaha tersenyum, matanya berkaca kaca menahan kesedihan hatinya. Aku menunduk, merasakan sakitnya perasaan sahabatku. "Maafkan aku..." bisikku dan Marie memelukku erat. "Beginilah nasibku, jangan sampai kau bernasib sama denganku." ucapnya sambil mencium keningku. "Aku menyayangimu Clary..." ucapnya tulus.

Aku meminta Marie untuk tinggal bersamaku, walau apartemenku kecil. Setidaknya Marie memiliki tempat tinggal layak dan bersih, apa lagi jarak tempat kerjanya dan apartemenku cukup dekat. Bisa dengan berjalan kaki karena hanya berada di 3 blok jalan saja.

Sekarang aku merasa tidak sendiri lagi setelah Marie tinggal bersamaku.
Marie sangat baik, dia selalu membeli keperluan rumah tangga dan itu membuatku tak enak karena aku belum bisa menghasilkan uang. "Marie, ajak aku bekerja denganmu. Tak apa aku jadi pelayan juga..." rajukku dan sahabatku itu hanya menggelengkan kepala.."Aku tak yakin kau bisa menjaga dirimu dan aku tak mau sesuatu yang buruk terjadi padamu!" tolaknya. Aku sering merajuk padanya sampai suatu ketika dia  bosan dan mengijinkanku melihatnya bekerja.

Aku takjub melihat Marie begitu gemulai dan hebat dengan tarian stripteasenya yang sensual.


"Apa aku boleh mencobanya?" tanyaku antusias. "Kau harus berlatih, kalau tidak tangan-tanganmu bisa patah." canda Marie "Apa kau mau mengajariku?" tanyaku lagi dan dia hanya tersenyum "Baiklah, hanya mengajarkan dan bukan berarti kau harus bekerja seperti ini.." ucapnya dan ternyata tak terlalu sulit, karena aku memang senang menari.

Aku tertawa bisa berduet dengan Marie di sesi latihannya dan tiba-tiba seseorang bertepuk tangan kepada kami. "Tuan Darker.." ucap Marie dengan wajah memucat. Aku terkejut dengan reaksi sahabatku yang tidak seperti biasanya.



Tbc.

Behind The Mask (Sudah tersedia di Play Store)Where stories live. Discover now