Part 10 : Di kurung

11.1K 637 3
                                    


Happy reading....

Clary Pov

Aku kesal, Drew mengurungku di apartemennya. Aku tak bisa keluar karena sistem keamanannya menggunakan finger print dan password. Aku membaringkan tubuhku di sofa sambil menunggu Drew pulang, aku merasa perutku perih karena lapar. Aku membayangkan kejadian tadi pagi, ketika aku bangun Drew sedang menyiapkan sarapan untukku. Walau hanya mie instan, aku tahu dia bukan lelaki yang senang memasak tapi dia begitu manis berusaha merawatku.

Aku menatap jam sudah pukul 12, masih jauh dari jam pulang kantoran. Aku memejamkan mataku, namun aku merasakan sesuatu menggerayangi tubuhku. Sejak kapan aroma tubuh Drew menyeruak di ruangan ini. Aku membuka mataku dan melihat Drew yang sudah topless mencium perutku. "Drew... Kapan kau kemari? Dan apa yang kau lakukan?" tanyaku kaget dan melihat jam yang sudah menunjukan pukul 12.26 dan ya aku sepertinya tertidur. "Tidak merindukanku huh?" godanya dan aku hanya tersenyum aneh. "Aku lapar..." rengekku dan Andrew menatapku. "Aku sudah pesan makanan, delivery..." bisiknya sambil mencium keningku dengan lembut. "Kau kenapa kemari?" tanyaku "Aku merindukanmu... " ucapnya sambil tersenyum lalu fokus pada ponselnya. "Lama sekali dia datang..." gerutunya sambil memainkan ponselnya. "Siapa?" tanyaku. "sekretarisku, aku menyuruhnya membawa makanan kesini.." ucapnya dan tak lama pintu apartemen berbunyi. Drew menutupi tubuhnya dengan kemejanya. "Hai, maaf lama Drew, macet..." ucap seorang pria yang terhalang wajahnya oleh tubuh Drew. "Thanks Leo..." ucap Drew sambil memeluknya. Aku tahu jika mereka sepertinya bersahabat. "Emh... Aku akan mengenalkannya nanti.." bisik Drew lalu menggoyangkan kedua tangannya seperti mengusir namun terdengar olehku dan Leo tertawa. "Aku mengerti, kau pasti sudah mengerjainya.." ejek orang yang bernama Leo itu lalu menepuk pundak Drew dan pergi.

Drew menghampiriku "Jadi sekretarismu laki laki?" tanyaku heran. "Yes, aku gerah jika sekretarisku wanita." ucapnya sambil membuka kotak makan dan menyuapiku. "Aku bisa makan sendiri!" tolakku namun Drew melotot dan memaksaku. "Tidak!" ucapnya singkat membuatku menurut. "Hmm.. Masakannya lezat!" pujiku dan Drew hanya tersenyum sambil memasukan sesendok makanan ke mulutnya. Aku menatap wajah Drew yang teduh, berbeda dengan wajah bajingan Drew jika sedang berada di club. "Emh... Drew, aku ingin bekerja lagi..." ucapku "Bekerja?" tanya Drew "Iya, di club.. Aku jenuh disini terus.." ucapku. "Kau sedang bekerja..." tukas Drew sambil menyuapiku. "Bekerja?" tanyaku. "Ya, kau bekerja padaku." ucapnya sambil tersenyum. "Bekerja apa?" tanyaku tak mengerti. "Melayaniku!" bisiknya sambil mencium pipiku. Aku melotot "Pekerjaan? aku bukan jalang!" protesku. Drew langsung menutup mulutku dengan jari telunjuknya. "Jangan berpikir seperti itu, maksudku biar aku yang bekerja. Kau yang mengurusku dan juga anak-anak kita kelak.." ucap Drew sambil merogoh kantung celananya dan memberiku beberapa kartu ATM unlimited. "Untuk apa?" tanyaku bingung dengan ATM sebanyak itu. "Kau bisa pakai untuk belanja dan memenuhi semua keperluanmu..'' ucap Drew dan aku hanya bisa menunduk menatapi ATM yang dia berikan.

Air mataku menetes. "Aku ingin menghasilkan uang dengan keringatku sendiri.." isakku dan Drew memelukku. "Aku mohon mengertilah, aku tak mau kau memamerkan tubuhmu lagi kepada pria lain.." ucap Drew lembut. "Aku juga sudah mematahkan tanganmu. Jika kau masih tak mau menerima uangku. Anggap saja itu sebagai asuransi karena aku mematahkan tanganmu.." godanya membuatku tersenyum. "Aku tak pernah menyalahkanmu.." ucapku merasa tak enak jika Drew merasa bersalah, walau iya itu salahnya tapi aku tak pernah menyalahkan kejadian itu. "Aku tahu, kau terlalu baik..." ucapnya sambil menyuapiku lagi. "Kau juga makan.." protesku karena dia terus menyuapiku. "Aku sudah kenyang dengan melihatmu makan dengan lahap.." ucapnya sambil tersenyum. Drew menyimpan makanannya dan aku langsung merangkak duduk di pangkuannya, aku mengalungkan tanganku di lehernya dan mencium pipinya dengan lembut. "Clary, jangan menghilang lagi ya... " bisik Drew lembut dan aku hanya mengangguk. Tak ada komitmen atau kata cinta diantara kami, tapi kami seperti tahu bahwa kami saling mencintai satu sama lain.

Aku merapihkan rambutku. "Aku harus pulang, Marie pasti cemas.." ucapku. "Telepon saja." ucap Andrew sambil menatapku dari sofa. "Sudah aku kirim pesan sih, tapi... Aku suntuk di sini terus Drew..." ucapku "Mau jalan jalan?" tawar Drew. "Kalau kau tak keberatan..." ucapku dan Drew tersenyum manis.

Andrew Pov

Aku senang sekali berada di dekat Clary, dia gadis yang sederhana dan tak berusaha menggodaku seperti kebanyakan wanita jika di dekatku. "Kenapa kau ingin pergi kesini?" tanyaku heran ketika dia memintaku ke Sky Park, sebuah taman yang ada air mancurnya. Aku pikir dia akan menghabiskan ATM-ku ke mall atau makan di restoran mewah. "Aku suka kesini, kau jangan khawatir jajanan di sini murah murah. Jadi aku bisa traktirmu!" ucapnya sambil menarik tanganku memasuki taman. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.

Taman disini cukup indah dan ya Tuhan dia mentraktirku semacam mie kuah khas jajanan kaki lima. "Cobalah..." ucapnya sambil menyodorkan satu cup mie. Aku mencobanya. "Rasanya tak buruk." ucapku dan gadis itu hanya tersenyum. Kami menghabiskan mie sambil menatap air mancur. "Kau selalu makan ini jika pergi kesini?" tanyaku dan gadis itu mengangguk. "Kau tak pernah hidup miskin ya? Inilah makanan yang kami makan sehari hari!" ucap Clary sambil tersenyum ceria. "Kenapa pamanmu bisa sekejam itu?" tanyaku mengingat dia sebenarnya gadis kaya jika pamannya tak mencuranginya. "Kau tahu?"tanya Clary kaget. "Selama kau menghilang, aku menyelidikimu. Aku kaget dengan kejadian waktu kau melempar uang ke wajahku.." ucapku sambil tersenyum miris. "Oh.." ucapnya dingin. "Maafkan aku.." ucapku tulus dan Clary hanya mengangguk pelan lalu menyandarkan kepalanya di bahuku.

Tbc.

Aku update 2 kali yeaay......

Tak ada alasan khusus sih hanya saja stok di draftku udah melebihi sebulan, aku pengen setiap bulan ganti cerita hehehe...

See u tomorrow ya, aku berharap akhir pekan kalian menyenangkan.
Makasih yang udah vote dan komen, you are my best thing I ever had... Bagi silent reader makasih udah mau baca ceritaku...

Love you all....
Muaaah..

Behind The Mask (Sudah tersedia di Play Store)Where stories live. Discover now