Dia adalah Masa laluku

309 11 1
                                    

Bunga mulai ke kampus seperti biasa senior universitas itu lakukan dengan penuh semangat. Bunga termasuk murid baru karena ia telat masuk jadi ia tidak tau bagaimana itu para junior yang disuruh suruh seperti nya. Idenya luar bisa hanya ingin sukses batinnya

Bruug..
"Maafkan" hanya itu yang laki laki tadi menubruk Bunga katakan. Wajahnya samar samar tak terlihat dan suaranya pula tak jelas.

Hampir saja Bunga telat masuk kelas, karena cowok yang menabraknya tadi, Untung saja dosen yang mengajar kelasnya baik karena mungkin Bunga masih murid baru.

Selama pelajaran baik-baik, hanya saja aku agak tak kenal dengan orang-orang yang ada di sekitarku, rasanya aneh bertemu dengan orang yang tak kita kenal.

Saat sudah keluar dari gerbang ka Jeffry sudah siap mengantar pulang, Oh ya ka Jeffry adalah kakaknya Ica alias anak sulung nya bude, ia sepeeti bukan orang Jawa tapi mungkin orang orang kota biasanya karena suami bude adalah orang Australia yang kini sudah bercerai dengan bude makanya namanya aneh mungkin menurut orang Jawa.

"Maaf nunggu lama ya ka?"buru buru, aku tak sempat mengirimkan pesan kepada ka Jeffry

"No problem bung, kita mau kemana dulu?" Ajak ka Jeffry
"Ngak ka, aku capek mau istirahat aja" memang capek seharian belajar sungguh melelahkan.

Rumah yang sederhana berbalut cat dinding dengan warna putih berbalut abu-abu sehingga memberi kesan klasik tetapi mewah. Ditambah dua mobil antik nan megah.

***
19:34

"Bude mau masak apa hari ini?" Tanyaku pada bude yang saat itu sedang memasak bersama Ica "engga, ini cuman mau buat kreasi aja kaliya, Bunga"

"Kenapa ka? Kok mukanya semrawut gitu?" Tanyaku tapi hanya menyapa sedikit saja

"Ga, Bunga siapa yang tadi ngomong di gerbang? Pacarnya ya?" Tanya ka Jeffry, karena sebelum bertemu ka Jeffry aku bertemu seseorang. Rahasia.

"Ga,, itu temen aku yang waktu itu aku liburan ke sini sama mama" sedikit ngeles, tapi aku tak bayangkan ternyata ka Jeffry memperhatikan aku dari mobil.

"Bunga? Kamu serius aja ya belajarnya, kata papa kamu kan harus  sungguh-sungguh" nasehat yang diberikan bude kepadaku merupakan suatu motivasi yang kuat agar aku bisa lebih serius menghadapinya "iya bude, oh ya bude kapan papa ke Jogyakarta?" Aku bertanya, kangen juga udah hampir 2 Minggu aku di Jogja.

"Mungkin suatu hari mereka akan Dateng kesini jemput kamu nak" aku tau bude pasti ngarang aja karena aku tau papa sama Mama ga akan mungkin ngorbanin waktu nya buat aku.
***

"Bunga kamu ada di dalam kan?" Suara ka Jeffry yang berhasil mengganggu lamunanku Tentang papa,

"Ya, ada apa ka?" Jawabku sambil membuka pintu

"Nih ada yang Dateng! Eits tapi siapa? Yang Dateng cowo lhoo!" Mana aku tau yang akan datang ke rumah budeku laki-laki "kamu inget kata Om Hadi? Papa kamu? Kamu harus fokus pada belajar kamu!" Sewot ka Jeffry yang menurutku tak seharusnya ia begitu.

Aku membuka pintu rumah. Ada seorang laki laki, wajahnya ketutupi dengan topi, sweter tebal, celana jeans biru langit, dan sepatu yang sangat kontras dengan topinya berwarna merah. Cool banget.

"Ya, mau ke siapa? Tanyaku yang tak sadar bahwa itu adalah Bintang.
Pintu yang tadinya terbuka dengan lebar saat ini tertutup oleh ku yang tak mengiginkan pintunya terbuka.

Kaget rasanya seperti mimpi buruk yang datang padaku.

Kau, Aku Dan JogjaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora