[Trash Fic] Joker Game - Kid in Love

57 22 29
                                    

(Reader x Kaminaga) 18 years old!
Setting : Oxford
Playlist : Shawn Mendes - Kid in Love

Joker Game ©Koji Yanagi
.
.
.
.
.
Kid in Love ©J.Cho
.
.
.
.
.

❝I know that we just met
Maybe this is dumb
But it feels like there was something
From the moment that we touched.❞

Namanya Kaminaga, pemuda tampan nan ramah yang menjadi idola baru di kampus tempatku belajar. Ia tinggal di komplek perumahan yang sama denganku, rumahnya tepat di depan rumahku―membuatku bebas memandanginya dari balkon kamar ku.

Flashback : ON

Ibu memanggilku untuk segera turun menyambut tetangga baru kami, mendengar itu aku segera mengganti pakaianku menjadi pakaian yang lebih sopan. Lalu segera berlari kecil menyusul ibu yang sudah pergi ke depan terlebih dahulu.

Ah, senangnya.
Aku senang karena sudah enam bulan ini rumah di depan sepi setelah kepindahan keluarga Smith ke Orlando. Aku jadi lebih senang ketika tau keluarga itu punya anak yang seumuran denganku. Mungkin kami bisa jadi teman?

Aku sampai di halaman rumah keluarga itu. Disana kulihat seorang wanita berwajah asia sedang mengobrol dengan ibu, lalu ayah juga sedang mengobrol dengan pria yang kuyakini sebagai kepala keluarga dari tetangga baru kami. Dan sisanya.. seorang pemuda dengan senyum ramah yang berdiri di samping wanita berwajah asia itu. Dia anak dari keluarga pindahan ini? Kalau dilihat sih sepertinya iya.

"Nah, ini anakku. Namanya (Last Name) (First Name), umurnya 18 tahun." Ibu memperkenalkanku, aku hanya bisa tersenyum sambil menunduk sopan pada mereka.

"Wahh, cantiknya! Tante juga punya anak seumuran denganmu. Kaminaga, ayo, perkenalkan dirimu." Suruh wanita asia itu pada anaknya.

Pemuda ramah itu mengulurkan tangannya padaku, aku pun membalas uluran tanganny. "Hai, namaku Izawa Kaminaga. Senang bisa berkenalan denganmu, semoga kita bisa akrab!" Ujarnya semangat. Aku tersenyum melihatnya.

Ah.. kurasa aku benar-benar percaya dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama. Karena aku mengalaminya sekarang, dengan Izawa Kaminaga.

Flashback : OFF

Aku senang dia pindah ke komplek ini, di komplek tempatku tinggal hanya keluarga ku yang masih bisa dibilang muda, karena rata-rata keluarga yang tinggal di komplek ini adalah pasangan kakek-nenek yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk kota.

Bukan berarti aku tidak suka dengan mereka, aku suka! Bahkan sayang pada mereka, mereka sangat baik padaku! Apalagi Nenek Francis yang selalu menganggapku cucu nya dan memberikanku kue-kue buatannya.

Keluarga ku pun juga sama senang nya dengan kedatangan keluarga Kaminaga. Ibu sering mengundang Ibu nya Kaminaga ke rumah untuk sekedar minum teh bersama di halaman rumah saat sore hari datang. Ayah juga akrab dengan Ayahnya Kaminaga, mereka sering kali membicarakan hal berbau otomotif yang sama sekali tidak kumengerti.

Pokoknya, komplek ini jadi jauh lebih menyenangkan sejak Kaminaga dan keluarga nya datang.

Kadang aku berpikir..
Apa bisa aku akrab dengan Kaminaga? Maksudku.. aku ini perempuan sederhana jika dibandingkan dengan perempuan-perempuan yang dekat dengan Kaminaga. Mereka semua tau bagaimana cara berdandan. Aku? Haha, memegang alat rias saja sudah gemetar.

Sekali lagi, kehidupanku itu sederhana. Menjalani hidup dan punya teman-teman baik.

Love,
(Y/n)❢

"(Y/n)~ ayo, turun! Kaminaga dan keluarga nya sudah datang!" Ah, itu suara Ibu. Buru-buru kututup dan kutaruh buku diari ku di meja belajar.

Aku berjalan ke hadapan cermin untuk memastikan penampilanku sebelum aku turun untuk menyambut kedatangan keluarga Kaminaga. Yap, malam ini keluargaku mengundang mereka makan malam bersama untuk merayakan kemenanganku di perlombaan piano kemarin.

'Baiklah, sudah rapi! Aku akan segera turun!' Batinku.

Aku langsung berlari kecil menuruni tangga. Sampainya aku di bawah, aku melihat Ibu Kaminaga datang sambil membawa satu toples kue kering yang kuyakini buatan tangannya sendiri.

"Oh, dear, kemarilah~ selamat atas kemenanganmu di perlombaan piano kemarin. Kudengar dari Kaminaga, permainan piano mu sangaaaaat bagus!" Ibu Kaminaga memelukku singkat dan memberikanku setoples kue yang sudah ia hias. Katanya itu hadiah kecil-kecilan darinya untukku.

"Ah, kurasa masih banyak yang perlu kuperbaiki dari pengalamanku kemarin." Responku malu-malu. Ya, pada dasarnya aku ini pemalu.

"Kau selalu merendahkan diri, (Y/n). Permainanmu kemarin benar-benar menakjubkan!" Ucap Kaminaga antusias. Aku ikut tersenyum melihatnya senyumannya itu. Aku kembali jatuh cinta padanya untuk kesekian kalinya.

"Kaminaga benar, kau juga sudah berlatih dengan sungguh-sungguh selama ini. Wajar jika hasilnya memuaskan!" Komentar Ayah Kaminaga. Sekarang aku tau dari mana senyuman Kaminaga itu menurun. Ayah nya pun juga punya senyuman yang sama menawannya.

"Ayo, kita mulai makan malamnya sebelum makanan-makanan mendingin." Ucap Ibu sambil memimpin kami semua menuju ruang makan.

Aku dan Kaminaga berjalan di paling belakang.

"Hey, mau temani aku melihat bintang, nanti?" Ajaknya padaku.

Aku mengangguk mengiyakan ajakannya. "Aku bisa mainkan lagu dari piano untuk menemani kita melihat bintang."

"Itu akan jauh lebih menyenangkan. Aku jadi tidak sabar menyelesaikan makan malamku." Ia tertawa kecil.

Ah, bahkan aku jatuh cinta pada tawa nya. Aku jatuh cinta pada semua yang menyangkut dirinya.
Jadi begini rasanya jatuh cinta? Ini pertama kali nya aku jatuh cinta dan aku suka perasaan ini.

Maybe I'm just a kid in love
Oh, baby
If this is what it's like falling in love
Then I don't ever wanna grow up.❞


Teruntuk para perempuan yang mencintai Kaminaga

-J.Cho

All You Need Is Jeco and DONUTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang